Menparekraf dan Menhub bertemu untuk membahas koneksitas di lima destinasi super prioritas (DSP). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan pengembangan pariwisata membutuhkan dukungan semua pihak.

Menparekraf dan Menhub Bertemu

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan hal tersebut saat berkunjung ke Gedung Karsa Kementerian Perhubungan, di Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat, Selasa 5 Januari 2021. Ia menjelaskan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif membutuhkan dukungan dari sektor lain, termasuk dari sisi transportasi atau konektivitas.

Ia berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membahas dukungan pengembangan konektivitas di Tanah Air khususnya di 5 destinasi super prioritas (DSP). “Kami membicarakan arahan Presiden Jokowi terkait pengembangan di 5 DSP. Karena sektor parekraf dan perhubungan ini memiliki hubungan timbal balik. Tadi kita bicara secara jelas terkait Danau Toba, Borobudur, dan destinasi lainnya yang lebih luas lagi,” ujarnya.

Menparekraf juga menjelaskan saat ia meninjau langsung salah satu prasarana transportasi pelabuhan di Danau Toba yaitu Pelabuhan Ajibata yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan wisatawan yang ingin ke Pulau Samosir dari Kabupaten Toba Samosir.

Ia mengaku juga sudah melihat salah satu pelabuhan di Danau Toba, yaitu Ajibata. Dengan terbangunnya infrastruktur tersebut dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat. “Yang paling penting adalah bagaimana pengelolaan ke depannya berdampak kepada masyarakat dan ini yang terus kita koordinasikan,” ujarnya.

Menparekraf dan menhub bertemu nahas 5 dsp, salah satunya Danau Toba
Danau Toba salah satu dari Destinasi Super Prioritas (DSP). Foto: ilustrasi-unsplash

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah membangun 13 pelabuhan di seputar Danau Toba. Sehingga dengan terbangunnya infrastruktur pelabuhan tersebut diharapkan dapat bermanfaat untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Apa yang kita bangun sesuai dengan pemanfaatannya dan jelas peruntukannya. Saya yakin kita bisa kolaborasikan antara apa yang kita bangun dan operasikan dapat dimanfaatkan untuk pariwisata,” ujarnya.

Sebagai regulator di bidang transportasi, Kemenhub bertugas menyiapkan prasarana dan sarana yang memadai agar mendukung mobilitas manusia, kelancaran arus barang, dan mewujudkan sistem transportasi yang efisien juga efektif. “Kedatangan Menparekraf Sandiaga ini sangat tepat karena kami membutuhkan link atau jejaring yang kuat dengan pak Menteri Pariwisata,” ujar Menteri Budi Karya Sumadi.

Budi Karya mengatakan, koordinasi dan link ini penting agar apa yang dibangun Kementrian Perhubungan itu memang sesuai dengan pemanfaatannya, outcome-nya jelas. Dan, “Ini demi mewujudkan konektivitas bagi wisatawan yang aman dan nyaman,” ungkap Budi Karya.

Jadi, kata Menteri Budi Karya, ia menyatakan terima kasih atas kedatangan Sandiaga Uno ke kantornya itu. “Saya yakin kami bisa mengkolaborasikan antara apa yang kami bangun dan apa yang dioperasikan oleh Kementerian Pariwisata,” tambahnya.

Sebelumnya, ada pemandangan menarik, rupanya saat berdinas bagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tidak berarti selalu mengendarai atau menumpang mobil Selasa 5 Januari 2021 lalu itu ia bahkan berjalan kaki sepanjang 500 meter untuk membicarakan Borobudur dan Dana Toba dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Kantor kedua kementerian itu memang sama-sama di Kawasan Merdeka Barat dan hanya terpisah beberapa blok saja. Apalagi ada pedestrian lebar dan nyaman yang menghubungkan keduanya sehingga membuat Sandiaga Uno memutuskan berjalan kaki ke Kementerian Perhubungan.

Mengenakan baju putih dengan bordiran “Wonderful Indonesia” di dada kiri dan berskeaker, Sandi berjalan ditemani seorang ajudan. Ia  santai masuk ke halaman Kementerian Perhubungan lalu langsung rapat dengan Menteri Budi dan jajarannya.

Selain dengan Menteri Perhubungan, Sandi mengungkapkan, pihaknya bersama sejumlah kementerian telah menyusun travel bubble. Travel bubble diketahui merupakan kesepakatan sejumlah negara untuk memulai kembali perjalanan lintas negara di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.

Tahap awal, travel bubble dijelaskan Sandi akan diterapkan di Bali. Alasannya karena Bali yang paling terdampak. Tercatat perekonomian Bali minus 12 persen pada kuartal ketiga tahun 2020. Hal tersebut dipicu karena lebih dari 80 persen masyarakat Bali bergantung kepada pariwisata dan ekonomi kreatif.

Terbangunnya infrastruktur tersebut katanya banyak memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Namun ditegaskan Sandiaga, hal terpenting dari keseluruhan pembangunan tersebut adalah pengelolaan ke depannya, sehingga berdampak kepada kesejahteraan masyarakat. “Dan ini yang terus kita koordinasikan,” imbuh Sandiaga.

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi