Asuransi perjalanan dibutuhkan ketika melakukan traveling

Asuransi perjalanan untuk traveling kerap agak disepelekan oleh para pelancong. Beberapa memang menganggap ini sebaai hal penting, namun kebanyakan lainnya mengira asuransi perjalanan bukan menjadi unsur berpengaruh yang dapat mendukung lancarnya perjalanan.

Asuransi Perjalanan

Sebagian wisatawan bahkan hanya menganggap auransi perjalanan sebagai syarat perjalanan. Tanpa mempertimbangkan benefitnya, langsung membayar dan melampirkannya dalam dokumen perjalanan, misalnya saat pengajuan visa.

Padahal, selama jalan-jalan, wisatawan bukan tak mungkin bakal dihadapkan dengan beragam kemungkinan buruk. Misalnya kehilangan barang, kecelakaan, atau bahkan terjangkit sakit.

Sejumlah traveler, yang juga travel influencer, mengungkapkan bahwa asuransi perjalanan menjadi poin yang harus dipertimbangkan untuk dimiliki ketika pelancong bepergian, terutama saat ke luar negeri. “Sebab, asuransi ke luar negeri beda dengan asuransi yang dipakai saat kita jalan-jalan di dalam negeri,” ujar traveler Ashari Yudha.

Asuransi perjalanan dibutuhkan bukan saja karena risiko perjalanan, tapi juga kenyamanannya.
Asuransi perjalanan dibutuhkan melindungi wisatawan ketika melakukan traveling. Foto; dok. unsplash

Dalam keadaan genting yang menimpa pelancong, seperti kehilangan koper dan gadget yang rusak, perusahaan asuransi akan memproses penggantian barang sesuai dengan polis. Adapun ketika traveler sakit, asuransi dapat langsung mengaver biaya rumah sakit.

“Mengurus rumah sakit dan lain-lain di luar negeri enggak gampang kalau enggak ada asuransi,” ujar Ashari.

Travel influnecer Satya Winnie pun mengungkapkan hal serupa. Ia, yang kerap jalan-jalan ke luar negeri, tak memungkiri bahwa asuransi menjadi hal penting. Syarat penting selama perjalanan, bukan sekadar kelengkapan dokumen.

Satya mengatakan, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, semisal kecelakaan atau sakit, sudah pasti tahu biayanya akan dicover. Dan umumnya jatuhnya jauh lebih murah dibandingkan jika harus membayar sendiri biaya rumah sakit di luar negeri.

Saat ini asuransi perjalanan atau travel insurance bisa dibayarkan sesuai dengan durasi pelancong melakukan traveling. Misalnya, perjalanan naik Gunung Kinabalu di Sabah, Malaysia, asuransi perjalanan itu termasuk meng-cover kegiatan ekstrem kalau terjadi apa-apa.

Asuransi perjalanan bahkan juga membuka perlindungan untuk urusan-urusan seperti penerbangan yang delay, bagasi hilang atau bahkan kalau pelancong kehilangan dompet, atau rusak gadget pun diganti. Tentu sesuai dengan polis yang disepakati saat membeli polis perjalanan.

Lalu, adakah asurasi perjalanan ini hanya untuk saat bepergian ke luar negeri? Sesungguhnya hampir sama saja, perjalanan domestik atau luar negeri semuanya perlindungannya. Namun, karena umumnya orang sudah memiliki asuransi kesehatan di dalam negeri, pelancong jarang yang merasa perlu memanfaatkan asuransi khusus perjalanan. Padahal risiko perjalanan ke Lombok atau Paris sama saja.

Apa saja sesunggunhya pertimbangan mengambil asuransi perjalanan saat traveling, baik di dalam negeri maupun saat bepergian ke luar negeri. Berikut ada lima hal yang perlu menjadi pertimbangan.

  • Pertimbangkan Tujuan Perjalanan
    Harus diingat bahwa tingkat pertanggungan dan biaya asuransi perjalanan dapat bervariasi, tergantung wilayah tujuan bepergian. Risiko di beberapa negara, wilayah, atau destinasi wisata menjadi perhatian yang besar bagi perusahaan asuransi. Pilih kebijakan yang melindungi Anda di setiap destinasi, termasuk apabila harus singgah atau transit.
  • Hitung Berapa Lama Masa Perjalanan
    Perusahaan asuransi biasanya memberikan jaminan berdasarkan jumlah hari wisatwan akan melakukan perjalanan. Jika hanya merencanakan perjalanan singkat, pelancong mungkin hanya membutuhkan satu asuransi perjalanan. Namun jika Anda sering bepergian atau bepergian dalam waktu yang lama, perlu dipertimbangkan asuransi perjalanan tahunan yang mungkin lebih hemat, nyaman, dan sesuai kebutuhan.
  • Perhatikan Apa Saja Kegiatan Selama Perjalanan
  • Perusahaan asuransi perjalanan terkadang mengecualikan beberapa aktivitas dalam kebijakan standar mereka. Contoh, aktivitas berlayar, bermain ski, bungee jumping, scuba diving, mendaki gunung, dan banyak lagi kegiatan wisata yang berisiko. Kegiatan-kegiatan ekstrim biasa akan membutuhkan pembayaran ekstra, dibanding aktivitas wisata biasa. Sebab itu, cek lagi kegiatan apa yang risikonya bisa ditanggung oleh asuransi perjalanan dan mana yang tidak.
  • Pertimbangkan Usia dan Kondisi Kesehatan Pribadi
    Perlu diketahui ketahui kalau perusahaan asuransi akan mempertimbangkan usia dan kondisi kesehatan pelaku perjalanan. Sebab itu, pelancong harus yakin apakah dalam kondisi bugar atau akan membutuhkan pertolongan medis atau bantuan tertentu selama perjalanan. Dalam kondisi ini, perusahaan asuransi kadang akan meminta hasil pemeriksaan kesehatan.
  • Apakah Barang Bawaan Anda Juga Perlu Diasuransikan?
    Jika Anda bepergian dengan membawa barang berharga, maka pertimbangkanlah soal perlu tidaknya mengasuransikan bawaan tersebut. Dengan begitu, apabila sampai rusak, hilang, dicuri, maka Anda bisa mendapatkan pertanggungan atau penggantian.

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi