Lounge In The Sky Jakarta dioperasikan

Lounge In The Sky Indonesia  di Jakarta diresmikan pembukaannya Selasa 29 Maret 2022. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi kehadiran Lounge In The Sky Indonesia sebagai destinasi pariwisata baru di Jakarta.

Lounge in The Sky

Menparekraf Sandiaga mengatakan hal tersebut saat menghadiri soft opening Lounge In The Sky Indonesia di Mangkuluhur City Office Tower, Jakarta Selatan. Ia mengatakan konsep ini merupakan inovasi yang dihadirkan untuk menawarkan suatu destinasi wisata yang kekinian. Destinasi-destinasi wisata serupa sudah hadir di 67 negara, termasuk di Indonesia. Menurutnya, kehadiran Lounge In The Sky Indonesia ini dapat membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat Tanah Air.

Lounge In the sky Jakarta diresmikan 29 Maret 2022.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat peresmian resto Lounge In The Sky di Jakarta. Foto: Dok. Kemenparekraf

Terlebih, kata Sandiaga, salah satu pemandangan yang dihadirkan di lounge yang berada di ketinggian 50 meter ini adalah pemandangan malam langit Jakarta. “Salah satu keindahan yang belum tereksplorasi yaitu Jakarta Skyline ini kita perlihatkan di destinasi dinner in the sky yang hadir di Jakarta,” katanya.

Sandiaga menilai perlu ada pembinaan bagi pengelola atraksi ini, terutama sehubungan dengan protokol kesehatan dan protokol keselamatan.

Di mana keselamatan dan kesehatan dalam penyelenggaraan dinner In The Sky untuk diterapkan di atraksi lain seperti di Gunungkidul, Yogyakarta. Ia yakin dengan inovasi seperti itu, Jakarta dan kota-kota lain akan mampu meningkatkan pariwisatanya, kebangkitan ekonominya dan ini merupakan bagian dari tatanan ekonomi baru yang unik, menarik, dan “Bisa menjadi daya tarik yang memiliki nilai jual tinggi,” ujar Sandiaga.

Sandiaga juga mengajak para calon-calon investor dan stakeholder terkait dapat hadir menikmati pemandangan di Lounge In The Sky Indonesia. “Sehingga nanti ada standardisasi yang sama dan ini bisa kita hadirkan di destinasi lainnya yang melibatkan pengusaha dalam negeri juga,” tutur Sandiaga

Lounge in The Sky (LITS) hadir sebagai pelopor fine dining pertama di Indonesia yang menyajikan makanan di ketinggian 50 meter dari permukaan tanah. Pengunjung bisa berkesempatan mencicipi kemewahan yang ditawarkan LITS dengan menu kolaborasi bersama Boca Rica Tapas Bar and Lounge. Lounge in The Sky berada di Mangkuluhur City, Jalan Gatot Subroto, Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.

Lounge in The Sky pertama kali beroperasi pada Mei 2006 di Brussels, Belgia. Sedangkan Indonesia menjadi negara ke tiga di dunia dan ke dua di Asia yang menghadirkan Lounge in The Sky setelah Belgia dan Malaysia. Lounge in The Sky merupakan bagian dari produk restoran Dinner in The Sky yang telah berpengalaman di lebih dari 60 kota di seluruh dunia dengan 10 ribu  kali penyajian.
Lounge In The Sky telah memiliki rekor keselamatan selama 16 tahun dan didesain sesuai dengan German norm DIN 4112. Adapun struktur melayang yang jadi ciri khas dari wahana ini telah diuji oleh TUV SUD yang merupakan organisasi internasional untuk memvalidasi keselamatan segala macam produk guna melindungi manusia dan lingkungan dari bahaya.


“Mangkuluhur Citu dan DITS Asia akan berkolaborasi bersama untuk mendatangkan pengalaman berkuliner ini dengan tujuan untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata lokal dan internasional,” kata Presiden Direktur Hampuss Land, Darma Mangkuluhur Hutomo, saat konferensi pers di Jakarta. Ia menambahkan alasan lain pihaknya memilih Indonesia untuk mengadakan Lounge in The Sky Indonesia karena Jakarta merupakan kota besar dengan keragaman, terutama memiliki selera yang baik di produk kuliner dan gaya hidup.
“Kita semua tahu bahwa pandemi membawa dampak pada industri pariwisata, travel, dan kuliner. Jadi ini adalah salah satu alasan yang mendorong Lounge in The Sky datang di Indonesia karena kami ingin menciptakan pengalaman baru di industri ini,” kata Founder dan CEO DITS Asia, Arvin Randahwa. 

Lounge in the Sky menjadi alternatif wisata kuliner di ketinggian 50 meter dari tanah.
Lounge In The Sky saat pembukaan di Jakarta. Foto: Dok. Kemanparekraf


Standar keselamatan telah disetujui oleh TÜV SÜD, yakni sebuah organisasi internasional dari Jerman yang memvalidasi tingkat keamanan dan keselamatan. Lounge in The Sky akan hadir di Jakarta selama tiga bulan. Hingga hari ini, Lounge in The Sky telah menampung lebih dari 5.000 tamu yang terdaftar di dalam daftar tunggu. Syarat makan di Lounge in The Sky meliputi usia minimal 17 tahun ke atas, berat maksimum 150 kg, serta tinggi minimum 135 cm. 


Nantinya akan ada dua sesi setiap pada hari senin hingga jumat dan tiga sesi pada akhir pekan dengan durasi 60 menit. Paket harga untuk menikmati makanan di Lounge in The Sky, mulai Rp 1,6 juta dengan paket Standar, Rp 2,2 juta untuk paket Bisnis, hingga Rp 3,7 juta untuk First Class.

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi