
Ayam Goreng Mbah Karto di Solo atau mungkin aslinya yang di Sukoharjo, Jawa Tengah, mungkin belum setenar ayam goreng Suharti atau Mbok Berek di Yogyakarta. Namun buat pecinta kuliner, khususnya ayam goreng, nama Mbah Karto adalah jaminan mutu ayam goreng yang enak.
Ayam Goreng Mbah Karto
Perjalanan rumah makan ini pun tidak pendek. Ia telah eksis bahkan sejak tahun 1960-an. Ayam goreng Mbah Karto menjadi favorit banyak kalangan, bahkan Presiden Joko Widodo dan keluarga pun menggemarinya.
Ayam Goreng Mbah Karto, kadang dikenal juga dengan sebutan Ayam Kampung Goreng Mbah Karto Tembel, memulai perjalanannya dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Rumah makan pertamanya berlokasi di Jalan Jaksa Agung Raya Suprapto Nomor 8, Gabusan, Jombor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.

Untuk yang kurang paham posisi geografis, warung pertamanya ini kadang disebut juga sebagai berada di kota Solo. Karena sesungguhnya tempat tersebut memang berimpitan dengan kota batik tersebut.
Rumah makan pertama tersebut boleh dikata sangat sederhana bernuansa Jawa. Mirip dengan rumah pinggiran Solo. Ini terlihat dari ruang makan utama yang berupa pendopo kayu. Seperti pada warung pada umumnya, meja dan kursi kayu disediakan supaya pelanggan lebih nyaman saat makan.
Walaupun sederhana, tetapi Ayam Goreng Mbah Karto berhasil bertahan melampui zaman dan masih ramai dikunjungi penggemar ayam goreng sampai sekarang. Tempat makan legendaris ini sekarang dikelola oleh generasi ke dua keluarga Mbah Karto.
Walaupun sudah dikelola oleh generasi ke duanya, menurut pecintanya, menu dan racikan Ayam Goreng Mbah Karto tetap sama dengan generasi pertama. Menu andalan mereka tetap ayam goreng kampung.
Sri Sukarni, pemilik dan pengelola rumah makan tersebut saat ini mengatakan sejak dahulu tempatnya memang hanya menyediakan satu varian menu. “Di sini cuma ada ayam goreng saja sama sambalnya,” kata Sri sambil menjelaskan itu sesuai ketika masih dikelola orang tuanya.
Dengan logat bicara Jawa, Sri menjelaskan bahwa mungkin senang dengan masakan warungnya karena beberapa keunggulan ayam goreng racikannya. Gurih legit daging ayam kampung ini karena diolah dari ayam segar.
“Kami pakainya hanya ayam kampung segar, jadi setekah disembelih langsung diolah, digoreng,” jelas Sri seraya menyebut pihaknya tidak pernah menyimpan ayam ke dalam lemari pendingin. Semua ayam yang dipotong hari itu harus habis hari itu juga.
Ia lantas menceritakan rahasia kelezatan ayam goreng Mbah Karto. Menurutnya itu karena pemilihan ayamnya sampai bumbunya. Ayam yang dipakai adalah ayam kampung muda, lebih kurang berusia tiga bulan.
Setelah dipotong, ayam kampung diberi bumbu bacem, bawang putih, dan rempah lainnya. Ayam lalu diungkep dalam wadah di atas kompor kayu bakar. Setelah diungkep, barulah digoreng.
Untuk membuat daging ayam kampung empuk dan lezat, Sri menjelaskan, proses memasaknya ayam direbus dengan bumbu dan santan kelapa. “Proses ini memakan waktu hingga 1,5 jam,” katanya.
Setelah ayam empuk dan bumbu meresap, kemudian ayam diangkat dan digoreng hingga matang. Sementara bumbu santannya tetap dimasak hingga mengental dan menjadi hitam gelap. Sari dari santan inilah yang kemudian dijadikan sambal blondho.
Blondho inilah kunci lain kelezatan ayam goreng Mbah Karto. Sambal blondho terbuat dari ampas minyak endapan santan kental atau areh matang. Untuk penyajiannya, blondho yang berwarna hitam gelap ini bisa ditampilkan sendiri, namun bisa juga dicampur dengan sambal bawang.

Hal lain yang istimewa dari rumah makan ayam goreng Mbah Karto adalah pengunjung tak harus membeli satu ekor ayam utuh. Mereka bisa memilih ayam 1/4 ekor atau bagian kepala, hati, dan ampela. Untuk dapat menikmati satu porsi Ayam Goreng Mbah Karto potongan siapkan budget lebih kurang Rp 24 ribu.
Sedangkan jika ingin membeli utuh siapkan uang Rp 107 ribu. Itu sudah termasuk kepala dan cekernya.
Selain sambal blondho dan sambal bawang, pengunjung juga bisa menikmati lalapan, sayur urap, dan tentunya nasi putih. Sebagai pedamping makan, pengujung juga bisa memesan minuman jamu khas Ayam Goreng Mbah Karto seperti es beras kencur, es kunyit asam, dan lainnya.
Untuk yang ingin mencoba mengagendakan menyantap ayam goreng Mbah Karto, bisa langsung menuju rumah makan pertamanya berada di Jalan Jaksa Agung Raya Suprapto No. 8, Gabusan, Jombor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Mereka buka mulai pukul 7 dan tutup pada jam 8 malam. Warung Ayam Goreng Mbah Karto ini berada di Sukoharjo berjarak lebih kurang 12 kilometer dari pusat Kota Solo
Buat yang ingin tak terlalu jauh untuk menikmatinya, bisa mampir ke gerai Ayam Kampung Goreng Mbah Karto di Jalan Kepatihan No. 7, Kepatihan Wetan, Kecamatan Jebres, Kota Solo. Bukanya mulai pukul 8 pagi dan tutup jam 7 malam.
agendaIndonesia/audha alief P.
*****