menikmati eksotisme Banten salah satunya dengan mengunjungi kampung adat Baduy.

Menikmati eksotisme Banten selama akhir pekan bisa dilakukan dan memperoleh dua suasana yang berbeda. Selama dua hari dengan dua sisi pariwisata di Provinsi Banten.

Menikmati Eksotisme Banten

Potensi wisata Banten tak hanya kekayaan dan keindahan alamnya saja, terutama wisata baharinya. Keindahan pantai daerah ini membentang dari kawasan Anyer yang ada di bagian barat laut provinsi ini hingga di wilayah Bayah di Lebak yang letaknya ada di selatan. Atau menikmati Taman Nasional Ujung Kulon. Wisatawan yang berkunjung ke Banten tentu saja dapat menyelami eksotisme kehidupan di tengah masyarakat Baduy.

Apabila ingin mendapatkan dua hal sekaligus: keindahan alam dan keunikan kampung adat Baduy, wisatawan dapat memadukan kunjungan ke pantai Tanjung Lesung yang berada di barat daya Banten, di mana lokasinya cukup dekat dengan kampung masyarakat Baduy. Dengan cara seperti itu, liburan akhir pekan wisatawan bisa mendapatkan banyak hal sekaligus. Berikut paket liburan dua hari di akhir pekan.

Hari Pertama: Kampung Adat Baduy

Pilihan awal tentu saja mengunjungi Kampung Baduy. Untuk menuju ke wilayah ini, pengunjung dapat melalui Ciboleger yang merupakan gerbang masuk wisata. Tempat ini berjarak 45 kilometer dari Rangkasbitung, ibu kota Kabupaten Lebak. Ini menjadi pilihan awal sebab meski jaraknya lumayan pendek, namun harus ditempuh selama 2-3 jam. Jalan yang dilalui cukup baik, meski harus melewati tikungan-tikungan tajam. Tidak ada angkutan umum dari Rangkasbitung, sehingga wisatawan harus menyewa mobil atau membawa mobil pribadi.

Pengunjung harus trekking di perbukitan untuk mencapai kampung terdekat dalam perjalanan ke perkampungan Baduy Luar. Menuju perkampungan Baduy Dalam tentu butuh jalan lebih jauh lagi. Waktu yang direkomendasikan menuju ke sini adalah pagi hari hingga pukul 12.00 karena perjalanan menuju kampung Cibeo kurang lebih 5 jam. Tidak ada penerangan di sepanjang jalan menuju Baduy Dalam. Karena itu, sebaiknya wisatawan telah tiba sebelum matahari terbenam dan bermalam di rumah penduduk.

Bagi yang tidak ingin bermalam, dapat berjalan satu jam hingga Kampung Gajeboh. Jalannya berbatu dan menanjak. Trek berat, namun pengunjung akan dimanjakan pemandangan dan udara bersih sepanjang perjalanan. Yang menarik, saat kita berpapasan dengan warga Baduy Dalam yang lebih suka disebut Urang Kanekes ini, tidak terlihat lelah sedikit pun.

Dalam perjalanan menuju Kampung Gajeboh, wisatawan akan melewati Kampung Kaduketuk, Balingbing, dan Marengo. Terlihat sejumlah rumah menjajakan kerajinan khas Baduy, salah satunya kain tenun. Sedangkan untuk penggemar durian, dapat menjadwalkan kunjungan pada masa panennya. Masa panen durian biasanya akhir tahun hingga Februari.

Di Kampung Gajeboh, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, wisatawan bisa bermalam di rumah warga. Sayangnya, wisatawan asing dilarang masuk ke wilayah Baduy Dalam. Wajib diingat, pengunjung harus mematuhi sejumlah peraturan adat, seperti dilarang menggunakan sabun dan pencuci rambut karena mengandung zat kimia serta menyalakan alat elektronik, seperti ponsel dan kamera di wilayah Baduy Dalam. Pengunjung juga dilarang masuk wilayah Baduy Dalam saat masa Kawalu atau bulan puasa, menurut penganut kepercayaan Sunda Wiwitan ini.

Menikmati eksotisme Banten dalam dua hari salah satunya bisa dilakukan dengan mengunjungi pantai Tanjung Lesung.
Pantai Tanjung Lesung menjadi salah satu andalan wisata di Provinsi Banten. Foto:Ilustrasi-shutterstock

Hari Kedua: Tanjung Lesung

Pantai Tanjung Lesung terkenal sebagai wisata pantai berpasir putih dan resor mewah di  Pandeglang. Namun, sebenarnya, di kawasan ini bisa ditemukan beragam akomodasi mulai hotel berbintang hingga rumah yang disewakan. Dari Jakarta sekitar 160 kilometer melalui Jalan Tol Merak. Selain membawa kendaraan pribadi, wisatawan dapat menggunakan bis umum menuju Labuan dari Terminal Kalideres, Kampung Rambutan, dan Pulo Gadung, lalu mencari kendaraan yang bisa mengantar hingga Tanjung Lesung.

Jalan menuju Tanjung Lesung cukup mulus dan nyaman. Dari Rangkasbitung dibutuhkan waktu sekitar 4 jam. Bagi yang belum sempat sarapan, dapat mencicipi kue balok yang berbahan dasar singkong sambil menyruput wedang bandrek. Ini bisa diperoleh di Warung Ibu Haji Djamsinah di Jalan Labuan, Menes, Pandeglang.

Memasuki kawasan wisata Tanjung Lesung, pengunjung akan dikenakan tarif Rp 40 ribu per kepala dan mobil Rp 50 ribu. Bagi yang akan bermalam, disediakan sejumlah resor mewah, ada pula vila dengan fasilitas private swimming pool.

Memasuki kawasan ini tempat pertama yang dapat dituju tentu saja Beach Club dengan hamparan pasir putih dan dermaga kayu. Di pantai berpasir putih ini, juga terdapat fasilitas permainan olahraga air, seperti banana boat, slider boat, wake board, dan jet ski. Indahnya pemandangan bawah laut juga dapat dinikmati dengan snorkeling atau glass botom boat. Ada dua lokasi snorkeling yang ditawarkan, Jetty dan Lagoon.

Bukan hanya keindahan di Tanjung Lesung yang dapat dinikmati, pengunjung dapat menyewa kapal menuju pulau-pulau terdekat, seperti Panaitan dan Peucang di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, bahkan menikmati pemandangan di Anak Gunung Krakatau. Bagi yang ingin berkemah di dekat pantai,  disediakan camping ground,  juga tenda dan MCK yang nyaman.

Setelah bermain di Tanjung Lesung, saatnya pulang kembali ke Jakarta.

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi