Produk Keju, Ayo Kenali 10 Jenisnya

Produk keju seain bisa dimakan langsung juga menjadi bahan pembuat makanan lain.

Produk keju atau produk makanan dengan bahan keju menjadi salah satu yang disukai orang. Produk-produk bakery maupun biskuit banyak yang memanfaatkan produk keju. Sementara masakan-masakan Italia juga umumnya memaki keju.

Produk Keju

Bagaimana sesungguhnya pembuatan produk keju ini? Proses pembuatan keju melibatkan beberapa langkah utama. Berikut adalah gambaran umum tentang proses pembuatan keju:

Pertama, susu segar dipanaskan untuk membunuh bakteri yang tidak diinginkan dan mengaktifkan enzim. Enzim ini akan membantu menggumpalkan susu.

Setelah mencapai suhu yang tepat, sejenis zat asam seperti cuka atau asam sitrat ditambahkan ke susu untuk membantu menggumpalkan protein dalam susu.

Gumpalan yang terbentuk kemudian dipotong menjadi kepingan-kepingan kecil untuk memisahkan whey (cairan kuning kehijauan) dari curd (gumpalan padat). Pengadukan dilakukan untuk membantu mengeluarkan lebih banyak whey dari curd.

Produk keju menjadi penguat rasa pada resep-resep masakan.
Keju jenis cheddar yang tidak terlalu padat. Foto: shutterstock

Curd dipanaskan lagi untuk menghilangkan lebih banyak whey dan mendorong proses pemadatan curd. Semakin lama dipanaskan, semakin kering dan padat kejunya.

Setelah mencapai tingkat pemadatan yang diinginkan, curd dipindahkan ke cetakan untuk memberikan bentuk keju yang diinginkan. Keju kemudian ditekan atau diberi beban untuk mengeluarkan lebih banyak whey dan mengompres curd.

Pemrosesan lebih lanjut bisa melibatkan beberapa langkah tambahan tergantung pada jenis keju yang dibuat. Misalnya, keju seperti cheddar dan gouda mengalami proses pencucian, pemberian garam, dan pematangan selama periode waktu tertentu.

Setelah proses pembuatan, keju harus matang untuk mengembangkan rasa dan teksturnya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara pematangan udara atau pematangan dalam lingkungan khusus seperti “gua” keju. Lama pematangan beragam tergantung pada jenis keju yang dibuat.

Setelah proses ini selesai, keju siap untuk dikemas dan dikonsumsi. Penting untuk dicatat bahwa proses pembuatan keju dapat bervariasi tergantung pada jenis keju yang dihasilkan dan metode yang digunakan oleh produsen keju.

Selama proses tersebut bakteri memainkan peran penting dalam pembuatan keju. Bakteri tersebut biasanya termasuk dalam dua kelompok utama: bakteri asam laktat dan bakteri propionik.

Bakteri asam laktat: Bakteri ini memainkan peran penting dalam fermentasi laktosa (gula susu) menjadi asam laktat. Proses fermentasi ini membantu menurunkan pH susu, menciptakan kondisi yang ideal untuk penggumpalan protein dan pembentukan curd.

Bakteri asam laktat juga memberikan keju aroma, rasa, dan tekstur khas. Beberapa contoh bakteri asam laktat yang umum digunakan dalam pembuatan keju adalah Lactococcus, Streptococcus, dan Lactobacillus.

Bakteri propionik. Bakteri propionik ditemukan dalam beberapa jenis keju tertentu, seperti keju Swiss. Bakteri ini menghasilkan asam propionat dan karbon dioksida selama proses fermentasi.

Karbon dioksida ini membentuk lubang-lubang kecil yang khas dalam keju Swiss. Bakteri propionik juga memberikan keju aroma khas yang mirip dengan bau khas dari kacang atau buah-buahan.

Keju Gouda salah satu jenis yang disebut paling enak di dunia
Produk keju Gouda dari Baros Sukabumi. Foto: Baros.IG

Selain bakteri, juga ada ragi yang digunakan dalam pembuatan keju. Ragi mengandung kapang yang membantu dalam proses fermentasi dan memberikan karakteristik unik pada keju. Misalnya, ragi yang digunakan untuk pembuatan keju jenis blue cheese seperti Roquefort atau Gorgonzola adalah Penicillium mold yang memberikan keju warna dan rasa yang khas.

Ada banyak jenis produk keju yang berbeda di dunia, dan berikut adalah beberapa contoh jenis keju yang populer:

  1. Cheddar. Keju cheddar adalah jenis keju yang berasal dari Inggris. Keju ini memiliki cita rasa yang kaya dan sering digunakan dalam pembuatan burger, saus, atau dimakan langsung.
  2. Mozzarella. Mozzarella adalah keju Italia yang lembut dan elastis. Keju ini sering digunakan dalam makanan Italia seperti pizza, lasagna, dan caprese salad.
  3. Parmesan. Parmesan, juga dikenal sebagai Parmigiano-Reggiano, adalah keju Italia yang keras dan renyah. Keju ini sering digunakan sebagai topping pada pasta dan hidangan Italia lainnya.
  4. Blue Cheese. Blue cheese adalah jenis keju yang ditandai dengan adanya adukannya yang agak berwarna tipis biru atau hijau. Keju ini memiliki aroma yang khas dan sering digunakan dalam hidangan seperti salad dan saus.
  5. Brie. Brie adalah keju Prancis yang lembut dan berkulit putih. Keju ini memiliki rasa yang lembut dan sering disajikan dengan roti atau buah.
  6. Gouda. Gouda adalah keju Belanda yang memiliki cita rasa yang kaya dan lembut. Keju ini sering digunakan dalam pembuatan sandwich dan hidangan panggang.
  7. Feta Feta adalah keju Yunani yang asin dan berlemak. Keju ini sering digunakan dalam salad Yunani dan hidangan Mediterania lainnya.
  8. Swiss. Swiss adalah jenis keju yang berasal dari Swiss. Keju ini memiliki tekstur yang lembut dengan lubang-lubang kecil yang khas. Swiss sering digunakan dalam sandwich dan hidangan panggang.
  9. Camembert: Camembert adalah keju Prancis yang lembut dan berkulit putih. Keju ini memiliki rasa yang kaya dan sering disajikan dengan roti atau buah.
Keju Gorgonzola shutterstock
Keju Gorgonzolla dari Italia. Foto: shuterstock

10. Gorgonzola. Gorgonzola adalah keju Italia yang berjamur biru dan memiliki rasa yang kuat. Keju ini sering digunakan dalam hidangan pasta dan saus.

Tentu saja, masih ada banyak jenis keju lainnya di dunia ini. Selain itu, beberapa negara juga memiliki keju khas mereka sendiri, seperti keju Roquefort dari Prancis, keju Manchego dari Spanyol, dan keju Colby dari Amerika Serikat.

agendaIndonesia

*****