Tahun 2021 pemulihan ekonomi kreatif global yang akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tahun 2021 Pemulihan Ekonomi Kreatif Global akan berlangsung. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan optimistis tahun 2021 akan menjadi tahun dalam pemulihan sektor ekonomi kreatif secara global.

Tahun 2021 Pemulihan Ekonomi Kreatif Global

Menurut Menteri Sandiaga, tahun internasional ekonomi kreatif untuk pembangunan berkelanjutan 2021, adalah momentum yang tepat untuk melaksanakan pemulihan global. “Ini merupakan salah satu upaya untuk memusatkan kembali sektor ekonomi kreatif, sebagai kontributor penting bagi ekonomi global,” ujar Menparekraf Sandiaga saat memberikan keynote speech, dalam acara “International Year of Creative Economy 2021 (IYoCE 2021)” bertajuk “Creative Economy for Inclusive Development and Global Recovery”, Senin 25 Januari 2021.

International Year of Creative Economy 2021 (IYoCE 2021) merupakan inisiasi pemerintah Indonesia bersama dengan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan komunitas internasional. Kegiatan ini dirancang dengan menekankan peran penting ekonomi kreatif dalam mendorong tujuan pembangunan berkelanjutan serta pentingnya kolaborasi atau kerja sama internasional. Tujuannya adalah agar pembangunan ekonomi kreatif dapat tumbuh lebih cepat.

Menteri Pariwisata Sandiaga mengatakan bahwa dalam melakukan pemulihan ekonomi kreatif secara global di masa pandemi, diperlukan kecermatan dan ketelitian untuk mengubah sebuah tantangan menjadi peluang. Berdasarkan data yang dihimpun dalam Opus Creative Economy Outlook tahun 2019, sektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar Rp 1.105 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Hal ini menjadikan Indonesia berada di urutan ke tiga setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan, dalam jumlah kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap PDB negara.

Dari 17 subsektor ekonomi kreatif, tiga di antaranya menjadi penyumbang terbesar PDB dan ekspor. Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi masing-masing subsektor itu adalah 41 persen untuk kuliner, fashion sebesar 17 persen dan kriya sebesar 14,9 persen.

Selain itu, berdasar data yang sama, selama tahun 2019 sektor ekonomi kreatif juga menyerap sekitar 17 juta tenaga kerja. Dari data tersebut, menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam bisnis ekonomi kreatif.

“Untuk itu, tahun 2021 memungkinkan kita merumuskan kebijakan yang lebih baik dari pada tahun-tahun sebelumnya, program insentif yang lebih baik, sehingga dapat membuka kembali lapangan kerja. Mengingat sektor ini memiliki potensi untuk menyerap banyak tenaga kerja,” kata Sandiaga.

Menteri Sandiaga Uno mengimbau seluruh pihak yang terlibat di sektor ekonomi kreatif, mulai dari pemerintah, masyarakat, swasta hingga asosiasi-asosiasi agar berkolaborasi dalam memanfaatkan kekuatan ekonomi kreatif agar tujuan agenda pembangunan berkelanjutan dapat tercapai. “Semua orang harus memiliki andil dalam membantu menggeliatkan kembali industri ekonomi kreatif di Indonesia bahkan global,” ujar Menteri Sandiaga.

Menparekraf percaya dengan rasa kebersamaan akan memicu solidaritas dan realisasi global. “Salah satu cara untuk mengatasi dan memecahkan masalah global ini adalah bekerja sebagai satu, yakni perkuat kolaborasi,” ujarnya.

Tahun 2021 pemulihan ekonomi kreatif yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan dunia.
Tahun 2021 merupakan tahun pemulihan ekonomi kreatif global. Ekonomi kreatif sudah terbukti memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan perekonomian. Foto:Dok.Kemenparekraf

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar mengatakan bahwa 2021 adalah tahun yang penuh harapan. Tahun di mana seluruh pihak harus bergerak cepat dan berkolaborasi. Tahun untuk membuktikan bahwa masyarakat secara global mampu melewati masa pandemi.

“Pandemi ini menghantam sektor ekonomi kreatif dengan sangat keras. Namun, saya percaya bahwa di balik sebuah tantangan, selalu ada kesempatan. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh pelaku usaha di sektor ekonomi kreatif ini, seperti memanfaatkan ekosistem digital yang saat ini tengah berkembang sangat pesat,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra.

Selain itu, kata Mahendra, karakter yang melekat dengan industri kreatif adalah inovasi. Karena itu, hal tersebut haruslah yang menjadi kekuatan bagi industri ekonomi kreatif untuk bertahan di masa sulit ini dan memberikan kontribusi dalam pemulihan ekonomi global.

“Semangat yang sama harus menjadi inspirasi bagi kita sebagai bentuk implementasi international year of creative economy 2021. Oleh karena, hal tersebut merupakan momentum bagi sektor ekonomi kreatif untuk meningkatkan ownership dan membangun bisnis yang lebih baik untuk menjadi industri yang lebih produktif dan berkelanjutan,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra.

agendaIndonesia

****

Yuk bagikan...

Rekomendasi