Bali saat senja artem beliaikin unsplash

Bali 4 besar destinasi wisata terbaik di dunia dari 25 destinasi terbaik menurut TripAdvisor. Situs travel planning and booking itu menobatkan Pulau Dewata diposisi ke empat di bawah London (Inggris), Paris (Prancis), dan Crete (Yunani), dalam penghargaan Travellers Choice untuk kategori Destinasi Terbaik Dunia.

Bali 4 Besar Destinasi Wisata Terbaik

Keindahan Bali dalam situs www.tripadvisor.com diibaratkan sebagai kartu pos yang hidup bahkan sepotong surga di Indonesia. Bali menawarkan wisata pantai dengan pasir putih yang bersih, wisata selam termasuk bisa melihat bangkai kapal perang dunia II, wisata budaya, hingga wisata spa dan yoga di Ubud.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menyambut baik ditetapkannya Bali sebagai salah satu destinasi terbaik dunia versi tripadvisor. Wishnutama berharap penetapan itu semakin memotivasi Indonesia untuk bisa menumbuhkan Bali-Bali baru. Bahkan mendorong upaya untuk meningkatkan pariwisata Bali agar semakin ramah dan berkelanjutan. Selama ini Bali sudah dikenal di dunia sebagai destinasi alam dan budaya yang banyak difavoritkan wisman.

Terlebih di tengah pandemi COVID 19 ini, kata Wishnutama, dunia pariwisata Bali telah dibuka secara bertahap mulai dari 9 Juli 2020 untuk lokal, 31 Juli 2020 untuk wisatawan nusantara, dan rencananya September 2020 akan dibuka bagi wisatawan mancanegara.

“Diharapkan setelah di buka, penerapan protokol kesehatan dapat tetap dijalankan dengan disiplin. Jangan sampai setelah dibuka timbul gelombang kedua COVID-19 hal itu yang harus dihindarkan, lantaran pariwisata itu adalah bisnis kepercayaan,” ujarnya.

Bali bangkit
Bali 4 besar destinasi wisata terbaik di dunia mulai menggeliat dengan program Bali Bangkit. Dok. Kemenparekraf

Menteri Wishnutama Kusubandio juga mengapresiasi penerapan alat pembayaran digital QRIS oleh para pelaku parekraf di Bali di era adaptasi kebiasaan baru. Menparerkaf saat Deklarasi Program Kepariwisataan Dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru & Digitalisasi Pariwisata Berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Peninsula Nusa Dua, Bali, Kamis 30 Juli 2020 menjelaskan, penerapan QRIS menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam mendukung tatanan kehidupan era baru karena tidak akan ada kontak fisik dalam interaksi atau cashless. “Dengan penerapan QRIS akan mempermudah sistem transaksi bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, tidak ribet, lebih cepat, dan kekinian,” ujar Wishnutama.

Menparekraf mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang memfasilitasi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) menerapkan QRIS untuk mendukung kemudahan usahanya. Ia juga menjelaskan, penerapan QRIS menjadi salah satu cara untuk mengimplementasikan dan menjalankan protokol kesehatan sekaligus melaksanakan upaya pemulihan pariwisata di Bali. Sebagai bentuk citra positif yang tidak hanya diperhatikan masyarakat Indonesia, tapi juga diperhatikan masyarakat dunia. 

Dalam kesempatan terpisah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus mengajak para pelaku industri ekonomi kreatif untuk terus produktif namun tetap menerapkan protokol kesehatan. Ini agar mencegah adanya kluster baru penyebaran COVID-19.

Plt Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Josua Puji Mulia Simanjuntak, dalam acara “Bincang-Bincang Sore Ekonomi Kreatif” di Hutan Plataran Kota, Senayan, Jakarta Pusat, mengatakan bahwa penerapan protokol kesehatan bertujuan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19 di lingkungan kerja para pelaku pelaku industri ekonomi kreatif.

Dengan demikian, perlu ada kesadaran dari para pelaku pelaku industri ekonomi kreatif untuk menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability). “Kita saat ini ingin terus produktif tapi perlu ada kesadaran pelakunya untuk melakukan protokol tersebut,” ungkap Josua.

Josua menuturkan, dengan mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mengenakan masker, dan rajin mencuci tangan di lingkungan produksi pelaku industri ekonomi kreatif, para pelaku industri ekonomi kreatif dapat mencegah terbentuknya kluster baru penyebaran COVID-19. “Kita harus bisa produktif tapi tidak menambah jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19,” kata dia.

Josua juga mengapresiasi kebijakan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, yang menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin yang tinggi. Diketahui, Kota Tegal saat ini dinyatakan sebagai Zona Hijau atau bebas dari COVID-19.

Dedy yang turut hadir dalam acara tersebut memaparkan bahwa Tegal saat ini telah memasuki era kebiasaan baru dengan pemulihan di sektor ekonomi mencapai 100 persen. Dedy juga turut serta mempromosikan jaminan keamanan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang ingin berkunjung ke Tegal.

“Saya langsung kirim surat dan telepon seluruh kepala daerah dan pimpinan DPRD kabupaten/kota se-Indonesia untuk berkunjung ke Tegal. Tapi dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Dedy.

Mengenai pengembangan pelaku industri ekonomi kreatif di masa pandemi COVID-19, Staf Khusus Menteri bidang Digital dan Industri Kreatif Kemenparekraf, Ricky J. Pesik, menuturkan pelaku UMKM harus memanfaatkan pasar digital untuk mempromosikan, mendistribusikan, serta memasarkan produknya.

“Sekarang menjadi keniscayaan untuk pelaku industri ekonomi kreatif mempercepat transformasi ke digital dan mempertimbangkan digital sebagai salah satu channel penjualan mereka, dan di era sekarang itu bukan hal rumit. Di kondisi saat ini (pandemi COVID-19), lompatan pelaku pelaku industri ekonomi kreatif ke digital itu sekarang menjadi peluang baru untuk memperluas pasarnya,” kata Ricky.

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi