
Sate Ambal Pak Kasman identik dengan kulinari Kebumen, Jawa Tengah. Buat yang sering melakukan perjalanan darat via jalur selatan biasanya melalui kota ini. Rasanya nama sate ambal Pak Kasman sudah menjadi alternatif utama untuk mampir makan.
Sate Ambal Pak Kasman
Namun bagi pelancong yang hobi makan sate dan belum pernah mampir Kebumen, rasanya perlu menambahkan Sate Ambal Pak Kasman ke dalam daftar wajip kunjung satenya. Resep kuliner legendaris dari Kebumen ini terbilang unik dan berbeda dari sate-sate kebanyakan.
Sate ini merupakan jenis sate ayam yang berasal dari desa Ambalresmi, sebuah daerah di tepi pesisir selatan Kebumen, Jawa Tengah. Yang membuatnya unik dari sate ayam kebanyakan, ia tidak dibumbui dengan bumbu kacang atau kecap seperti biasanya, melainkan bumbu yang terbuat dari tempe.

Jadi bumbunya terbuat dari tempe yang direbus. Setelah matang, tempe kemudian dihaluskan dan dicampur dengan gula merah, cabe, bawang putih dan bawang merah hingga menjadi bumbu layaknya bumbu kacang.
Sementara daging ayam yang akan dibakar dibumbui dengan campuran bawang putih, bawang merah, ketumbar, kemiri, merica, kunyit, pala dan jahe yang sudah dihaluskan. Kemudian daging didiamkan selama sekitar 2 jam agar bumbunya meresap.
Sate kemudian disajikan dengan ketupat, alih-alih dengan lontong sebagaimana biasanya. Lagi-lagi, ini menambah sensasi rasa yang unik dan berbeda. Sate kemudian ditambahkan irisan timun, tomat, bawang merah, cabe rawit dan taburan bawang goreng.
Hasilnya, sate dengan bumbunya terlihat kuning kecoklatan, dengan rasa manis, gurih dan pedas yang bercampur. Konon katanya, resep ini sudah ada sejak abad 19, ketika pemimpin daerah setempat ingin daerahnya memiliki resep kuliner yang unik dan khas.
Di sana warung-warung sate Ambal kini sudah menjamur, terutama banyak ditemui di sekitar jalan raya Daendels di wilayah Kebumen. Bahkan, mayoritas warga sekitar desa Ambalresmi kini hidup dari berjualan sate.
Tapi butuh waktu hampir satu abad hingga sate Ambal mulai laris dijual sebagai penganan khas, kala pria bernama H. Kasman sukses berjualan dan mempopulerkan resep sate ini. Ia adalah generasi ketiga dari keluarga yang memprakarsai kulinari ini.
Ayah dan kakeknya, Sabar dan Samikin, disebut sebagai tokoh-tokoh di balik terciptanya sate ambal. Pada awalnya, sang ayah dan kakek menjajakan sate sambil memikul dagangannya berkeliling daerah sekitar sejak akhir 1890-an.
Berpuluh tahun kemudian, pada 1963 keluarga mereka akhirnya mampu mendirikan warung dan mulai berjualan di situ. Dari situlah, Kasman meneruskan resep keluarga tersebut dan ikut membantu berjualan warung makan sate Ambal.
Ternyata warung sate ini jadi ramai peminat, terlebih bagi para pelancong yang tengah bepergian melewati jalur pantai selatan tersebut. Lambat laun, sate Ambal mulai meraih populeritas dan pada tahun 1970-an mulai bermunculan lagi warung-warung sate lainnya.
Kendati demikian, ada beberapa keistimewaan yang membuat sate buatan Kasman spesial dan warung satenya selalu ramai oleh pengunjung. Misal, daging ayamnya selalu dipilih yang banyak gajihnya, seperti daging ayam betina.
Selain itu, tusuk sate yang digunakan menggunakan sodo atau lidi daun kelapa. Konon katanya, sodo dapat menambah aroma dan cita rasa dari sate tersebut. Bahan baku tempe pun selalu dipilih yang terbaik agar kualitas rasa terjaga.
Kini warung sate miliknya sudah punya setidaknya sekitar tujuh cabang, yang kini juga dikelola anak dan cucunya, seperti warung sate Pak Alip dan Bu Klendet. Namun demikian, warung pertama yang terletak di jalan raya Daendels hingga kini masih tetap dipenuhi pengunjung.
Di depan warung terdapat papan bertuliskan “Sate Ayam Ambal Pak Kasman Pertama”, menandakan inilah warung yang pertama kali berdiri. Di dalamnya dapat menampung sekitar 70 sampai 80 pengunjung, dan pengunjung dapat memilih duduk di bangku dan meja panjang atau lesehan.
Dalam satu porsi, pengunjung bisa memilih sate 10 tusuk, 20 tusuk atau memesan satuan per tusuk sesuai selera. Biasanya sate disajikan dengan ketupat, tetapi pengunjung juga bisa memesan sate dengan nasi. Selain sate ambal, ada juga pilihan menu lain seperti sate kambing dan sup ayam.
Harga sate Ambal di sini bervariasi dari porsinya, dan hari biasa atau libur. Pada hari biasa, sate 10 tusuk dihargai Rp 18 ribu, sementara 20 tusuk seharga Rp 35 ribu. Tetapi pada hari libur, terutama seperti saat lebaran, harganya bisa naik menjadi Rp 22,5 ribu untuk 10 tusuk dan Rp 45 ribu untuk 20 tusuk.
Adapun harga menu seperti sate kambing berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu, serta sup ayam sekitar Rp 17 ribu sampai Rp 20 ribu. Harga tersebut juga tergantung dari hari biasa atau hari libur.
Sate Ambal Pak Kasman buka setiap hari dari jam 07.00 sampai jam 23.00. Untuk info lebih lanjut, bisa menghubungi 081390028657 (cabang Pak Alip), 082225195190 (cabang Bu Klendet) atau mengunjungi laman Instagram resmi @sate_hkasmanpertama dan @sateambal.h.kasman.
Sate Ambal Pak Kasman
Warung Pertama: Jl. Daendels, Desa Ambalresmi, Kebumen
Cabang Kutowinangun: Jl. Kutowinangun, Kebumen
Cabang Pak Alip 1; Jl. Pahlawan no. 128, Kebumen
Cabang Pak Alip 2: Jl. Lingkar Selatan, Kebumen
Cabang Pak Alip 3: Jl. Urut Sewu, Kebumen
Cabang Bu Klendet 1: Jl. Ambal – Ketawang, Kebumen
Cabang Bu Klendet 2: Jl. Ambal – Petahanan, Kebumen
agendaIndonesia/Audha Alief P.
*****