KKP menanam 109 karang buatan di perairan Gili Meno di Kombok Utara, NTB.

KKP tanam 109 karang buatan di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Ini adalah bagian dari langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama-sama Bank Indonesia (BI) membangun kebun karang (Indonesia Coral Reef Garden/ICRG) di perairan Lombok Utara, NTB, dengan mereplikasi dari hal yang sama yang sudah dilakukan di Bali.

KKP Tanam 109 Karang Buatan

“KKP melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut dan Bank Indonesia melakukan replikasi ICRG di perairan Gili Meno Lombok Utara yang didukung oleh Komunitas Penyelam Nusa Tenggara Barat,” kata Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Tb Haeru Rahayu sebagaimana dikutip kantor berita Antara di Jakarta, Kamis 28 Januari 2021.

Ia memaparkan, tema desain yang diambil adalah desain patung garuda dilengkapi struktur fishdome dan hexagonal/spider web. Hal ini juga replikasi tema yang terdapat di perairan Nusa Dua, Bali.

Seperti diketahui, ICRG di Bali telah melibatkan sebanyak lebih dari 10 ribu orang dan menghasilkan struktur karang buatan lebih dari 95 Ribu unit di 5 lokasi yaitu Nusa Dua, Pandawa, Sanur, Serangan dan Buleleng.

Tb. Haeru Rahayu menyebutkan kegiatan ini merupakan kolaborasi antara KKP, BI serta masyarakat setempat. Meski belum semasif di Nusa Dua, kebun karang yang dikembangkan di Lombok Utara menjadi Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) melalui Bank Indonesia Cabang NTB.

KKP tanam 109 karang buatan di perairan Gili Meno, Lombok Utara, Nusa tenggara Barat. Ini sebagai bagian membangun kebun koral.
KKP Tanam 109 karang buatan di perairan Gili Meno, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Foto:Ilustrasi–Photo by Mathis Jrdl on Unsplash

“PSBI telah membangun kebun karang dengan struktur garuda 1 unit, fishdome 8 unit, dan hexagonal/spider web 100 unit. Selain itu juga dibuat mooring buoy sebanyak 4 unit dengan 20 buah pemberat sebagai penanda lokasi kebun karang,” ujarnya.

Ia menjelaskan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat, diberikan juga sarana bantuan berupa 1 unit kompresor Bauer Junior II dan kamera bawah laut untuk membantu kelompok pengawasan. Bantuan tersebut, lanjutnya, sekaligus melengkapi bantuan yang diberikan KKP kepada Kapela NTB berupa alat selam dan tabung sebanyak 8 unit pada tahun 2019.

“Ini diberikan untuk mendukung visi dan misi mereka sebagai komunitas yang peduli terhadap keberlanjutan ekosistem laut dan pesisir serta pengembangan wisata bahari,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Jasa Kelautan Miftahul Huda menambahkan replikasi ICRG Bali menunjukkan bahwa ICRG membawa pesan positif bagi pelestarian ekosistem karang, atraksi wisata bahari baru dan dampak pada peningkatan pendapatan masyarakat pada masa pandemi.

Pasca pelaksanaan kegiatan pembangunan kebun karang (Indonesia Coral Reef Garden/ICRG) di Bali pada Oktober – Desember 2020, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) dan Bank Indonesia (BI) melakukan replikasi ICRG di perairan Gili Meno Lombok Utara yang didukung oleh Komunitas Penyelam Nusa Tenggara Barat (Kapela NTB).

Upaya membangun kebun karang ini diharapkan memantik pengembangan yang sama di lokasi lainnya. Dirjen PRL, Tb. Haeru Rahayu menyebutkan kegiatan ini merupakan kolaborasi antara KKP, BI serta masyarakat setempat. Meski belum semasif di Nusa Dua, kebun karang yang dikembangkan di Lombok Utara menjadi Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) melalui Bank Indonesia Cabang NTB.

Awal tahun ini, struktur karang yang digarap Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam program Restorasi Terumbu Karang Indonesia Coral Reef Garden (ICRG), mulai menghiasi bawah laut Pulau Bali.Dikutip kantor berita dari Antara Bali, Minggu (3/1), Plt Dirjen PRL, TB Haeru Rahayu dalam sebuah keterangan yang diterima di Kabupaten Badung, Bali, mengatakan pelaksanaan program tersebut telah memasuki tahap akhir, dimana ribuan struktur karang berbagai jenis telah selesai digarap.

Ribuan struktur karang berbagai jenis tersebut juga mulai ditenggelamkan, termasuk sebuah struktur berbentuk burung garuda juga sudah ditenggelamkan. Struktur diharapkan memperkaya ekosistem mahkluk hidup bawah laut serta diharapkan mampu menjadi daya tarik wisata. “Hingga 20 Desember 2020, struktur yang telah ditenggelamkan pada lima lokasi ICRG sebanyak 63.964 unit, terdiri dari Nusa Dua 26.350 unit, Pandawa 10.177 unit, Sanur 7.270 unit, Serangan 7.475 unit dan di Buleleng terdapat 12.692 struktur,” ujar Haeru.

Ia juga mengatakan, setelah kegiatan padat karya membuat struktur karang dan menenggelamkannya ke laut, pekerjaan tak kalah penting yang harus dilakukan bersama adalah pemeliharaan dan pengelolaan struktur.“Kami berharap pemerintah daerah dan masyarakat Bali dapat memanfaatkan kebun atau taman karang hasil dari restorasi ICRG tersebut. Tentunya KKP juga akan tetap mengawal pengembangannya dalam bentuk kegiatan yang diintegrasikan dengan desa wisata bahari,” kata Haeru.

Deputi Bidang Koordinasi Sumberdaya Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Safri Burhanuddin mengatakan, pihaknya menaruh harapan besar pada program ICRG bisa menjadi pembangkit ekonomi masyarakat Bali yang terdampak pandemi COVID-19.\“Saya berharap masyarakat Bali yang telah terlibat dalam proses pembuatan kebun atau taman karang ini punya kebanggaan bahwa hasil kerja mereka dapat disaksikan oleh orang banyak. Tentunya semua berharap pariwisata di Bali dapat pulih kembali dengan cepat, dan restorasi ini menjadi salah satu yang mendongkrak percepatan tersebut,” ujar Safri.

agendaIndonesia

Yuk bagikan...

Rekomendasi