Soto Mie Bogor, Ini Dia 7 Paling Enak

Soto mie Bogor merupakan kuliner kota hujan yang cocok disantap saat hujan. Foto: shutterstock

Soto Mie Bogor adalah masakan segar yang enak disantap kalau hujan mengguyur kota itu. Ini adalah kuliner turunan soto yang dimiliki banyak kota dan daerah di Indonesia. Tak ada yang betul-betul genuine suatu tempat.

Soto Mie Bogor

Namun bicara soal soto, banyak pakar kulinari yang satu paham bahwa masakan ini memiliki pengaruh dari budaya Tionghoa dan Melayu. Ini sejalan dengan pendapat seorang ahli sejarah yang menyebut bahwa salah satu akar masakan soto di Indonesia berawal dari makanan khas Cina peranakan yang tinggal di Semarang, Jawa Tengah. Nama masakannya adalah caudo. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan soto.

Pendapat tersebut mungkin ada benarnya melihat adanya masakan berkuah kaldu yang disajikan dengan bakmi di Malaysia dan Singapura. Disebut mee soto di Malaysia dan Singapura, ini adalalah hidangan mie berkuah kaldu berbumbu yang lazim ditemukan di Indonesia. Di kedua negara tersebut bakmi atau mie berarti mi telur dari tepung terigu, garam, dan telur.

Soto mie Bogor banyak disajikan odel kaki lima dari Bogor hingga Jakarta.
Soto mie masakan berkuah enak dijajakan dari restoran hingga kaki lima. Foto shutterstock

Sementara nama soto merujuk kepada hidangan sup berkuah khas Indonesia. Di Indonesia soto mie dianggap salah satu jenis hidangan soto atau mi berkuah.

Masakan soto di masing-masing daerah memiliki ciri khas sesuai dengan nama soto khas suatu tempat. Soto sendiri kalau dari segi kuah yang dipakai dibagi menjadi dua macam soto yaitu soto bening dan soto dengan santan.

Berbeda dengan kuah soto pada umumnya yang berkuah bening atau menggunakan santan, kuah soto mie Bogor terlihat berwarna kemerahan yang timbul dari campuran cabai merah dalam bumbunya, terutama tomat.

Di Bogor, masakan sotonya menggunakan bumbu rempah-rempah terdiri dari kunyit, ketumbar, jahe, dan bawang putih. Tak lupa, masakan ini juga dilengkapi dengan bawang goreng dan irisan jeruk nipis yang memberikan sensasi rasa yang unik dan segar.

Soto mie Bogor mendapat tambahan bahan mie kuning dan mie putih. Selain itu, soto mie Bogor memiliki ciri khas soto dengan risoles dengan pilihan daging atau ayam yang ditambah tomat, kentang, lobak, dan emping.

Risol inilah ciri khas paling kentara dari masakan kota hujan ini dan tidak dimiliki soto-soto di kota lain. Ada yang menyebut ini merupakan kembangan dari masyarakat Eropa yang tinggal di Bogor ketika zaman kolonialisme. Mereka punya makanan yang namanya risolles. Namun tak ada bukti yang pasti.

Soto Mie Bogor Kumplit shutterstock
Semangkok soto mie komplit menggugah selera. Foto: shutterstock

Hidangan berkuah yang pedas dan gurih ini cocok untuk disantap sebagai pendamping nasi, baik saat makan siang maupun makan malam. Tanpa nasi pun ia sudah bisa mengenyangkan karena adanya mie dan risol.

Rasanya semakin pedas jika disajikan dengan sambal yang merupakan campuran cabai rawit dan cuka, serta jeruk nipis untuk menambah kesegaran rasanya.

Lalu warung soto mie mana yang popular di Bogor jika ingin menyantapnya? Berikut tujuh warung yang bisa jadi pilihan.

Soto Mie Mang Ohim

Kedai soto mie ini merupakan salah satu yang paling terkenal di Bogor. Pelanggan bisa membeli sejak pukul 6 pagi hingga sore. Di tempat makan ini pelanggan mendapatkan soto mie dengan irisan daging yang besar risoles renyah. Bahkan jika masih kurang, pelanggan bisa membeli risoles secara satuan.

Soto Mie Mang Ohim; Jalan Raya Taman Cimanggu Nomor 22, Tanah Sereal, Bogor

Soto Mie Bogor Super

Warungnya sederhana, namun soto mienya dikenal enak. Masakannya terkenal dengan kuah soto mienya yang berempah dan daging empuk. Sebagai pelengkap, bisa menambahkan pula emping melinjo.

Soto Mie Super; Jalan Arzimar I, Tegal Gundil, Bogor Utara.

Soto Mie Bogor shutterstock
Risol adalah pmbeda soto ini dengan masakan sejenis dari daerah lain. Foto: shutterstock

Soto Mie Bogor Baru Bang Bule

Cita rasa soto mie di warung ini kuahnya yang segar terasa makin nikmat dengan tambahan sambal. Salah satu kelebihan warung ini adalah porsinya yang cukup banyak. Selain itu, risolesnya juga lumayan besar. Harga per porsinya pun terjangkau.

Soto Mie Bang Bule; Jalan Bogor Baru A6 No.13, Tegallega, Bogor.

Soto Mie Kesatuan

Tempat makan satu ini sering juga disebut dengan nama soto Pak Haji Oman. Warung makannya sudah berjualan lebih dari 25 tahun. Kedainya sederhana dan fasilitas seadanya, namun selalu jadi incaran para pemburu wisata kuliner Bogor. Dibandingkan dengan soto mie lainnya, rasa kuah soto mie di sini tidak terlalu berempah. Daging sapinya juga empuk. Soto Mie Kesatuan; Jalan Rangga Gading No.25, Gudang, Bogor.

Soto Mie Pak Kumis

Yang ini bisa ditemui jika sedang berburu kuliner ke Jalan Surya Kencana, selain itu ada beberapa cabangnya yang lain. Di kedai ini pelanggan bisa menikmati kuah segar dengan potongan daging cukup banyak. Kelebihan lain dari tempat ini adalah tambahan risolnya.

Soto Mie Pak Kumis; Jalan Suryakencana, Bogor

Soto Mie Agih

Tempat makan ini tidak cocok bagi mereka yang muslim karena menawarkan menu soto mie dengan pilihan daging babi. Kelezatannya bisa dicicipi dengan menuju ke lokasinya yang terletak Surya Kencana. Dengan harga yang cukup murah, pelanggan bisa menyantap gurih dan lembutnya iga babi.

Soto Mie Agih; Jalan Suryakencana Nomor 311, Bogor

Soto Mie Ciseeng

Ini satu lagi soto mie yang tidak bisa dikonsumsi kaum muslim karena juga menyajikan daging babi. Letaknya tidak terlalu jauh dari Soto Mie Agih.

Soto Mie Ciseeng, Jalan Suryakencana Nomor 280, Bogor.

agendaIndonesia

*****

Café Two Stories Bogor , 1 Dinding Mengabadikan Cerita

Cafe Two Stories Bogor Menu

Café Two Stories Bogor belum lama hadir di kota hujan ini. Baru sekitar dua tahun. Namun ia layak dijadikan pilihan menuliskan kisah Anda.

Cafe Two Stories Bogor

Sore menuju petang di kota hujan, Bogor, lampu-lampu mulai berpendar. Jalanan tak ubahnya sebuah etalase manusia yang lalu-lalang dengan kendarannya. Deru klakson tak henti menghantam kuping, membuat pendengaran kebal kebisingan.

Kala itu, awal tahun ini, Bogor tampak padat aktivitas. Setelah hampir menyerah menyusuri Jalan Raya Pajajaran, kendaraan saya membelok ke sebuah gang besar menuju suatu kompleks. Suasananya ramai, tapi tak padat. Belum jauh berkendara, di tepi kanan, tampak sebuah bangunan asimetris yang unik.

Gedung itu penuh unsur kotak-kotak, seperti lego raksasa yang ditumpuk tak beraturan. Di temboknya terpampang susunan batako yang rapi. Di tengahnya ada lingkaran kecil bertuliskan Two Stories Café & Lounge. Tampaknya bangunan ini adalah kedai kekinian, tempat muda-mudi nongkrong.

Saya memarkir kendaraan di lahan yang cukup luas, lantas memasuki bangunan kafe yang lebih mirip fine dining restaurant. Ada dua bagian lantai di dalamnya. Lantai pertama yang saya singgahi mula-mula menawarkan konsep lawas.

Ada kesan rustic dan industrial yang berbaur menjadi satu. Di hampir semua sisi, tampak meja dan kursi yang terbuat dari kayu. Cat warna cokelat natural dipoleskan pada interior. Rona ini langsung memunculkan kesan natural.

Adapun temboknya dibiarkan polos tanpa cat dan dihiasi macam-macam karikatur karakter kelinci. Tampak seperti lukisan tinta hitam yang digambar oleh anak-anak, kemudian dialihwahanakan dari kertas menuju dinding. Lantainya tak kalah artistik. Tampak tegel kunci tempo dulu yang sarat motif bunga-bunga. Tegel ini seperti yang pernah saya jumpai di rumah-rumah milik bangsawan di keraton.

Di beberapa bagian, terlihat rak-rak tua dibiarkan menyekat meja demi meja, menciptakan kesan pemisah. Pada rak tersebut dipajang sejumlah hiasan botol-botol kaca atau tanaman rambat. Bagi yang awam desain interior, penataan ini tampak sangat estetis.

Lantai satu banyak dipilih tamu yang membawa serta keluarganya untuk makan malam. Penampakan ini tentunya meruntuhkan hipotesis awal saya yang menyebut bahwa Two Stories Café & Lounge adalah tempat nongkrongnya muda-mudi.

Saya lantas beranjak ke lantai dua. Bangunan di lantai dua jauh berbeda dengan ruangan yang saya masuki sebelumnya. Ada kesan lebih muda. Tatanannya eye catching. Kursi-kursinya pun beragam, ada yang berbentuk rotan, ada pula kursi kayu yang dicat warna-warni.

Ruangan lantai dua terpisah atas dua bagian, yakni dalam dan luar ruangan. Di bagian dalam, ruangan bak terbungkus dinding-dinding kaca. Namun tamu di dalamnya bisa melihat suasana luar.

Cafe Two Stories


Sementara di bagian luar, tertampil sebuah lanskap lokasi nongkrong yang seru, fancy, dan asyik. Apalagi ada tulisan yang sangat ikonis, yakni “TELL YOUR STORY”. Tulisan itu terdapat di tembok yang terbuat dari batu bata. Dinding ini konon menjadi lokasi favorit para pengunjung untuk berfoto lantaran sangat Instagenic.

Lukisan TELL YOUR STORY seakan mengajak pengunjung untuk mengungkapkan apa saja yang ingin diceritakannya kepada kawan-kawan nongkrongnya. Dinding ini membingkai suasana menjadi hangat dan akrab.

Usut punya usut, kafe ini dirancang oleh Robert Wanasida dari Gagareska Urban Arsitektura. Ia menerapkan dua gaya desain yang berbeda di tiap lantainya. Lantai bawah yang non-smoking tentu berbeda dengan lantai atas.Peruntukannya pun berlainan. Lantai bawah untuk keluarga, sedangkan lantai atas untuk muda-mudi.

Soal menu, kafe ini menyediakan pilihan yang cukup beragam. Mulai makanan ala western sampai Asia. Sebagai menu pembuka, misalnya, tersedia pilihan salad dan sup. Ada salad sayur dan buah yang harganya berkisar Rp 25 ribu per porsi. Ada pula sup ayam dan jamur yang dibanderol Rp 20-30 ribuan.

Untuk makanan utama, jika datang beramai-ramai, memilih pizza rasanya tepat. Terdapat pilihan pepperoni pizza sampai pizza khusus vegetarian dengan harga Rp 40-80 ribuan. Sedangkan untuk menu Asian, Anda dapat memilih berbagai macam masakan udon dan nasi goreng ala Jepang yang dibanderol Rp 40 ribuan.

Kalau emoh bergelut dengan menu-menu luar, Anda bisa memilih makanan Nusantara. Terdapat pilihan sop iga hingga nasi goreng kampung yang berkisar Rp 40-80 ribuan. Sementara itu untuk minuman, Anda bisa memilih beragam olahan teh, kopi, cokelat, atau bir.Harganya pun masuk di kantong, tak lebih dari Rp 50 ribu.

Two Stories Café and Lounge; Jalan Pajajaran Indah 5 Nomor 7, Bogor Timur, Bogor

Buka setiap hari pukul 10.00-23.00