
Wisata perut bumi atau juga dikenal sebagai caving atau jelajah gua layak menjadi pilihan bagi pelancong yang punya jiwa petualang. Pesona alam Indonesia memang tak diragukan lagi. Tak hanya di permukaan tanah, keindahan alam nusantara juga tampak hingga “perut bumi”, alias ke dalam gua-gua.
Wisata Perut Bumi
Di Indonesia terdapat banyak gua yang terbentuk secara alami, bahkan menyimpan banyak sejarah di dalamnya. Karena itu, wisata perut bumi atau jelajah gua bisa menjadi alternatif liburan seru. Khususnya bagi para pelancong yang hobi memacu adrenalin.
Ada beberapa gua di Indonesia yang bisa dimasuki dengan cara trekking melalui tangga dan batuan terjal, menyusuri sungai di dalam gua, hingga menggunakan bantuan tali untuk masuk ke dalam mulut gua. Semua asyik buat wisata perut bumi. Bahkan mungkin untuk yang tak terlalu suka berpetualang.
Berikut ini ada 10 gua di Indonesia yang bisa dicoba untuk wisata perut bumi dan mencoba sensasi liburan berbeda.
Gua Jomblang, Gunug Kidul, Yogyakarta
Wisata gua yang pertama berada di Gunungkidul, Yogyakarta, yakni Gua Jomblang. Daya tarik utama dari gua ini adalah Cahaya Surga, yakni sorot cahaya matahari yang masuk ke dalam gua melalui lubang besar setinggi 90 meter.
Untuk menyaksikan langsung keindahan tersebut, wisatan harus turun ke mulut gua dari ketinggian 15-20 meter dengan bantuan tali, lalu menyusuri gua menuju titik Cahaya Surga. Para pelancong akan dipandu ahli untuk memastikan keamanan saat masuk ke dalam Gua Jomblang.

Gua Pindul, Gunung Kidul, Yogya
Masih berada di daerah Gunung Kidul, destinasi wisata gua di Indonesia lainnya yang menarik untuk disusuri adalah Gua Pindul. Aktivitas seru yang bisa wisatwan lakukan di gua ini adalah susur sungai atau river tubing, yakni menggunakan ban dalam truk. Pasalnya, di Gua Pindul terdapat aliran sungai bawah tanah sepanjang 350 meter. Untuk menyusuri gua wisatan harus bersabar masuk satu per satu, atau mengikuti arahan dari pemandu wisata.
Gua Cokro, Gunung Kidul, Yogya
Satu lagi hidden gem di Gunung Kidul, yakni wisata Gua Cokro. Daya tarik dari gua ini adalah ornamen yang terdapat pada dinding gua yang terbentuk secara alami. Uniknya, ornamen tersebut seakan membentuk tirai dan menyerupai keris. Stalaktit dan stalakmit yang indah juga bisa kita lihat saat menyusuri gua dengan kedalaman 18 meter ini.
Gua Gong, Pacitan
Bergeser ke Timur, wisata perut bumi selanjutnya adalah Gua Gong, di Pacitan, Jawa Timur. Nama gua tersebut tercipta bukan tanpa alasan. Nama ini muncul karena ada suara seperti gong saat stalakmit dan stalagmit di gua dipukul. Saat melakukan susur gua, wisatawan juga bisa menikmati cahaya warna-warni yang berpendar di dalam gua.
Gua Beloyot, Berau
Terletak di Kampung Merabu, Berau, Kalimantan Timur, Gua Beloyot konon sudah ada sejak 10 ribu tahun silam. Di dalam gua ini, wisatawan bisa menemukan beberapa peninggalan prasejarah berupa lukisan manusia purba yang menceritakan aktivitas berburu, dan jiplakan tangan manusia purba. Untuk mencapai Gua Beloyot pengunjung harus menyusuri hutan rimbun yang masih asri sejauh 5,5 kilometer dari Kampung Merabu.
Gua Pangkep, Maros
Berbeda halnya dengan wisata perut bumi pada umumnya, Gua Pangkep menawarkan sekumpulan gua yang berdekatan. Wisata gua ini membentang dari Kabupaten Maros hingga Pangkep, tepatnya di kawasan Karst, Sulawesi Selatan. Dengan luas keseluruhan sekitar 43 hektare, yang terdiri dari 268 gua di dalamnya. Menariknya, 50 gua di antaranya termasuk gua prasejarah. Karena ditemukan bekas makanan manusia purba hingga lukisan kuno.

Gua Batu Cermin, Labuhan Bajo
Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur juga memiliki wisata gua yang menyimpan sejuta pesona, yakni Gua Batu Cermin. Gua ini seperti kolam yang terbentuk secara alami, akibat permukaan air laut yang surut. Tak heran kalau di dalam gua tersimpan beberapa fosil koral. Mulai dari penyu, kura-kura, dan berbagai jenis ikan. Saat menjelajahi gua, wisatawan akan menemukan stalaktit dan stalakmit yang masih sangat alami dan terjaga keindahannya.
Gua Londa, Toraja Utara
Wisata susur gua di Indonesia yang cukup unik bisa wisatawan dapati di Gua Londa, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Di dalam gua kita bisa menyaksikan langsung peti-peti jenazah dan tulang belulang para leluhur yang dimakamkan di dinding gua. Untuk memasuki gua, Sobat Parekraf harus dipandu warga lokal atau guide. Karena gua ini mempunyai lorong sempit, batuan terjal, dan cukup licin.
Gua Ergendang, Deli Serdang
Tidak boleh ketinggalan, destinasi wisata gua selanjutnya adalah Gua Ergendang. Gua ini berada di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, Deli Serdang, Sumatera Utara. Di tengah gua terdapat kolam pemandian air panas yang bisa digunakan wisatawan untuk berendam maupun berenang, sambil melihat stalaktit dan stalakmit yang menghiasi langit gua. Keindahan makin bertambah, berkat adanya pantulan sinar matahari yang masuk ke dalam gua.
Gua Lokale, Lembah Baliem
Di Tanah Papua juga memiliki wisata gua yang patut ditelusuri, salah satu Gua Lokale di Lembah Baliem, Jayawijaya. Gua ini disebut sebagai gua tak berujung, karena arkeolog baru mencapai kedalaman gua sejauh 3 kilometer, sehingga mungkin saja panjangnya lebih dalam lagi. Di dalam gua ada beberapa dinding berongga, ketika kita ketuk maka akan mengeluarkan suara cukup unik. Berada di kawasan hutan pinus, udara di Gua Lokale dikenal sangat sejuk dan asri.
agendaIndonesia/kemenparekraf
*****