Gunung Merapi shutterstock

2 hari menikmati Merapi dari Kaliurang, Yogyakarta. Cuaca sejuk, obyek wisata yang beragam, dan camilannya memicu wisatawan ingin kembali.

Gunung Merapi, Yogyakarta, selalu memberikan kesan magis yang bikin tamunya rindu. Tampaknya seperti kekuatan alam besar yang muncul tanpa wujud. Bagi yang sudah pernah datang, mereka akan jatuh cinta. Entah terpikat dengan cuaca yang sejuk, penduduk yang ramah, atau lokasi wisata yang bervariasi. Berakhir pekan di seputar Kaliurang pun bisa memupus kangen.

2 Hari Menikmati Merapi

Hari Pertama

Taman Gardu Pandang Kaliurang

Dengan berkendara 60 menit dari titik nol kilometer, tempat untuk “mengintai” Merapi ini sudah bisa dijangkau. Lanskap utamanya ialah Bukit Turgo, yang berdiri gagah di muka Sang Pasak Bumi. Beberapa langkah dari gerbang masuk, ada sebuah bangunan berpola lingkaran dengan atap membentuk payung. Di sana, pengunjung otomatis bakal mengenang erupsi besar yang terjadi pada 2010. Abu vulkanik di patera pepohonan sudah bertolak diri, tapi aromanya tetap lekat. Setelah erupsi, taman sekaligus gardu pandang ini hancur. Wahana-wahana bermain yang berkarat karena panas, kini telah kembali dipoles sehingga siap menjadi tempat wisata lagi. Tiket masuknya hanya Rp 2.000 per orang dewasa dan Rp 1.000 per anak.

Air Terjun Tlogo Muncar

Berkendara 5 menit dari Gardu Pandang Kaliurang, ada Taman Nasional Kaliurang dengan sejumlah daya tarik. Salah satunya Air Terjun Tlogo Muncar. Lokasinya satu lingkup dengan Terminal Tlogo Putri. Untuk menuju titik gerojokan, pengunjung perlu melewati jalan kecil membelah hutan. Kanan-kiri, beragam pohon besar menyejukkan pandangan. Bertemu dengan puluhan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Setelah berjalan lebih-kurang 300 meter, suara gemericik air akan terdengar. Mendongakkan kepala sedikit ke ujung jalan, air terjun setinggi lebih-kurang 40 meter sudah dapat dipandang. Sayangnya, kala Travelounge bertandang, debit airnya tak besar. Memang, sejak erupsi, air yang mengalir tak selaju dulu.

Jalur ke Puncak Pronojiwo
Jalur ke Puncak Pronojiwo saat 2 hari menikmati Merapi. Dok TL

Puncak Pronojiwo

Prono berarti terpesona, sedangkan jiwo adalah jiwa. Itu artinya, jiwa orang akan terpana ketika sampai di puncak ini karena melihat pemandangan alam yang indah dari ketinggian 1.040 mdpl. Lokasinya masih di kawasan Taman Nasional Kaliurang. Hanya, untuk menjangkau puncak itu, turis harus trekking melewati hutan dengan jalur menanjak. Di sepanjang jalan menuju puncak, selain bakal menjumpai monyet ekor panjang, pengunjung akan menemukan burung sepah gunung (Pericrocotus miniatus). Suaranya lantang dan menebalkan kesan alam.

Warung Ijo

Di tengah perjalanan dari Gardu Pandang Kaliurang menuju Terminal Tlogo Putri, tepatnya di Jalan Pramuka Nomor 58, ada sebuah warung yang berdiri pada 2013. Lebih terlihat seperti galeri ketimbang tempat makan. Meja dan kursinya terbuat dari batu besar yang dipangkas. “Batu ini bekas erupsi Merapi 2010,” tutur Supardi, si pemilik warung. Ada juga kerajinan tangan berupa tas rotan dan sepatu lukis yang dibikin Supardi sekeluarga. Namun menu yang ditawarkan biasa saja, seperti roti bakar dan nasi goreng. Yang bikin betah memang atmosfer seni bercampur alam. Sambil makan, tamu bisa menikmati pemandangan hutan pakis. Harga menu antara Rp 4.000 hingga Rp 16.500.

Taman Lampion

Sejak 2015, setiap akhir tahun tiba, PT Taman Pelangi menghadirkan ratusan lampion di lereng Merapi. Lokasinya satu kompleks dengan gardu pandang. Lahan seluas 3 hektare itu disulap menjadi wahana lampu yang memukau dengan bentuk yang berlainan. Ada yang menyerupai ular naga, istana boneka, candi, bunga-bunga, juga tokoh-tokoh kartun. Tak heran kalau 4.900 pengunjung datang tiap hari. Festival taman lampion hadir sepanjang Desember hingga Februari setiap hari, dari pukul 17.00 sampai 22.00. Harga tiket Rp 15 ribu pada Senin-Kamis dan Rp 20 ribu pada Jumat-Minggu.

Wedang Ronde Taman Kaliurang

Malam tiba, suhu makin turun. Untuk menghangatkan tubuh, cobalah menepi sejenak ke Taman Kaliurang. Di sepanjang jalan di muka lokasi wisata itu, banyak penjual yang menjajakan wedang ronde istimewa. Mereka mulai menjajarkan gerobaknya pukul 19.00 hingga dinihari.

Rasanya nikmat karena disantap di dataran tinggi dengan suhu di bawah 15 derajat.

Hari kedua

Museum Ullen Sentalu

Museum yang “bersembunyi” di pusar Kaliurang ini memiliki bangunan yang menonjolkan unsur seni bernilai tinggi. Gedungnya serupa kastel dengan pagar menjulang jangkung. Akar-akar pepohonan dibiarkan tumbuh liar di dinding, menorehkan kesan heritage’s class version.

Koleksi berupa kebudayaan Jawa lengkap, dari silsilah sampai kesusastraannya, bikin bulu roma berdiri karena teramat membuka jendela pengetahuan. Terdapat juga kampung kambang, yakni rumah di atas kolam, dengan ruang-ruang yang menyimpan beragam koleksi batik tulis dari Yogyakarta dan Surakarta dengan rentang usia 30-80 tahun. Setengah perjalanan, pemandu bakal mengajak pengunjung menikmati wedang ratumas, minuman racikan kerajaan. Tur Ullen Sentalu berlangsung 50 menit. Sayangnya, pengunjung tak diperkenankan mengambil foto di dalam museum.

Museum Gunung Merapi

Dari Ullen Sentalu, museum ini bisa dijangkau dengan berkendara sekitar 15 menit. Lokasinya di Jalan Boyong, Dusun Banteng. Sejak berdiri pada 2009, Museum Gunung Merapi tak pernah sepi pengunjung. Keberadaannya memang tepat sebagai lokasi wisata edukasi lantaran menyajikan informasi mengenai gunung-gunung api di Indonesia secara lengkap. Selain itu, dipaparkan penjelasan khusus tentang Gunung Merapi, termasuk erupsi yang terjadi dari masa ke masa.

Jadah Tempe Mbah Carik

Bertandang ke lereng Merapi, Pakem, juga sekitarnya, rugi rasanya kalau tidak mencicipi dua sejoli jadah dan tempe masakan Mbah Carik. Sejak 1950, warung di simpang lima patung Kaliurang itu melegenda. Jadahnya yang gurih dan legit cocok dipadu dengan tempe bacem. Rasa dan aromanya istimewa, karena dimasak dengan menggunakan kayu bakar. Cara makannya bak melahap burger. Jadah menjadi roti, sedangkan tempe selayaknya patty. Penganan tradisional ini disajikan bersama wedang teh Poci nasgitel atau panas, legi, kentel. Enak juga disandingkan dengan wajik yang manis dan legit. Seporsi jadah-tempe dihargai Rp 20 ribu (berisi 10 jadah dan 10 tempe). Warung ini buka pukul 07.00-18.00.

Slondok Renteng Pak Mul

Saatnya berburu buah tangan, dan bila mencari yang autentik, Slondok Renteng Pak Mul adalah pilihan tepat. Slondok dirangkai menggunakan bambu yang disayat tipis. Kebiasaan itu diadopsi Pak Mul mulai 1965 hingga generasi ketiganya sekarang. Sebungkus slondok berisi 30 rangkai dihargai Rp 13 ribu. Wisatawan bisa berkunjung langsung ke rumah produksinya, yakni di Boyong RT 01 RW 10, Hargobinangun. Bila hari libur, jangan berkunjung setelah makan siang karena sudah ludes diburu.

F. Rosana/TL

Yuk bagikan...

Rekomendasi