Berakhir Pekan di Balikpapan Selama 3 hari

Berakhir pekan di Balikpapan, Kalimantan Timur, tampaknya bukan merupakan hal yang menarik. Bagi kebanyakan orang, yang tergambar hanyalah kilang minyak. Namun, sebenarnya kota ini memiliki deretan daya tarik dari wisata alam hingga sajian kuliner. Udaranya pun tak terbilang panas untuk kota pantai. Ada daerah perbukitan dan kehijauan di beberapa titik. Cukup tiga hari atau liburan akhir pekan yang panjang untuk bisa menikmati kota ini.

Berakhir Pekan di Balikpapan

Hari Pertama: Pasar Kebun Sayur, Pantai dan Kepiting
Bandara Sepinggan dengan bangunan yang tergolong masih baru bisa dijejaki setelah penerbangan selama 2 jam dari Bandara Soekarno-Hatta. Dengan memilih penerbangan pukul 06.00, saya sudah bisa sarapan di kota ini. Sepiring nasi kuning dan ketupat H. Daud di dekat Kantor Pos Kebun Sayur dengan cepat terhidang di hadapan saya. Padahal pagi itu warung sudah ramai. Sebagai kota yang dihuni banyak pendatang, nasi kuning ini sebenarnya khas Banjarmasin. Tapi sudah melekat dengan kota kilang minyak ini. Sepiring nasi kuning atau lontong ditambah ikan dipatok pada kisaran Rp 20 ribuan. Jangan datang terlalu siang, karena olahan dengan cepat terjual habis.

Karena sudah berada di Kebun Sayur, tidak ada salahnya mampir ke pasar atau plaza yang berada di depannya. Inilah salah satu pusat belanja aneka oleh-oleh. Terbilang lengkap, karena ada aneka makanan, kerajinan khas Dayak dari rotan maupun bambu hingga batu warna-warni yang sekarang banyak digandrungi. Bagi yang doyan belanja, Anda perlu waktu panjang agar benar-benar puas mengitarinya.  

Hari pertama sebaiknya dilakukan untuk menikmati kota agar tidak terasa lelah. Setelah berbelanja, sebaiknya Anda menuju hotel untuk istirahat sejenak. Sore hari adalah waktu yang pas untuk menikmati kota, menyusuri perbukitan, dan mencecap keindahan laut, ombak, serta mentari tenggelam di pusat kota dengan ditemani jagung bakar atau hidangan lain. Pantai Melawai dan Kemala bisa menjadi pilihan. Terletak di Jalan Jenderal Sudirman, dari pantai pada siang atau sore hari bisa terlihat kesibukan dermaga.

Malam hari bisa bergeser untuk menikmati makan malam berupa kepiting yang diguyur dengan saus yang menggoda. Pilihannya bisa di Rumah Makan Dandito atau RM Kenari yang lokasinya hanya  berseberangan dan berada di Jalan Marsma R. Iswahyudi. Dijamin, makan malam akan mengenyangkan sekaligus mengesankan. Jangan lupa mereservasi, karena jumlah tamu berlimpah setiap harinya.

Hari Kedua: Bangkirai dan Orang Utan

Bangunlah pagi-pagi agar Anda bisa menyambangi dua obyek wisata yang membuat perjalanan ke Balikpapan berbeda dengan wisata ke kota lain. Selain itu, menjajal wisata alam yang keduanya berada di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara. Namun dari Balikpapan bisa dicapai dengan mudah. Konservasi orang utan di Samboja Lestari hanya berjarak sekitar 40 km dari pusat kota atau bisa dicapai dalam kendaraan sekitar satu jam.

Di pintu gerbang, pengunjung biasanya harus berganti dengan kendaraan operasional dari Yayasan Borneo Orang Utan Survival (BOS) yang mengelola konservasi. Anda akan dibawa melalui jalur tanpa aspal dengan kiri-kanan pohon besar hingga menemukan kelompok orang utan di pulau-pulau buatan. Tersedia penginapan bagi yang ingin merasakan sensasi menginap di tengah hutan. Jika tidak, dapat mencermati dulu orang utan dan kawanan beruang madu (Helarctos malayanus) di lahan yang luas. Siang hari Anda bisa meninggalkan lokasi dan menuju Taman Nasional Bangkirai yang lokasinya juga di Kecamatan Samboja, Kutai Kertanegara.  

Bukit Bangkirai merupakan hutan konservasi dengan luas sekitar 1.500 hektare dengan koleksi tanaman tropis Kalimantan Timur. Selain jenis tanaman, daya tariknya adalah jembatan gantung sepanjang  64 meter pada ketinggian 30 meter di atas tanah. Di atas jembatan yang menghubungkan lima pohon itu, Anda bisa melihat keindahan alam sekitar. Kawasan hutan itu juga dilengkapi dengan penginapan yang dikelola PT Inhutani Balikpapan.

Bila Anda datang pada musim buah lai, jangan lupa mencicipinya. Selintas sama dengan durian: kulitnya cokelat dan berduri. Ketika dibuka, warna dagingnya kuning menggoda. Tapi rasanya jauh berbeda dengan durian. Durian lebih maknyus. Penjaja buah ini bisa ditemukan saat Anda mengarah kembali ke Balikpapan jika sedang musimnya. Tiba di hotel, saatnya beristirahat.

Berakhir pekan di Balikpapan selama 3 hari, jangan lupa membawa oleh-oleh dari sini. Salah satu yang terkenal adalah krupuk kuku macan.
Oleh-oleh khas Balikpapan dan Kalimantan Timur, krupuk ikan atau biasa disebut kuku macan. Foto: Rully K/Dok. TL

Hari Ketiga: Oleh-oleh, Buaya, dan Manggar

Kota ini tak hanya memiliki daya tarik orang utan dan beruang madu, tapi juga buaya. Ada penangkaran buaya yang tidak jauh dari pusat kota. Terletak di Kelurahan Teritip atau sekitar 27 km dari pusat. Ada sebanyak 1.500 ekor buaya yang menempati lahan seluas 5 hektare. Terdiri atas tiga jenis: buaya muara, supit, dan air tawar. Pengunjung bisa datang pada pukul 08.00-17.00. Selain itu, tersedia beragam produk dari kulit buaya bila Anda berminat.

Tapi pada hari terakhir ini sebaiknya Anda pergi untuk berbelanja oleh-oleh dulu sebelum memulai perjalanan mengunjungi dua obyek wisata terakhir. Toko oleh-oleh bisa ditemukan di pusat kota dengan pilihan camilan dari kepiting serta aneka kerupuk termasuk kuku macan dan dodol durian. Setelah urusan buah tangan beres, saatnya meluncur ke penangkaran buaya. Setelah menyimak perilaku kumpulan buaya, Anda bisa menghabiskan sore di Pantai Manggar Segarasari yang berjarak sekitar 9 km dari bandara. Lokasinya berada di Kelurahan Manggar dan Teritip—pantai berair bersih dan pasir putih. Kembali ke Jakarta, Anda bisa pilih penerbangan pada malam hari pada pukul 19.00-21.50. Tiga hari yang menegangkan sekaligus menyenangkan!

agendaIndonesia/Rita N./Rully K./TL