Terpesona Sumba Barat Dalam 3 Hari

Terpesona Sumba Barat adalah pilihan liburan lain ke Nusa Tenggara Timur, selain ke Labuan Bajo dan Taman NAsional Komodo.

Terpesona Sumba Barat di Nusa Tenggara Timur mungkin belum menjadi pilihan pertama buat wisatawan yang mengunjungi provinsi ini. Ia masih kalah dengan Taman Nasional Komodo, atau Labuan Bajo yang beberapa tahun terakhir semakin mempesona.

Terpesona Sumba Barat

Terpesona Sumba Barat karena keindahan alamnya juga tradisi dan budayanya yang unik.
Salah satu pantai di SUmba Barat. Foto: Untung Bekti Nugroho for unsplash

Tapi, kita tahu, Taman Nasional Komodo tengah ditata ulang. Termasuk mulai ada pembatasan untuk memasuki sejumlah kawasan di wilayah itu, yang tujuannya untuk mengurangi tekanan terhadap pelestarian lingkungannya. Ini peluang untuk mengintip tempat indah lainnya di NTT.

Jangan khawatir kekurangan atraksi untuk menjadi terpesona Sumba Barat. Cobalah tengok kampung asli Sumba Marapu, Pasola, atau air terjun Lapopu di tengah taman nasional. Selain suguhan alam yang memanjakan mata, budaya Marapu yang dianut penduduk lokal juga menjadi daya tarik tersendiri.

Perjalanan tur kali ini akan membawa wisatawan ke Waikabubak, ibukota Kabupaten Sumba Barat. Menuju Sumba Barat, tentu saja dari Denpasar pengunjung sebaiknya memilih menuju bandar udara Tambolaka. Pilihan paling dekat adalah mendarat di Tambolaka, lalu lanjut perjalanan darat menggunakan travel atau mobil sewaan selama satu jam untuk mulai terpesona Sumba Barat.

Hari pertama: Kampung Tarung dan Kampung Waitabar

Pertama tentu menginap di Waikabubak. Pagi-pagi tujuan utama perjalanan adalah mengunjungi Kampung Tarung dan Kampung Waitabar.Keduanya terletak di pusat kota Waikabubak sehingga sangat mudah akses.

Tarung dan Waitabar merupakan representasi kampung asli Marapu yang masih ada hingga saat ini. Keduanya terletak bersebelahan, sehingga wisatawan bisa langsung menuju Waitabar dari Tarung dengan berjalan kaki saja.

Pengunjung bisa melihat jejeran hunian tradisional beratap alang-alang kering yang dalam bahasa lokal disebut uma alang. Meskipun tampak rapuh, namun alang-alang ini kuat meski belasan tahun terpapar hujan dan sengatan panas. Lain soal jika terhempas angin kencang.

Di bagian tengah rumah terdapat sebuah tungku yang zaman dulu digunakan sebagai pusat kehidupan karena tidak ada listrik. Berbagai ritual harus dilaksanakan jika pemilik rumah hendak merenovasi. Sekadar mengganti alang-alang pun ada aturannya. Untuk memasang satu tiang kayu penyangga rumah, pemilik harus memotong kurban terlebih dahulu.

Uma alang tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, karena kegiatan spiritual juga dilakukan di dalamnya. Bagian bawah biasa digunakan untuk menampung hewan peliharaan. Lalu lantai atasnya merupakan tempat tinggal utama, dan bagian paling atas, atau menara yang menjulang, dimanfaatkan untuk menyimpan barang-barang berharga. Ada juga yang mengatakan kalua bagian tersebut tempat berdiamnya roh leluhur.

Sayangnya, saat ini banyak uma alang di kampung lain yang kini menjadi rumah berdinding bata atau mengganti atap daun menjadi seng. Selain uma alang, salah satu budaya Marapu di Sumba adalah mengubur jenazah keluarga di sebuah kuburan batu yang terletak di halaman rumah. Pengunjung bisa melihat banyak kuburan batu bertebaran di kedua kampung ini

Hari Kedua: Lapangan Pasola Lamboya dan Pantai Kerewe

Rasanya banyak orang sudah pernah mendengar tentang Pasola. Sebuah perayaan pasca-panen di Sumba, di mana para pemuda lokal saling melemparkan tombak ke kubu lawan sembari berkuda.

Terpesona Sumba Barat salah satunya adalah menikmati Pasola, tradisi pasca-panen di mana para pemuda saling beradu ketangkasan.
Tradisi Pasola di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Foto: DOk. shutterstock

Pasola digelar di beberapa desa terutama di Kabupaten Sumba Barat dan Barat Daya. Salah satu yang terdekat dengan Waikabubak adalah gelaran Pasola di kecamatan Lamboya, hanya berkendara selama 60 menit. Menarik apabila kedatangan Anda tepat saat perayaan ini, yaitu sekitar Februari–Maret.

Pasola Lamboya dilaksanakan di sebuah lapangan padang rumput yang begitu luas dan kerap disebut bukit Hobba Kalla. Pemandangan dari sini begitu menyejukkan mata.

Pengunjung bisa menikmati lanskap persawahan, atap-atap uma alang yang menyembul di balik pepohonan serta melihat Pantai Kerewe dari kejauhan. Hanya butuh 30 menit untuk mencapai pantai tersebut.

Para penonton Pasola kerap berkunjung ke Pantai Kerewe setelah perayaan berakhir. Mereka berenang dan menikmati ombak yang cukup bersahabat. Pada hari-hari biasa, pantai ini cukup sepi. Pengunjung bisa duduk-duduk di bibir pantai sembari menyeruput kelapa muda yang biasa dijajakan anak-anak kampung sekitar.

Hari Ketiga: Taman Nasional Manupeu Tanah Daru

Pulau Sumba memiliki dua taman nasional yang usianya relatif masih baru, yaitu Taman Nasional Laiwangi Wanggameti dan Manupeu Tanah Daru. Bila wisatawan mencari obyek menarik di sekitar Waikabubak, maka menjelajahi Air Terjun Lapopu adalah pilihan yang tepat.

Air terjun alami ini adalah bagian dari zona wisata Taman Nasional Manupeu Tanah Daru yang terletak di Kecamatan Wanokaka. Akses kendaraan roda empat terbilang cukup mudah karena jalan aspal sudah dibangun. Hanya memakan waktu kurang dari satu jam dari pusat kota Waikabubak.

Ini masih dilanjutkan dengan berjalan kaki sepanjang 400 meter dan melewati jembatan bambu. Sebelum masuk ke area air terjun, wisatawan wajib lapor di pos jaga yang tersedia serta membayar retribusi.

Jangan heran, bila Anda tak kuasa untuk berenang di air terjun berundak ini. Begitu segar. Arus sungainya pun relatif tenang dan dangkal. Cocok untuk mereka yang doyan bermain air. Apalagi bila datang di tengah hari, saat mentari menyengat kulit. Suara derasnya air yang jatuh dari ketinggian begitu syahdu beradu dengan cicit burung-burung.

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru juga disebut surga untuk pengamatan burung. Untuk kegiatan tersebut, wisatawan perlu didampingi petugas dari taman nasional yang mengetahui lokasi-lokasi strategis untuk melihat burung endemik seperti kakatua jambul jingga dan julang Sumba.

Nikmati suasana alam hingga sore, dan menghabiskan semalam lagi di Waikabubak, untuk keesokan harinya terbang pulang.

Banyak pilihan untuk terpesona Sumba Barat, dan daerah Nusa Tenggara Timur lainnya. Ayo agendakan liburanmu ke sini.

agendaIndonesia/TL

*****