Sate Klopo Surabaya, Legenda Sejak 1945

Sate Klopo Surabaya

Sate Klopo Surabaya menjadi salah satu ikon kota Pahlawan ini. Ia seperti menjadi penanda bagi mereka yang berkunjung ke ibukota Jawa Timur itu.

Sate Klopo Surabaya

Jalur pedestrian di tepi Jalan Walikota Mustajab Nomor 36, Surabaya, pada Minggu pagi di akhir Oktober lalu hampir dipenuhi orang. Mereka menyemut mengerubungi warung sederhana yang aslinya berkapasitas tak lebih dari 48-an orang itu. Karena masih saat pandemi Covid19, lebih banyak orang yang membeli untuk dibawa pulang. Maka pembeli mengular di luar warung

Di samping kerumunan itu, dua pemanggangan tradisional mengepul. Asap membumbung. Di baliknya, ada dua perempuan mengipasi arang. Mereka memastikan bahwa bara api tetap menyala. Sedangkan salah satu tangannya membolak-balikan sate yang jumlahnya puluhan tusuk.

Aroma daging dan sumsum yang sedang dibakar membuat pengunjung merasa tergoda mencicipi aneka sate yang ditawarkan di kedai sate tersebut. Inilah sate klopo Surabaya atau sate klopo Ondomohen Bu Asih yang tenar di Surabaya. Konon, ia bahkan sudah menjadi legenda. Usianya sama seperti usia bangsa Indonesia. Sebab, sate tersebut mulai eksis sejak 1945.

Bu Asih, pemiliknya, adalah generasi kedua penerus usaha sate keluarga. Mertua Bu Asih asli Madura. Keluarganya menjajakan sate khas Madura yang lain daripada sate pada umumnya.

Letaknya yang berada di tengah kota Surabaya menjadikan Sate Klopo Ondomohen ini mudah dijangkau dari mana saja. Disebut legendaris karenas elain sudah lama berdirinya, ia pun memiliki pengemar yang sangat luas. Tak terhenti pada warga Surabaya saja, tapi bagi siapa saja yang berkunjung ke kota ini.

Nama sate Klopo Surabaya sendiri sering membuat penasaran orang luar kota Surabaya. Pertama, tentu kata “Klopo”-nya. Dan ke dua, kata “Ondomohen”. Yang mudah dijelaskan tentu saja yang ke dua. Dulunya nama Jalan Walikota Mustajab ini adalah Jalan Ondomohen. Rupanya ini terus terbawa ketika nama jalannya berganti.

Lalu nama “Klopo”-nya. Sate Klopo ini, sesuai namanya, memang ketika proses memasaknya menggunakan tambahan kelapa. “Dagingnya satenya saya beri kelapa. Itulah kenapa namanya Sate Klopo. Klopo dalam bahasa Jawa berarti kelapa,” ungkap Asih Sudarmi (60), sang pemilik kedai Sate Klopo.

Seperti cerita bu Asih, sate klopo merupakan sate yang ditaburi dengan parutan kelapa. Sebelum dibakar, dan waktu akan diajikan ke pembeli. Unik dan berbeda. Tak heran, banyak pelanggan antre datang tiap hari. “Mereka suka dengan rasa kloponya,” kata salah pegawai Bu Asih yang enggan disebutkan namanya, saat ditemui di warung, Minggu pagi itu.

Sebenernya Sate Klopo Ondomohen ini seperti layaknya sate kelapa kebanyakan. Daging yang akan ditusuk layaknya sate, dibaluri dengan bumbu parutan kelapa, dibakar dengan arang pake cara tradisional, dan tentunya disajikan dengan bumbu kacang. 

Sate Klopo Surabaya Sedang dibakar
Sat Klopo sedang dibakar.

Keunikan sate klopo Ondomohen khas Surabaya ini adalah bumbu olahannya. Sebelum dibakar daging dilumuri parutan kelapa yang sudah dibumbui terlebih dahulu. Sebagai pelengkap, saat penyajian sate yang suda matang ditambahkan kelapa parutan yang sudah dimasak. Kelapa ini diparut, lalu disangrai sampai matang hingga menyerupai serundeng. Lantas ditaburkan ke atas bagian sate yang sudah matang. Warnanya yang kecokelatan akan menyaru dengan rona sambal kacang.

Ada dua pilihan daging sate yang ditawarkan di sini, yakni daging sapi dan ayam. Tusuk per tusuk bagian satenya dipastikan berdaging. Artinya, tak berkulit sedikit pun. Daging sate itu dibakar sampai empuk. Bagian-bagian permukaannya mengkilap seperti kristal.

Tatkala digigit, tekstur daging yang juicy akan memenuhi seluruh bagian mulut. Tekstur demikian terasa begitu sempurna ketika dipadukan dengan parutan kelapa. Ada sensasi renyah yang mendampingi kecapan demi kecapan.

Harmonisasi makin terasa ketika klopo pada sate klopo Surabaya bertemu dengan bumbu kacang. Gurih dan manis akan berpadu nikmat. Tak heran banyak pengunjung rela antre.

Banyak pengunjung yang terlihat sudah sering menyambangi warung ini dan selalu rela mengantre untuk sekadar jajan sate. Menurut mereka, rasa sate klopo di warung Ondomohen tak tergantikan. “Juaranya sate klopolah,” ujar seorang pembeli saat ditemui di warung itu.

Sate klopo di sini harganya per porsi sate campur dibanderol Rp 28 ribu tanpa nasi. Harga yang sepadan menimbang rasa yang tak mengecewakan.  

Warung sate ini buka mulai pukul 07.00 dan tutup pada pukul 23.00. Bila ingin berkunjung, sebaiknya Anda datang pagi-pagu benar pada hari biasa. Sebab, pada hari libur, pengunjung harus rela antre cukup lama.

AgendaIndonesia

*****

Suguhan Fusion 3 Bangsa di Ebisu Restaurant

Ebisu Mercure Surabaya RK

Suguhan fusion 3 bangsa di Ebisu Restaurant Grand Mecure Mirama Surabaya menyuguhkan hidangan Jepang dengan bumbu Korea dan Cina plus interior hangat khas Negeri Sakura. Ini merupakan alternatif kuliner saat ingin menikmati hidangan internasional selagi berada di Surabaya, Jawa Timur. Berada di dalam hotel berbintang, namun bisa dinikmati tanpa harus menginap.

Suguhan Fusion 3 Bangsa

Senja baru tenggelam. Di luar, Jalan Raya Darmo, Tegalsari, Surabaya, masih dipadati kendaraan. Menepi sejenak ke Mercure Grand Miramar—hotel bintang empat yang memiliki empat restoran—bisa menjadi pilihan untuk mengusir keroncongan perut. Apalagi ada gerai yang tergolong baru dengan sajian olahan dari Negeri Sakura. Doyan akan kehangatan udon, atau ngemil sushi, yang sekali suap ke mulut rasanya tak perlu dipikir panjang.

Berada di bagian perluasan hotel, saya langsung menangkap kehangatan khas Jepang. Tetamu akan dengan mudah mengenali resto ini karena di bagian depan dipasang mon atau gapura khas Jepang yang kerap ditemukan di sejumlah kuil. Dua tiang bulat yang menjadi penyangga dipulas dengan warna merah menyala sehingga begitu kentara. Di tengah gapura ada tulisan Ebisu yang dibikin kaligrafi mirip huruf Kanji.

Sebelum gerbang, ada pula meja bagi staf resto. Uniknya, meja dilapisi kertas dekorasi berupa koran Jepang, demikian juga dinding di dekatnya. Sementara di dinding tengah resto terpampang gambar lebar Dewa Ikan. Ternyata, Ebisu memang nama Dewa Ikan. Tak mengherankan bila di menu bertebaran nama-nama penghuni laut, meski tetap ada olahan dari daging sapi dan ayam.

Warna merah lain muncul di bagian atas dengan hiasan lampu-lampu model lampion. Selebihnya, kehangatan muncul karena penggunaan kayu-kayu dengan warna alami. Tempat duduk dibagi dalam tiga baris. Di bagian pinggir, diisi sofa warna hijau dipadu dengan kursi tunggal di depannya, sementara di bagian tengah tertata meja dan kursi panjang berbahan kayu.

Suguhan fusion 3 bangsa di Ebisu Mercure Surabaya

Belum menikmati kelezatan suguhannya, saya sudah merasakan sambutan hangat dari interiornya. Langkah saya kali ini menuju bagian ujung ruangan. Menuju meja tempat para juru masak beraksi. Ada seorang koki yang menunjukkan kepiawaian membuat sushiCalifornia maki. Aksi menggulung pun terjadi dan hasilnya terlihat begitu menggoda. Di bagian dalam antara lain ada alpukat dan kepiting, sedangkan di bagian luar bertaburan tobiko—telur ikan terbang—yang membuat tampilan sushi seharga Rp 68 ribu itu terlihat kinclong. Selain menyajikan California maki, masih ada pilihan gulungan sushi lain. Semisal ebi tempura maki yang berisi udang goreng tempura, shake maki dengan irisan ikan salem segar, dan lain-lain.

Ingin menambah kehangatan dengan menyantap hidangan berkuah panas? Pilihan bisa berupa udon atau ramen. Ada beragam udon, di antaranya seafood udon senilai Rp 158 ribu. Mi khas Jepang itu dipadu dengan beragam ikan laut, yakni udang, salem, kakap, dan kepiting. Jika ingin yang berasa daging sapi, ada niku udon dan niku sobai. Untuk ramen, pilihannya berupa shoyu ramen. Saat saya datang, ada suguhan spesial di bulan tersebut berupa cheese ramen yang gurih karena rasa keju yang kental. Dipatok seharga Rp 78 ribu, memang suguhan satu itu berbeda dari yang lain.

Masih ada menu khas Jepang lain, seperti yakiniku, tepanyaki set menu, teishoku set, dan yakimono atau hidangan panggang. Ada pula curry rice, bento, dan sejumlah hidangan kuah panas—nabemono. Namun jangan kaget bila dalam daftar menu ada yang beraroma Korea, seperti beef kimchi itame yang tak lain merupakan beef kimchie set. Ebisu Restaurant memang memilih menyuguhkan olahan fusion. Hidangan Jepang pun dipadu dengan bumbu dari Korea dan Cina.

Dewa Ikan Ebisu tanpanya memang tak mau tanggung-tanggung, segala suguhan bisa disajikan di ruang makan yang lokasinya tak jauh dari lobi hotel ini. Dari yang digoreng, kuah panas, dipanggang, sampai yang dingin. Di tengah kehangatan, sushi, ramen, dan tempura pun membuat perut penuh terisi. Jalan sedikit mulai lenggang, saatnya untuk beranjak. Peraduan sudah menunggu, terbayang tidur lelap dengan perut terisi penuh.

Ebisu Japanese Restaurant, Mercure Grand Miramar Surabaya

Rita N./R. Kesuma/Dok. TL