Ini 5 Jajanan Khas Bogor Layak Dicoba

Kacang Bogor salah satu dari 5 jajanan khas Bogor. Foto: shutterstcok

Ini 5 jajanan khas Bogor yang bisa menjadi pilihan tatkala berkunjung ke kota hujan tersebut. Kalau biasanya Bogor sudah dikenal dengan beberapa jajanan kuliner seperti asinan Bogor, apple pie, makaroni panggang, dan roti unyil, maka alternatif di bawah ini 5 jajanan khas Bogor kuliner yang mungkin belum banyak diketahui dan patut untuk dicoba.

Ini 5 jajanan khas Bogor yang bisa menjadi pilihan oleh-oleh saat dolan ke Bogor.
Tugu Kujang Bogor, salah satu ikon kota ini. Foto: Dok shutterstock

5 Jajanan Khas Bogor

  1. Bir kotjok

Ia boleh saja dinamakan bir, namun sejatinya minuman ini sama sekali tidak beralkohol. Terbuat dari bahan bahan seperti jahe, cengkeh, kayu manis, sereh, gula pasir dan gula aren, bir kotjok merupakan minuman tradisional yang justru menyehatkan bagi tubuh serta memiliki berbagai khasiat. Ia cocok untuk dikonsumsi kala badan sedang capek, pegal linu dan masuk angin. Selain itu, minuman ini juga diklaim dapat membantu melancarkan peredaran darah.

Bir kotjok disebut-sebut sudah beredar di area Bogor sejak 1965. Ia lantas meraih penggemar tersendiri, baik warga maupun pelancong karena terasa hangat di badan ketika dikonsumsi, cocok dengan iklim si kota hujan yang kerap terasa dingin. Nama bir kotjok sendiri berasal dari cara pembuatannya, yaitu mengocok olahan bahan rempahnya. Setelah dikocok, minuman terlihat berbuih di bagian atasnya, mirip seperti bir yang baru dituang ke gelas.

bir kotjok khas bogor Dok cookpadcom
Bir Kotjok Bogor adalah salah satu dari 5 jajanan khas Bogor. Foto: Dok milik cookpad.com

Konon, minuman 5 jajanan khas Bogor ini dulunya juga dikenal sebagai bir penganten. Pasalnya, ia merupakan minuman yang dihidangkan di kala acara pernikahan. Terinspirasi dengan gaya dan adat kaum Belanda yang dulu sering terlihat melakukan pesta atau perayaan sambil minum bir, warga lokal setempat kemudian juga berusaha menciptakan minuman yang mirip dengan bir, namun tidak beralkohol.

Kini, bir kotjok masih bisa ditemukan di beberapa area sekitaran Bogor. Salah satunya yang cukup terkenal adalah Bir Kotjok si Abah yang berada di beberapa sudut jalan Suryakencana. Meski hanya berjualan dengan gerobak sederhana, Bir Kotjok si Abah masih cukup ramai dikunjungi pelanggan sehari-harinya. Di dalam gerobak tersebut, terdapat jejeran botol yang berisi olahan bahan bir kotjok yang siap untuk dihidangkan. Biasanya, satu botol tersebut bisa untuk menghidangkan tiga gelas bir kotjok. Segelas bir kotjok tersebut kemudian disajikan dengan es batu, seharga Rp 5 ribu saja.

  • Lapis Talas Bogor

Selain dikenal sebagai kota hujan, Bogor juga dikenal sebagai kota talas. Faktanya, talas adalah salah satu komoditas hasil bumi yang paling banyak ditemukan di sini. Oleh karenanya, tumbuhan umbi-umbian berwarna ungu tersebut kemudian kerap digunakan warga setempat sebagai bahan untuk membuat makanan, mulai dari gorengan hangat sampai es kolak.

Seiring perkembangan zaman, talas kemudian juga digunakan dalam mengembangkan berbagai jenis kuliner lainnya dan menjadi salah satu dari 5 jajanan khas Bogor. Salah satu yang dalam beberapa tahun belakangan mulai naik daun adalah kue lapis talas, yang kini dapat ditemui di berbagai toko oleh-oleh dengan beragam merek yang berbeda.

Pada dasarnya, lapis talas merupakan kue bolu atau sponge cake yang salah satu bahan utamanya adalah tepung talas. Oleh sebab itu, lapis talas memiliki beberapa karakteristik unik tersendiri, seperti warna dasar kuenya yang terlihat ungu, serta aroma dan cita rasa yang khas seperti talas.

Awalnya, merek yang mempopulerkan resep lapis talas ini adalah Lapis Bogor Sangkuriang. Sejak awal kemunculannya pada 2011, mereka mencoba menawarkan produk-produk penganan seperti kue lapis dan lain sebagainya dengan menggunakan talas sebagai salah satu bahan dasar pembuatnya. Harapannya, produk-produk mereka dapat menjadi salah satu ikon kuliner dan oleh-oleh khas Bogor.

Selain toko resmi mereka yang terletak di jalan Padjajaran Nomor 20i, kini mereka juga memiliki beberapa cabang lainnya di wilayah Bogor. Varian produknya pun beragam, mulai dari kue lapis talas original, talas susu, talas keju, dan lain lainnya. Harganya pun berkisar dari Rp 19 ribu sampai 37 ribu, tergantung jenis serta ukuran produknya.

Belakangan, muncul pula merek-merek lain yang menawarkan produk serupa seperti Talasia, Arasari, Boluamor dan lain lain. Harganya pun kurang lebih sama, di kisaran Rp 35 ribu, untuk produk kue lapis talas dengan beragam variannya. Secara varian dan rasanya pun bisa dikatakan sama enaknya.

  • Kacang Bogor

Meski dikenal sebagai kacang Bogor karena banyak dibudidayakan dan dijual di Bogor, nyatanya kacang Bogor tidak 100 persen berasal dari kota ini. Bernama asli Bambara Groundnut, kacang-kacangan ini aslinya berasal dari Afrika. Karena ia diketahui tumbuh subur di wilayah tropis, maka kemudian tanaman ini tersebar dan dibudidayakan di area tropis lainnya, termasuk Bogor.

Awalnya, ia masuk ke Indonesia pada awal abad 20 sebagai salah satu solusi sumber protein bagi masyarakat kala itu. Pada perkembangannya, tingkat produksinya yang terhitung rendah membuatnya tidak terlalu populer. Meski demikian, kacang Bogor tetap memiliki pesonanya sendiri dan belakangan menjadi salah satu opsi  dari 5 jajanan khas Bogor.

Kacang Bogor umumnya memiliki karakteristik seperti berbentuk cenderung bundar, berwarna keunguan dan bercita rasa gurih. Masa panennya diketahui antara bulan Februari sampai April, dan biasanya kemudian diolah dengan cara direbus maupun digoreng, dengan beragam pilihan rasa seperti original, keju, balado dan sebagainya.

Selain nikmat sebagai kudapan, kacang Bogor disebut amat berkhasiat bagi tubuh. Mengandung nutrisi seperti protein, kalsium, zat besi dan fosfor, ia diklaim dapat mengurangi potensi diabetes dan kanker, menjaga kesehatan jantung, serta menjaga kinerja tubuh dalam produksi hormon dan energi.

Umumnya kacang Bogor dapat ditemui di berbagai toko oleh-oleh. Beberapa di antaranya juga memiliki toko sendiri, seperti Kacang Bogor Istana yang berpusat di jalan Babakan Raya no. 37. Mereka menawarkan beragam jenis kacang Bogor yang tidak hanya digoreng seperti biasa, tetapi juga dimasak dengan teknik oven.

  • Mochi Bogor

Kue mochi, alias kue yang terbuat dari tepung beras ketan serta berbentuk bulat nan kenyal, mungkin tidak begitu asing lagi bagi khalayak luas. Namun, di Bogor kue mochi diolah menjadi kudapan unik yang memiliki cita rasa khas Bogor. Setidaknya, itulah yang coba ditawarkan oleh Mochibo, toko penjual Mochi ala Bogor ini. In juga salah satu ari 5 jajanan khas Bogor.

Memang, mereka juga menawarkan produk kue mochi pada umumnya, yang berisikan varian rasa seperti coklat, kacang dan keju. Namun, yang membuat produk mereka unik adalah kue mochi dengan varian rasa talas, pala, nanas dan strawberry. Keempat varian itu merupakan hasil panen dari tumbuhan dan buah-buahan lokal yang paling banyak terdapat di Bogor.

Buah-buahan yang digunakan tidak diolah lagi menjadi selai atau cream, bahkan notabene masih utuh. Ketika disantap, sensasi buah yang fresh dengan kenyalnya mochi menjadi cita rasa unik tersendiri. Buah yang digunakan betul-betul dipilih yang terbaik dan masih segar, serta pembuatan kue mochinya masih handmade, lewat proses berjam-jam dan tanpa bahan pengawet.

Sejak 2014, Mochibo yang toko dan pabriknya terletak di jalan Binamarga no. 13, mulai mencuri perhatian warga pecinta kudapan, serta turis yang mencari oleh-oleh. Harga satu kotaknya dihargai antara Rp 20 ribu hingga 25 ribu, dengan isi 10 butir kue mochi. Selain itu, produk-produk Mochibo kini juga tersebar di berbagai sentra oleh-oleh Bogor.

  • Bika Bogor

Mendengar kata bika atau bikang, mungkin yang terbayang adalah kudapan lembut dan manis khas kota Medan, Sumatra Utara. Tapi siapa sangka, ternyata Bogor juga punya bika versi sendiri, dengan keunikan serta cita rasa yang tak kalah menarik. Ini salah satu dari 5 jajanan khas Bogor.

Bika Bogor Talubi, begitu nama lengkapnya, sebenarnya tidak sebegitu berbeda dengan bika yang biasa kita kenal. Bentuknya ada yang memanjang persegi, ada pula yang membulat dengan ukuran lebih kecil. Varian rasanya pun bisa dikatakan serupa, seperti coklat, pandan, nangka, green tea dan sebagainya.

Bika Bogor Tallubi IG Tallubi
Bika Bogor. Foto: Dok IG Bika Bogor

Namun yang membedakan adalah bahan yang digunakan untuk membuatnya. Kalau bika di Medan dibuat menggunakan tepung terigu, maka bika Bogor menggunakan tepung talas serta olahan ubi Cilembu, yang juga cukup lazim ditemui di Bogor. Penggunaan bahan dasar tersebut diklaim membuatnya terasa lebih lembut dan bercita rasa unik.

Harga satu kemasan Bika Bogor Talubi berkisar antara Rp 29 ribu hingga 46 ribu. Salah satu tokonya terletak di jalan Padjajaran no. 20m. Sebagai catatan, Bika Bogor Talubi dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet, sehingga dapat bertahan di suhu kamar selama 4 hari, dan di dalam kulkas selama sekitar seminggu.

agendaIndonesia/audha alief praditra

—–