Dolan Ke Purwokerto, 3 Hari Yang Asyik

Dolan ke Purwokerto bisa menjadi pilihan liburan keluarga.

Dolan ke Purwokerto di Jawa Tengah mungkin belum menjadi alternatif mereka yang mencari liburan keluarga. Padahal kota ini memiliki banyak tempat untuk dikunjungi. Ia memang kalah popular dibandingkan Yogyakarta atau Solo.

Dolan Ke Purwokerto

Ada cukup banyak tempat untuk didatangi dan mendapatkan pengalaman baru saat dolan ke Purwokerto. Mulai dari wisata heritage, alam hingga ke kuliner yang maknyus.

Berikut adalah rencana perjalanan yang bisa menjadi pilihan wisatawan yang ingin menghabiskan tiga harridan dua  malam di Purwokerto.

Dolan ke Purwokerto salah satunya saatnya menikmati Sroto Sokaraja, pilihan santap di Banyumas
Sroto Sokaraja, kuliner khas saat Dolan ke Purwokerto. Foto: shutterstock

Hari Pertama

Saat dolan ke Purwokerto paling nyaman menggunakan kereta api atau kendaraan pribadi. Jika menggunakan kereta api, cukup banyak tempat persewaan mobil atau sepeda motor di kota ini. dan langsung sarapan di salah satu warung makan lokal.

Kereta api umumnya masuk ke Purwokerto pada pagi hari, kadang bahkan di dini hari. Ketika itu kemungkinan belum bisa check in di hotel.

Cobalah sarapan khas Purwokerto: sroto Banyumas atau sroto Sokaraja. Tempat makan sroto yang banyak dikenal adalah Sroto H. Loso. Tempat ini kadang dikenal juga dengan nama Soto Ayam Jalan Bank dan RM Sroto Khas Purwokerto. Warung Soto H. Loso beralamat di Jalan RA Wiryaatmaja Nomor 15, Pesayangan, Kedungwuluh, dan buka mulai sekitar pukul 8.

Selesai sarapan, kunjungi Baturaden, sebuah kawasan wisata pegunungan dengan udara sejuk dan kolam renang alami. Nikmati pemandangan alam sekitar dan coba aktivitas seperti berjalan-jalan atau berenang.

Selesai berenang menuju ke hotel sambal mampir makan siang di sepanjang Baturaden ke kota ada banyak pilihan makan dengan pemandangan bagus. Pilihannya antara lain Taman Langit atau Watu Dungkul

Jika masih ingin menikmati alam yang cantik, wisatawan mungkin jangan dulu menuju hotel. Dari tempat makan, perjalanan bisa dilanjutkan ke Telaga Sunyi, dan nikmati suasana tenang dan indah di sekitar danau tersebut. Jaraknya sekitar 30-40 menit dari Baturaden.

Senja, setelah istirahat sejenak di hotel, wisatawan bisa makan malam di salah satu restoran lokal. Cobalah restoran Djago Djowo, ini ayam goreng khas daerah ini.

Getuk goreng Haji Tohirin menjadi oleh-oleh khas Banyumas yang ikonik.
Getuk goreng bisa menjadi oleh-oleh dari Purwokerto. Foto: Kemendikbud

Hari Kedua:

Setelah sarapan, wisatawan saat dolan ke Purwokerto bisa memilih untuk mengitari kota Purwokerto yang tak terlalu besar. Puas menikmati denyut kota, hari ini perjalanan dilanjutkan ke arah Baturaden lagi, namun kali ini mengunjungi wisata Curug Telu yang berada di Desa Karangsalam, Kecamatan Baturraden. Wisata Curug Telu ini memiliki tiga tempat sekaligus yang dapat di kunjungi, yakni Curug Lawang, Kedung Pete, dan Curug Telu yang menjadi wisata utama.

Dari Curug Telu, perjalanan dilanjutkan ke situs Candi Arca Dawuhan terletak di sebuah perbukitan Dawuhan Wetan. Di dalamnya terdapat peninggalan benda-benda purbakala bersejarah yang berjumlah lebih dari satu situs yang ada dalam komplek situs Candi Arca.

Nikmati kuliner malam di Alun-Alun Purwokerto, pusat keramaian malam di kota ini. Ada banyak warung makan dan kedai kopi di sekitar alun-alun yang bisa Anda kunjungi.

Hari Ketiga

Menjelang pulang pada sore atau malam hari, wisatawan bisa mencoba mampir ke Pasar Manis sebagai bagian dolan ke Purwokerto. Ini pasar tradisional dengan pengelolaan terbaik di Indonesia. Selain ada dagangan umum, di sini juga ada pusat kuliner. Bisa mencicipi makanan atau jajan pasar di sini.

Dari Pasar Manis masih sempat mampir ke Museum BRI berada di Jalan Jendral Sudirman No. 57, Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas. Museum ini didirikan pada19 Desember 1990 sebagai bukti cikal bakal didirikannya sebuah bank di Indonesia.

Museum BRI memiliki tiga bangunan utama yang semuanya berada di satu area, yaitu museum itu sendiri, patung Raden Aria Wirjaatmadja, dan replika gedung De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank.

Selesai mengunjungi Museum BRI, saatnya belanja oleh-oleh. Ada beberapa tempat yang memiliki banyak toko oleh-oleh. Ada banyak pilihan buah tangan, sebut saja nopia, getuk goreng, atau tempe mendoan, baik yang masih mentah maupun yang sudah matang.

Setelah itu siap-siap untuk pulang.

agendaIndonesia

*****

Sroto Sokaraja, 4 Pilihan Santap di Banyumas

Sroto Sokaraja, pilihan santap di banyumas

Sroto Sokaraja atau kadang juga disebut Sroto Banyumas dengan mudah diidentikan dengan sajian soto yang banyak macamnya di Indonesia. Lalu apa istimewanya, dan mana yang paling wajib dikunjungi kalau pas main ke Banyumas atau Purwokerto?

Sroto Sokaraja

Masyarakat Indonesia sangat familiar dengan makanan berkuah seperti soto. Di negeri ini Indonesia sendiri banyak sekali jenis soto mulai dari soto Betawi, soto Lamongan, soto Madura, soto Banjar, atau coto Makasar. Di antara sajian berkuah masing-masing daerah itu, ada sroto Sokaraja yang menjadi kuliner andalan masyarakat Banyumas, Jawa Tengah.

Sokaraja adalah kota kecamatan yang terletak kurang lebih 8 kilometer di sebelah timur kota Purwokerto, Jawa Tengah. Secara geografis kecamatan ini ada di Kabupaten Banyumas, namun orang lebih sering mengidentikannya dengan Purwokerto. Selain jaraknya tidak terlalu jauh, yang terakhir ini memang lebih besar kotanya.

Mungkin tak cukup banyak orang pernah mendengar nama Sokaraja, namun ia punya satu makanan khas yang menjadi ikon kuliner Provinsi Jawa Tengah, yaitu sroto Sokaraja. Masyarakat setempat menyebut sroto, namun sejatinya ia masuk keluarga soto.

Meski termasuk jenis soto, namun sroto sokaraja memiliki perbedaan yang mendasar dengan soto-soto pada umumnya. Jika soto dari daerah lain memakai nasi, sroto sokaraja mirip dengan coto Makassar, menikmatinya dengan ketupat. Buras kalau di Makassar. Begitupun, tentu saja orang tetap bisa menyantapnya bersama nasi putih.

Selain itu, hal lain yang menjadi ciri khas sroto adalah pelengkapnya berupa  sambal kacang, seperti yang biasa digunakan untuk bumbu pecel. Sambal kacang yang digunakan umumnya tidak terlalu pedas dan lebih terasa gurih. Ada lagi kondimen lain yang melengkapi kekhasannya, yakni kerupuk lokal yang sering disebut sebagai kerupuk cantir. Biasanya berwarna merah atau putih.

Pada umumnya, penikmat sroto Sokaraja bisa memilih dua jenis daging yang hendak disantap, yakni ayam atau sapi. Kuah yang dipergunakan pun sama dengan dagingnya, artinya jika menggunakan daging ayam maka kuah yang digunakan juga kuah kaldu ayam. Sedangkan kuah yang digunakan jika menggunakan daging sapi yaitu kaldu sapi.

Pada mulanya daging yang digunakan dalam sroto Sokaraja yaitu daging ayam yang digoreng dengan campuran bumbu. Tetapi seiring berjalannya waktu tidak hanya daging ayam yang digunakan tetapi juga menggunakan daging sapi. Kuah soto yang digunakan didominasi oleh warna kuning dari kunyit dan dibuat dari kaldu daging ayam maupun kaldu daging sapi. Untuk menambah cita rasa kuah soto, ditambahi dengan jahe, lengkuas dan juga daun sereh.

Pada proses penyajian sroto Sokaraja, jika kita mampir di warung-warung di Purwokerto sampai ke Banyumas, konsumen biasanya ditawari juga untuk melengkapinya dengan tempe mendoan. Tempe yang diiris tipis dan digoreng dengan baluran tepung. Biasanya digoreng setengah matang.

Lalu, jika wisatawan hendak mencicipi saat mampir ke Purwokerto, warung manakah yang layak dipilih? Warung sroto yang terkenal dan sudah berdiri puluhan tahun serta menjadi langganan masyarakat di Sokaraja dan sekitarnya adal dua Soto Kecik dan Soto Lama. Namun, seriring waktu, pilihan pun bertambah. Berikut alternatif yang bisa dipilih:

Raja Soto Lama H. Suradi

Warungnya berada di jalan protokol, Raja Soto Lama H. Suradi ini memiliki dua pilihan soto yang berbeda, yaitu daging sapi dan daging ayam. Sajian sate telur puyuh, mendoan, serta aneka gorengan lainnya tersedia di meja yang sangat pas untuk disantap bersama soto.

 Lokasi: Dusun I Sokaraja Kidul, Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

Soto Kecik Sokaraja

Selain rasa, keunikan sroto Kecik adalah jam bukanya yang 24 jam, alias nonstop. Ini berbeda dengan yang lain, yang tutup sore atau selepas Isa. Buka selama nonstop, ini mempermudah para wisatawan untuk menyantapnya kapanpun tanpa takut kehabisan. Yang spesial dari soto di sini adalah tersedia jeroan yang bisa dipesan untuk menambah rasa.

Lokasi: Jl. Jendral Sudirman, Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

Sroto H. Loso

Sroto ini dimiliki H. Loso, namun banyak orang menyebutnya dengan Soto Jalan Bank karena letaknya di Jalan R.A. Wiryaatmaja atau Jalan Bank. Sesuai dengan nama lokasinya, soto ini berada di dekat Museum Bank Rakyat Indonesia (BRI). Lokasinya sangat mudah dicari karena soto di Banyumas ini berada di pusat kota dan sangat dekat dengan alun-alun kota.

Lokasi: Jl. RA Wiryaatmaja No.15, Pesayangan, Kedungwuluh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

Sroto Sutri

Bak surga daging, dari kejauhan saja wisatawan akan melihat para pelayan yang membawakan semangkuk soto yang penuh daging sapi. Sroto Sutri ini juga menjadi salah satu soto legendaris di Banyumas karena telah berdiri dengan usia tua dan kini berhasil memiliki dua cabang. Yang harus diketahui, jika penasaran ingin menyantapnya, datanglah di waktu-waktu awal karena soto ini seringkali ludes terjual dengan cepat.

Lokasi: Cabang 1 – Jl. Pramuka No.09, Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Cabang 2 – Jalan Kertadirjan, Sokaraja,Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

AgendaIndonesia