
Oyo Indonesia fokus safecation pada 2021, yang terakhir ini merupakan program jaringan hotel OYO Indonesia. Inisiatif ini ditujukan untuk memenuhi adanya kebutuhan akan tempat menginap yang aman dan higienis untuk disinggahi masyarakat yang tetap harus keluar rumah selama masa pandemi.
Oyo Indonesia Fokus Safecation
“Memulai 2021 dengan semangat baru, OYO Safecation merupakan jawaban untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat yang masih harus menjalani hidup berdampingan dengan pandemi,” kata Country Head OYO Indonesia Agus Hartono Wijaya, melalui keterangannya, Rabu.
“Fokus utama OYO Safecation adalah memastikan keamanan dan kebersihan akomodasi untuk masyarakat yang terpaksa harus keluar rumah untuk keperluan bekerja atau kegiatan non-leisure lainnya,” imbuhnya. Lebih lanjut, Agus mengatakan pihaknya juga akan secara aktif memberikan edukasi bagi masyarakat terkait penggunaan akomodasi untuk tujuan non-leisure. “Langkah ini kami lakukan guna mendukung kebijakan pemerintah, salah satunya PPKM, untuk menekan kasus COVID-19,” tambah Agus.
Selama tahun 2020, minat serta kebutuhan masyarakat untuk menginap di OYO bisa dibilang mampu bertahan, meskipun turun dibandingkan sebelum pandemi.
Data internal OYO memperlihatkan bahwa selama 2020 masyarakat cenderung menginap di hotel untuk tujuan non-leisure seperti perjalanan dinas, remote working, hingga kebutuhan untuk kegiatan isolasi mandiri dengan jangka waktu rata-rata berkisar antara 1 hingga 3 malam.
Rata-rata tingkat okupansi yang diraih oleh hotel-hotel mitra OYO sepanjang 2020 juga terus meningkat dengan kota Bandung, Surabaya, dan Medan menjadi kota dengan jumlah pemesanan terbanyak selama tahun 2020. “Tren akomodasi non-leisure ini kami lihat akan terus berlanjut di 2021, untuk itu keamanan serta kesehatan para karyawan dan tamu terus menjadi prioritas kami dan direalisasikan dalam program OYO Safecation ini digagas,” ucap Agus.
Di bawah inisiatif OYO Safecation, OYO Indonesia juga secara proaktif mendorong hotel-hotel mitranya untuk mendapatkan kualifikasi ‘Sanitized Stay’ yang menjamin protokol kesehatan ketat yang hingga kini telah diterapkan di properti OYO yang tergabung dalam program tersebut. Selain itu, OYO juga memperkenalkan fitur check-in dengan minim kontak atau Contactless Check-in. Dalam prosesnya, tamu cukup melakukan scan QR code yang ada di meja resepsionis dan menunjukkan KTP sebagai verifikasi identitas.

Program lain yang diperkenalkan OYO Indonesia kepada pelangannya adalah kerja sama dengan e-wallet OVO dan GoPay untuk mengintegrasikan sistem pembayaran elektronik di aplikasi OYO. Selain mempermudah pembayaran dan proses refund bagi tamu, layanan ini sekaligus memperkuat penerapan protokol kesehatan melalui digitalisasi, sehingga mengurangi kontak fisik.
“Hadirnya e-wallet ini diharapkan dapat mempermudah sekaligus mempercepat proses refund dan pembayaran, serta mengurangi kontak fisik pada point-of-purchase yang biasanya dilakukan di meja resepsionis hotel saat bertransaksi,” kata Agus Hartono Wijaya, Country Head OYO Hotels and Home Indonesia, dalam siaran resmi sebagaimana dikutip kantor berita Antara, Rabu.
Layanan e-wallet ini bisa digunakan sebagai metode pembayaran serta pengajuan refund melalui aplikasi. Setelah melakukan pencarian dan pemesanan hotel yang diinginkan di aplikasi, tamu akan diarahkan pada pemilihan metode pembayaran yaitu transfer bank, kartu debit/kredit, atau e-wallet.
Sementara itu, untuk proses refund, tamu akan menerima konfirmasi melalui surel setelah mengajukan proses refund. Kemudian tamu dapat mengakses tautan yang ada di email tersebut untuk mengisi rincian pemesanan seperti booking id, surel, dan nomor telepon. Kemudian, tamu dapat memilih metode pembayaran melalui e-wallet ataupun transfer bank.
Agus mengatakan, integrasi sistem pembayaran ini adalah inisiatif lanjutan dari Sanitized Stay, komitmen OYO dalam memastikan penerapan protokol kesehatan dan keselamatan dalam operasional secara komprehensif mulai dari proses check-in hingga check-out.
Melalui digitalisasi sistem pembayaran ditambah dengan fitur contactless check-in yang diluncurkan beberapa waktu yang lalu, tamu dapat melakukan seluruh proses pemesanan kamar, check-in dan pembayaran dengan lebih seamless melalui perangkat pintar mereka, tanpa harus berinteraksi langsung dengan staf.
Dia menambahkan, pembatasan wilayah pada awal masa pandemi berdampak pada peningkatan permintaan pengembalian dana. Kendati demikian, selama enam bulan terakhir hanya sekitar dua persen total pelanggan OYO di Indonesia yang membuat permintaan pengembalian dana.
“Saat ini OYO telah menyelesaikan lebih dari 99.4 persen permintaan pengembalian dana tersebut,” kata dia. Agus menjelaskan, ada sejumlah hal yang menghambat proses pengembalian dana, seperti data pelanggan yang tercantum tak akurat, surel tidak lengkap, nomor telepon dan rekening bank yang tidak tepat.
“Melalui integrasi sistem pembayaran dengan e-wallet, OYO menargetkan proses pembayaran refund konsumen dapat dilakukan secara lebih mudah dan terselesaikan dalam jangka waktu paling lama 1 minggu,” jelas dia.
agendaIndonesia
*****