Wisata Religi Demak ke Masjid Agung . Foto :shutterstock

Wisata religi banyak dilakukan umat muslim ketika memasuki bulan Ramadan. Salah satu yang kerap dilakukan umat muslim di Indonesia adalah melakukan perjalanan religi. Banyak yang beranggapan, dengan melakukan hal itu dapat memberikan ketenangan batin dalam diri.

Wisata Religi

Sekadar informasi, wisata religi dan wisata halal merupakan dua jenis wisata yang berbeda. Menurut Wapres Ma’ruf Amin. “Kalau mengunjungi masjid itu bukan wisata halal, itu namanya wisata religi. Kalau wisata halal itu mengunjungi wisata-wisata, semua wisata yang ada, destinasi wisata yang ada, cuma di destinasi itu ada layanan halal,” ucap Wapres Ma’ruf Amin.

Sedangkan wisata religi bisa diartikan sebagai destinasi wisata yang berhubungan dengan sejarah, tokoh, hingga tempat ibadah. Wisata ini memiliki banyak manfaat bagi mental dan spiritualitas seseorang. Mulai dari meningkatkan keimanan, menambah wawasan keagamaan, hingga menambah wawasan budaya dan sejarah suatu tempat.

Wisata Religi Masjid Kudus Shutterstock
Menara Kudus mejadi ikon dari kota ini. Foto: shutterstock

Perlu diingat kembali, perjalanan religi itu tidak hanya untuk umat muslim saja. Seperti yang kita ketahui, di Indonesia ada enam agama yang diakui: Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Setiap ajaran agama memiliki wisata religinya tersendiri.

Contoh, umat Buddha berwisata ke Candi Borobudur, Jawa Tengah. Sedangkan umat Hindu ke pura yang ada di Bali. Namun, bukan berarti jika wisatawan tidak menganut ajaran agama tersebut tidak bisa mengunjungi destinasinya.

Meski tidak sesuai keyakinan, wisatawan tetap bisa berkunjung dan belajar mengenal budaya dari setiap destinasi religi. Dengan kata lain, wisata religi ini juga dapat meningkatkan toleransi antarumat beragama di Indonesia. Namun, saat berkunjung kita harus tetap menghargai umat yang beribadah dan peraturan yang ada.

Menjelang Ramadan dan Idulfitri, umat Islam kerap melakukan perjalanan religi dengan mengunjungi berbagai masjid bersejarah, maupun makam para Wali Songo, dengan tujuan untuk berziarah dan meningkatkan keimanan. 

Wisata religi sambil berziarah ke makam para Wali Songo seakan menjadi sebuah tradisi yang kerap dilakukan umat muslim di Indonesia. Kesembilan makam para Wali ini tersebar di Pulau Jawa. Ada lima makam Wali di Jawa Timur, tiga makam di Jawa Tengah, dan satu makam di Jawa Barat. 

Selain mengunjungi makam-makam Wali Songo, berkunjung dan beribadah ke masjid-masjid juga merupakan bentuk wisata yang bisa dilakukan umat Islam di bulan Ramadan. Ada beberapa rekomendasi masjid bersejarah di Indonesia yang bisa wisatawan kunjungi untuk wisata religi.

Mulai dari Masjid Istiqlal (Jakarta), Masjid Agung Demak, Masjid Agung Sunan Ampel (Surabaya), Masjid Jogokariyan (Yogyakarta), Masjid Agung (Semarang), hingga Masjid Kuno Bayan Beleq (Lombok). 

Interior Masjid Sunan Ampel Surabaya
Masjid Sunan Ampel Surabaya

Tak hanya untuk meningkatkan kualitas ibadah di bulan Ramadan saja, wisata di masjid-masjid seluruh Indonesia juga bisa menjadi ajang berburu kuliner halal khas dari setiap daerah. Sebab, banyak masjid di berbagai daerah yang ramai dikunjungi wisatawan untuk ngabuburit saat Ramadan. Bahkan, ada beberapa menu khas yang hanya ada saat bulan Ramadan tiba.

Bulan Ramadan kerap dijadikan momentum untuk melakukan perjalan spiritual bagi umat Islam. Salah satu daya tarik wisata di Indonesia adalah ziarah ke makam Wali Songo. Hal ini dilakukan sebagai bentuk mengenang para teladan dalam mengajarkan dan menyebarkan ajaran Islam di Indonesia.

Bagi wisatawan yang ingin melakukan wisata religi ke makam Wali Songo, berikut ini lokasi makam para Wali yang selalu ramai dikunjungi para peziarah.

Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga merupakan tokoh yang sangat fenomenal karena berhasil menciptakan karakter-karakter baru pewayangan, seperti Semar, Bagong, Petruk, dan Gareng. Selain itu, beliau juga menggubah tembang yang sarat akan muatan Islam, Kidung Rumeksa ing Wengi dan Lir-ilir. Jika ingin berziarah, makam Wali Songo ini berada di Desa Kadilangu, sekitar tiga kilometer dari Masjid Agung Demak.

Sunan Ampel

Bukti sumbangsih Sunan Ampel terhadap kemajuan Islam terlihat dari adanya Kesultanan Demak, berdirinya Masjid Agung Demak dan ajaran Moh Limo. Bagi Sobat Parekraf yang ingin ziarah ke Makam Sunan Ampel bisa datang ke Jalan Ampel Masjid No. 53, Kota Surabaya.

Sunan Drajat

Jika Sunan Ampel memiliki ajaran Moh Limo, Sunan Drajat berdakwah dengan ajaran Pepali Pitu. Salah satu tembang terkenal karya Sunan Drajat adalah tembang tengahan Macapat Pangkur. Makam Sunan Drajat berada di Desa Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur.

Sunan Gresik

Terletak di Jalan Malik Ibrahim, Gresik, makam salah satu Wali Songo ini juga tidak pernah sepi peziarah. Kiprah Sunan Gresik dalam mengajarkan ajaran Islam terbilang cukup unik, karena memakai pendekatan budaya. Beliau berdakwah dengan cara mengajarkan masyarakat untuk bercocok tanam dan bertani.

Sunan Kudus

Jejak dakwah Sunan Kudus dapat dilihat dari desain arsitektur Masjid Agung Kudus, Jawa Tengah yang mirip dengan candi. Kini, peninggalannya tersebut kerap didatangi para peziarah untuk berdoa di masjid tersebut. Sekaligus berziarah ke makam Sunan Kudus yang dimakamkan di bagian belakang Masjid Agung Kudus.

Sunan Bonang

Wali Songo satu ini menyebarkan Islam dengan alat musik, yakni gamelan. Selain itu, Sunan Bonang juga mahir memainkan wayang, serta menguasai seni dan sastra Jawa. Untuk mengenang jasa Sunan Bonang dalam menyebarkan ajaran Islam, wisatawan bisa ziarah ke Makam Wali Songo yang ada di Desa Kutorejo, Tuban, Jawa Timur.

Sunan Muria

Jika ingin wisata religi ke makam Sunan Muria, pengunjung bisa mengunjungi lereng Gunung Muria, Kecamatan Colo. Sama seperti tokoh Wali Songo lain, Sunan Muria juga merangkul tradisi dan budaya setempat. Selama periode dakwahnya, beliau melahirkan karya berupa tembang yang diberi judul Sinom dan Kinanthi.

Sunan Giri

Makam Wali Songo, Sunan Giri, berada di Jalan Sunan Giri, Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Selama masa hidupnya, Sunan Giri berdakwah melalui seni dan budaya. Sunan Giri menciptakan beragam tembang antara lain Padang Bulan, Jor, Gula Ganti, dan Cublak-cublak Suweng.

Sunan Gunung Jati

Perjuangan Sunan Gunung Jati dalam menyebarkan ajaran Islam dilakukan lewat jalur politik. Beliau menjalin banyak kerja sama untuk mengokohkan dakwah Islam. Setelah wafat, Sunan Gunung Jati dimakamkan di Desa Astana, Cirebon Utara, yang selalu ramai para peziarah yang datang untuk mengenang jasa beliau.

agendaIndonesia/kemenparekraf

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi