
Wisata Sumbawa dan Bima bisa berkembang dengan baik dengan memperhatikan tiga hal. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menekankan tiga hal penting untuk mengembangkan potensi wisata di Sumbawa-Bima Raya yaitu peningkatan SDM, mendorong program unggulan tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu, serta pemulihan sektor ekonomi dan pariwisata melalui digitalisasi.
Wisata Sumbawa dan Bima
Dalam acara KolaborAksi dengan Bupati/Walikota Sumbawa-Bima Raya, Nusa Tenggara Barat di Pantai Lawata Kota Bima, Minggu 13 Juni 2021, Sandiaga Uno menjelaskan pihaknya mendorong beberapa program unggulan tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu seperti melakukan pendampingan beberapa event daerah dan program revitalisasi sarana dan prasarana dalam upaya membangkitkan dan memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVID-19.
“Event daerah prinsipnya akan kita dampingi, agar bisa ditingkatkan, event bisa berkembang di tingkat regional, regional bisa nasional, dan seterusnya. Kegiatan event atau revitalisasi dilakukan maka bisa meningkatkan dampak ekonomi masyarakat. Maka setiap kepala daerah diharapkan dapat membuat narasi yang positif dan menunjukkan nilai-nilai optimisme bahwa sektor pariwisata akan bangkit kembali,” ujarnya.
Selain itu, peningkatan SDM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui peningkatan skill (upskilling dan reskilling) menjadi salah satu upaya untuk memberikan solusi dan mengarahkan sekaligus memberikan pendampingan dalam menguasai keterampilan yang dibutuhkan dimasa pandemi. Ketiga adalah memulihkan sektor ekonomi dan pariwisata sesuai dengan tren yang terbaru, fokus pada wisatawan nusantara.
“Saya mengajak youtuber Atta Halilintar bersama Aurel, mudah-mudahan memberi dampaknya yang luar biasa karena ada puluhan juta mata yang melihat melalui digitalisasi. Dengan keterbatasan yang kita miliki bagaimana desa wisata ini bisa menjadi unggulan karena keindahan alam, produk ekonomi kita akan kita dorong, pariwisata akan sedikit menurun namun potensi ekonomi kreatif harus kita kembangkan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf Sandiaga didampingi Direktur Event Daerah Kemenparekraf/Baparekraf Reza Fahlevi, Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf/Baparekraf Indra Ni Tua, Walikota Bima, Muhammad Lutfi, Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri, Bupati Dompu, Kader Jaelani, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Yusron Hadi, dan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga Kabupaten Sumbawa Barat, Gusti Bagus Sumbawanto.
Menparekraf Sandiaga Uno juga kerap mengungkapkan kekaguman dengan keindahan alam dan budaya yang ada di Bima. Setelah satu hari melakukan kunjungan kerja ke beberapa titik destinasi wisata di Bima Raya, ia mengaku memiliki kesan tersendiri.
“Luar biasa sekali, saya sempat berada di Desa Wisata Maria terpukau bukan hanya alamnya tapi juga budayanya. Terkait kebersihan harus dikelola dengan baik terlebih kalau ingin menjadi perpanjangan Destinasi Super Prioritas,” katanya.

Selanjutnya terkait produk ekonomi kreatif, Sandiaga berpendapat di Kampung Tenun di Kelurahan Ntobo ada tenun yang memiliki kualitas sangat unik dan bagus. Potensi tersebut dapat dikembangkan sebagai bagian dari ekonomi kreatif lokal yang akan mendukung sektor pariwisata agar lebih mudah berkembang.
“Di Lawata saat malam hari, saya menemukan suatu sensasi tersendiri, acara KolaborAksi yang biasa digelar di Balairung Soesilo Soedarman Jakarta, kini diselenggarakan di tempat terbuka dengan keindahan alam yang luar biasa di Bima ini menjadi daya tarik sendiri,” katanya.
Sebelumnya,Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) dan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE di Taman Renungan Bung Karno, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebanyak 25 peserta mengikuti kegiatan tersebut. Diantaranya pengelola Taman Renungan Bung Karno, pengelola Museum Tenun Ikat, pengelola Ende Kreatif Galeri, dan pengelola Pantai Ria.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas daya tarik wisata dan penerapan protokol kesehatan yang berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability). Sehingga dapat menghadirkan destinasi wisata yang aman dan berkualitas.
Dukungan yang diberikan berupa alat kebersihan, alat kesehatan, dan alat keamanan. Fasilitas kebersihan yang diberikan seperti wastafel, tempat sampah terpilah, dan papan sapta pesona.
Direktur Pengembangan Destinasi II, Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Gunawan menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk KolaborAksi Kemenparekraf dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Saya berharap melalui kegiatan ini dapat meluaskan jejaring stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif, agar kolaborasi ini tidak hanya menjadi symbolic word, sehingga yang paling dinanti oleh para stakeholder adalah peran aktif dari pemerintah pusat maupun daerah,” ujarnya.
Taman Renungan Bung Karno menjadi saksi sejarah lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945. Karena di taman inilah pertama kali Bung Karno merenungkan gagasannya dan melahirkan Pancasila. Ini menjadi keunikan tersendiri dari daya tarik wisata di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ende, Martinus Satban, mengatakan dalam menghadapi kenormalan baru banyak penyesuaian-penyesuaian terutama dalam penerapan protokol CHSE. Untuk itu, ia sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Kemenparekraf untuk membangkitkan sektor pariwisata di Ende.
agendaIndonesia
*****