
Wisata Salatiga terus berkembang dari agrowisata hingga pendidikan digital. Kota di Jawa Tengah ini bahkan semakin dikenal orang karena produk perkebunannya singkong atau ubi kayu.
Wisata Salatiga
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno pertengahan Mei 2022 ini mengunjungi Kampung Singkong Argowiyoto Salatiga. Di sana ia melihat bagaimana hasil kebun ini dioleh menjadi pelbagai produk bahan pangan olahan yang bisa menjadi oleh-oleh.

Sandiaga sampai menyatakan akan menyiapkan pendampingan dan peningkatan kapasitas pelaku UMKM di kampung tersebut. Tujuannya untuk menghasilkan produk olahan singkong yang berkualitas dan berkelanjutan. Salah satunya dengan meningkatkan desain kemasan produk agar semakin higienis, menarik, dan ramah lingkungan.
Menparekraf Sandiaga saat bertemu para pelaku UMKM di “Kampung Singkong Argowiyoto Salatiga mengatakan ada beberapa program Kemenparekraf yang dapat dikolaborasikan dengan para pelaku UMKM. Salah satunya BEDAKAN (Bedah Desain Kemasan) sehingga para UMKM ini memiliki kemasan yang lebih menarik, lebih higienis, dan ramah lingkungan.
“Ini yang akan kita sinergikan dengan Kampung Singkong di sini. Masalah ekonomi saat ini semakin berat karena harga bahan pokok meningkat, untuk itu masyarakat harus bisa mengatasinya dengan penghasilan yang lebih baik, dengan produk-produk yang lebih terjangkau, singkong inilah salah satu solusinya,” ujarnya.
Menteri Sandiaga mengatakan akan mendukung pengembangan Kampung Singkong Argowiyoto sebagai destinasi unggulan bagi wisatawan dengan menggelar berbagai even.
Para pelaku UMKM didorong untuk berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan yang berada di Destinasi Super Prioritas Borobudur melalui Badan Otorita Borobudur. Menparekraf juga akan mendorong dimasukannya Kampung Singkong Argowiyoto ke dalam pola perjalanan bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan DSP Borobudur.
“Kunjungan wisatawan-wisatawan sebagai bagian dari pola perjalanan wisata tidak hanya diarahkan ke Borobudur sebagai magnet utama, tetapi bisa diarahkan juga ke sini,” ujarnya.
“Kampung Singkong Argowiyoto Salatiga” dikenal ketika local champion kota ini. Seorang pengusaha inspiratif bernama Hardadi berhasil menciptakan varietas singkong D9. Hal ini kemudian menginspirasi pelaku UMKM lainnya di Kota Salatiga.
Hardadi mampu mengangkat Singkong yang sebelumnya hanya dipandang sebelah mata, menjadi kuliner khas, bahkan menjadi ikon wisata kuliner di Kota Salatiga dan Jawa Tengah.
Pengusaha agro produk ini sukses menginspirasi para pelaku UMKM lainnya. Sehingga menciptakan lapangan kerja yang jumlahnya mencapai ratusan orang dan petani singkong terberdayakan. Ini juga menjadi subtitusi dari terigu yang masih impor.
Beragam makanan berbasis singkong berhasil dikembangkan Hardadi dan bersama para pengrajinnya. Seperti Enting-Enting Gepuk, Keripik paru, Kripik Ceker, Onde-onde, Gelek, dan aneka sajian berbasis singkong ada di D9. Kini rasanya wisatawan ke Salatiga belum lengkap kalau belum mencicipi Singkong Keju D9 milik Hardadi.
“Singkong ini bisa diolah menjadi bahan-bahan pangan lainnya seperti mi, obah-obah jenggot, dan banyak lagi produk turunannya yang mencapai 140 olahan makanan yang bisa memiliki kualitas ekspor,” kata Hardadi.

Selain agrowisata, Salatiga juga mulai memiliki industri kreatif digital. Kota ini memiliki Educa Studio yang merupakan perusahaan startup yang mengkhususkan diri dalam perangkat lunak dan pengembangan game yang mendukung pendidikan untuk anak-anak. Brand product dari Educa Studio adalah Marbel (aplikasi dan game edukasi), Riri (komik dan animasi), dan Gamelab (pendidikan dan pelatihan). Hingga saat ini karya dari Educa Studio telah diunduh lebih dari 35 juta kali.
Keberhasilan Educa Studio dalam menghasilkan karya dan intellectual property tentu memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan sektor ekonomi kreatif tanah air, khususnya di subsektor game. Dimana game merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang tumbuh positif di saat pandemi.
“Kami tadi langsung menawarkan (berpartisipasi dalam) Gamescon dan Tokyo Game Show serta Hongkong International Licensing Show. Mudah-mudahan talenta terbaik dari Salatiga ini juga bisa berpartisipasi karena Indonesia merupakan 10 besar negara dengan pasar e-sport terbesar di Asia,” kata Menteri Sandiaga dalam kunjungan studio ini.
Selain dua sal tersebut, kota Salatiga juga tengah membangun Taman Wisata Sejarah Salatiga di Kelurahan Bugel, Salatiga. Diinisiasi Pemerintah Kota Salatiga, dibangun Taman Wisata Sejarah Salatiga yang akan menceritakan perjuangan tiga pahlawan besar asal Kota Salatiga yakni Yos Sudarso, Adi Sucipto, dan Brigjen Sudiarto.
Lewat taman sejarah ini diharapkan masyarakat dapat belajar dan meneladani nilai-nilai kejuangan, nilai-nilai kepahlawanan, dan bela negara. Kita harapkan taman wisata ini menjadi destinasi unggulan wisata berbasis sejarah.
agendaIndonesia
*****