Pemerintah targetkan 1,5 juta wisatawan di bali.

Pemerintah targetkan 1.5 juta wisatawan akan mengunjungi pulau Bali. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/KaBaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pemerintah targetkan 1.5 juta wisatawan mancanegara (wisman) berkualitas dengan tingkat pengeluaran tinggi dan masa berkunjung yang panjang untuk berwisata di Bali, sebagai upaya membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja di Pulau Dewata.

Pemerintah targetkan 1.5 juta wistaawan manca negara di Bali dan 7 juta wisatawan Nusantara.
Pemerintah targetkan 1.5 juta wisatawan mancanegara di Bali. Foto: Dok. Kemenparekraf

Pemerintah Targetkan 1.5 Juta Wisatawan

Menparekraf Sandiaga seusai membuka Rapat Kerja Badan Promosi Pariwisata Daerah Bali, di Kantor Bank Indonesia, Denpasar, Bali, Senin 20 Juni 2022 malam menjelaskan, di tengah pemulihan ekonomi yang penuh tantangan ini dan ada pula ancaman krisis pangan dan krisis energi di tengah masyarakat yang mengalami tekanan selama pandemi maka kebangkitan ekonomi di Bali ini menjadi hal prioritas bagi pemerintah.

“Kami tadi menyinkronisasi atau menyelaraskan beberapa rencana promosi ke depan. Karena Bali masih menjadi top of mind wisman, dengan era ekonomi baru melalui digital marketing dan sebagainya maka perlu inovasi pada pola-pola kita berpromosi. Jadi langkah kita untuk menyelaraskan di tengah menurunnya anggaran berpromosi, tapi kita harus lebih menggunakan semangat entrepreneur spiritSpirit kewirausahaan kita untuk Bali bisa kembali mendapatkan target wisatawan tahun ini 1,5 juta dengan kualitas yang lebih baik,” ujarnya soal pemerintah targetkan 1.5 juta wisatawan di Bali.

Pemrintah targetkan 1.5 juta wisatawan mancanegara mengunjungi Bali.
Atraksi bawah air di Lembongan, Nusa Lembongan Island, Bali, Indonesia. Foto: Dok. Shutterstock

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, ada beberapa pendekatan untuk mencapai target tersebut. Yaitu dengan menyelenggarakan berbagai event berkelas internasional.

Tentunya, katanya, itu akan digapai dengan pendekatan-pendekatan yang menjadi program pemerintah seperti sport tourism, MICE, dan event-event internasional dan desa wisata. Pemerintah targetkan 1.5 juta wisatawan mancanegara dan target wisnus 7 juta dengan total hampir 9 juta. “Menyasar kepada wisatawan yang berkualitas dengan lama tinggal atau length of stay yang lebih panjang dan spending atau pengeluaran wisatawan yang lebih banyak di Bali,” katanya.

Menparekraf Sandiaga mengatakan, event KTT G20 di Bali juga diharapkan akan menambah lama tinggal bagi delegasi dan berdampak bagi para pelaku UMKM yang menerima manfaat langsung. Kemenparkeraf mengoordinasikan sekitar 400 UMKM di 40 hotel selama perhelatan KTT G20.

“Event ini membuka lapangan kerja dan peluang usaha yang luas, seperti AVPN yang baru kita kick off meskipun harga tiket mahal namun lantaran eventnya menarik wisatawan banyak yang datang dan juga lokasi penyelenggaraan event di Bali yang memiliki daya tarik bagi wisatawan,” katanya.

“Saya cukup bersyukur, astungkara, geliatnya sudah ada, Bali Selatan juga sudah terlihat. Untuk Bali Utara dan Bali Barat kita akan ada event cruise Genting Dreams bersandar di sana. Konferensi ecotourism yang akan diadakan di Taman Nasional Bali Barat,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir mendampingi Menparekraf Plt. Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani, Deputi Industri dan Investasi Henky Manurung Kemenparekraf/Baparekraf, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional II Kemenparekraf/Baparekraf Agustini Rahayu, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, dan Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf/Baparekraf, Masruroh.

Potensi Wisata Halal

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Kemenparekraf/Baparekraf telah menyusun kebijakan terkait pariwisata halal yang menekankan pada tambahan layanan (extensional service) yang disediakan oleh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif merespons besarnya potensi wisata halal (ramah muslim) di Indonesia.

Menparekraf Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing yang dilakukan secara daring, mengatakan, kebijakan itu telah disusun dalam bentuk panduan yang dapat diikuti pengelola destinasi dan sentra ekonomi kreatif di daerah dalam menghadirkan layanan tambahan ramah muslim (wisata halal).

Pemerintah targetkan 1.5 juta wisatawan untuk mengunjungi Bali, di antaranya mendorong wisata sport atau olahraga.
Wisata sport ikut didorong menjadi andalan untuk mendatangkan wisatawan. Foto: Dok. Kemenparekraf

Wisata halal bukan berarti islamisasi wisata atraksi, melainkan memberikan layanan tambahan yang terkait dengan fasilitas, turis, atraksi, dan aksesibilitas untuk memenuhi pengalaman dan kebutuhan para wisatawan muslim.

Kita akan terus tingkatkan jumlah layanan tambahan bagi para wisatawan khususnya untuk wisata halal ini. Kami telah menyusun kebijakan ini dan dalam waktu singkat kami akan menerbitkan panduan untuk destinasi tambahan. Karena selain dari destinasi unggulan seperti Sumatra Barat, Aceh, dan beberapa destinasi lainnya di Jawa Barat dan Kalimantan Selatan, ada juga seperti Madura yang ingin mengembangkan destinasi pariwisata halalnya,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Data menunjukkan pada 2019, umat Islam di seluruh dunia menghabiskan total 2,02 triliun dolar AS untuk belanja makanan, kosmetik farmasi, fesyen, travel, dan rekreasi. Pasar muslim global diperkirakan akan tumbuh hingga 2,4 triliun dolar AS pada tahun 2024. Sejumlah pengeluaran terbesar bagi konsumen muslim adalah pada makanan dan minuman halal.

Dalam pemeringkatan Global Muslim Travel Index (GMTI) tahun 2022, Indonesia sendiri berhasil menempati posisi kedua. Naik dua peringkat dari sebelumnya di posisi keempat pada tahun 2021.

Oleh karena itu, pengembangan layanan wisata halal dan muslim-friendly tourism wajib dilakukan untuk mendorong Indonesia menjadi pemimpin dalam pengembangan wisata ramah muslim dunia.

Untuk wisata halal saya berharap fokus, karena kita sudah berhasil meningkatkan posisi kita ke posisi 2 sekarang kita harus menuju ke nomor 1 dan tentunya tambahan layanan atau extensional service ini dengan konsep need to have, good to have, dan nice to have,” kata Sandiaga.

Dalam kesempatan itu Menparekraf Sandiaga juga menyampaikan langkah-langkah pengembangan desa wisata dimana salah satunya Kemenparekraf menjalankan program familiarization trip (famtrip) ke desa wisata baik untuk pasar wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Pemerintah targetkan 1.5 juta wisatawan untuk mengunjungi Bali, salah satunya dengan mendorong Desa Wisata sebagai destinasi unggulan.
Desa wista menjadi salah satu andalan untuk mendorong wisata Bali. Foto: DOk. Kemenparekraf

Pengembangan desa wisata merupakan salah satu fokus program dari Kemenparekraf/Baparekraf yang juga sejalan dengan arahan Presiden karena desa wisata dinilai mampu menggerakkan ekonomi masyarakat, UMKM, menciptakan lapangan kerja, dan melestarikan lingkungan.

Keberadaan desa wisata diharapkan dapat menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Destinasi desa wisata ini sedang nge-hits banget, kita sekarang mendorong satu terobosan baru yaitu famtrip untuk pariwisata nusantara. Kemarin baru saja kami membawa rombongan dari Vespa World Days ke Desa Wisata Penglipuran di Bali dan mereka takjub dengan adat dan produk wisata yang ada di Desa Penglipuran,” kata Menparekraf Sandiaga.

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi