Kopi Toko Djawa Bandung cabang Jalan Teuku Umar.

Kopi Toko Djawa saat ini menjadi salah satu romantisme menikmati kota Bandung. Kopi dan masa lalu yang asyik.

Kopi Toko Djawa

Sebagai kedai kopi, sesungguhnya tempat ini bukanlah tempat yang sudah memiliki rekam jejak yang panjang. Praktis ia baru berdiri pada 2017. Namun tempat awal berdirinya menjadi pertanda yang unik bagi kota dan orang Bandung.

Nama tempat ngopi ini, Kopi Toko Djawa, bagi orang Bandung asli pasti sudah tahu kalau sebelumnya adalah Toko Buku Djawa. Toko buku ini berada di Jalan Braga Nomor 81 ini adalah toko buku legendaris yang sudah ada sejak 1955.

Kopi Toko Djawa berada di pusat kenangan orang tentang Bandung.

Perubahan zaman dan disrupsi teknologi menyebabkan toko buku terdesak dan mulai ditinggalkan pembeli buku yang beralih ke e-book. Melalui sejumlah pertimbangan, toko buku ini beralih menjadi kedai kopi. Mungkin pilihan bisnis yang tepat, bisa pula momentum waktunya pas, kedai kopi ini menjadi hit.

Orang Indonesia, juga orang Bandung, bagaimana pun menyimpan romantisme yang bagus. Dan bagi orang Bandung, Jalan Braga adalah pusat masa lalu yang penuh kenangan. Tempat orang selalu ingin kembali. Tempatnya, gedung-gedungnya.

Setiap tempat pasti memiliki kenangan tersendiri, entah itu karena peninggalan sejarah, atau pun karena ikatan emosional yang dimiliki para pengunjung atas tempat tersebut.

Maka berdirilah kedai Kopi Toko Djawa di sini. Ia tampak begitu asyik karena berada di gedung kolonial yang penuh pesona dengan gaya art deco-nya. Pemiliknya tak perlu melakukan renovasi habis-habisan karena gedungnya sendiri sudah indah.

Toko Kopi Djawa IG TKD

Hal itulah yang kemudian menjadi salah satu pertimbangan seorang Alvin Januardi, sebagai pemilik Kopi Toko Djawa. Ia menggubah Toko Buku Djawa yang menyimpan banyak kenangan di masa kejayaannya dulu menjadi sebuah kedai kopi.

Usaha kopi, kedai maupun biji kopinya, memang menjamur dalam beberapa tahun terakhir di banyak kota di Indonesia. Namun, situasi itu tak menggoyahkan niat Alvin membangun kedainya sendiri.

Setelah mengurus berbagai urusan tetek bengek usaha, Alvin dan dua partnernya yang pernah tinggal di Australia membuka kedai ini pertama kali pada 2017. Mereka memutuskan untuk tetap mempertahankan nama “Djawa” untuk kedai kopi itu, pertimbangannya agar orang teringat kenangan mereka.

Apa yang ditawarkan oleh Kopi Toko Djawa dapat memberikan pengalaman berbeda dalam menikmati kopi dan berbagai hidangan lainnya.

Pada saat itu, kedai ini masih kecil. Tempat pertama di Jalan Braga itu paling bisa memuat 10-15 orang. Itu pun tak langsung hit. Baru setelah 1-2 bulan berjalan mulailah mereka mendapat respon yang lumayan.

Kopi Toko Djawa Bandung IG TKD

Dengan respon pasar yang membaik, dan ada ruang di bagian belakang ruang kedainya, tempat ngopi itu diperluas ke belakang. Waktu berjalan dan usaha pun semakin berkembang. Sampai saat ini Kopi Toko Djawa telah memiliki delapan gerai.

Di Bandung ada di Jalan Braga, Jalan Riau, Ciumbuleuit, Critical 11, Teuku Umar, dan di Buah Batu. Tak berhenti di Bandung, kedi kopi ini juga memperluas usahanya kei Jakarta dengan dua gerai. Di Menteng dan Pondok Indah.

Selain keunikan bangunan gerai pertama mereka, ada beberapa hal yang menjadi kekuatan Kopi Toko Djawa ini.

Selain berbagai menu yang ditawarkan, mereka berusha menonjolkan nilai-nilai kebudayaan Indonesia untuk jadi daya tarik tersendiri, terlihat dari interior kedainya yang dibalut dengan kain-kain Sumba dan banyak berkolaborasi dengan perajin lokal untuk menciptakan lingkungan.

Selain itu, yang unik di sini adalah tidak adanya fasilitas wifi. Tak seperti kebanyakan warung kopi kekininan yang berlomba memberi fasilitas sambungan internet ke pelanggannya, kedai ini justru menghindarinya.

Jadi jangan berpikir bawa laptop dan bekerja di sini sambil menyeruput kopi.  Tempat ini di mana pengunjung datang untuk ngobrol bareng teman dan menikmati kopi.

Sama seperti toko-toko kopi lainnya, Kopi Toko Djawa pun memiliki berbagai menu signature. Betul, variasi menu di kedai ini tak jauh berbeda dari kedai kopi lainnya, namun sekali-kali datang dan cobalah Es Kopi Awan, ini bukan sekadar es kopi biasa. Ini kopi dengan gula aren dan foam susu yang tebal.

Atau coba jugalah es kopi dengan gula jawa. Ini adalah specialty lain mereka dan semua orang sepertinya sangat suka es kopi ini.

Hal lain yang bisa dilakukan pengunjung jika datang ke gerai di Braga, adalah mencari pernik-pernik kecil di lantai dua. Mulai dari kartu pos, tote bag, produk organik dan banyak lagi.

Ruang duduk di lantai dua juga bisa untuk ngopi, ini terbagi dua ruangan. Di ruang agak tertutup dan ruang agak terbuka karena terkena sinar matahari berkat jendelanya yang besar. Tapi semuanya enak buat ngopi.

Kopi Toko Djawa

Jalan Braga Nomor 81, Bandung

Jalan RE Martadinata (Riau) Nomor 205, Bandung

Jalan Ciumbeleuit Nomor 73, Bandung

Jalan Buah Batu Nomor 163, Bandung

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi