Mutiara Lombok kabarnya merupakan salah satu yang teraik di dunia. Foto: shutterstock

Mutiara Lombok adalah salah satu yang diminta menjadi oleh-oleh jika ada kerabat atau sahabat liburan ke Nusa Tenggara Barat, khususnya Pulau Lombok. Tahukah Anda bahwa mutiara Lombok diakui sebagai salah satu jenis mutiara paling indah di dunia? Budidaya lokal satu ini telah berhasil menarik perhatian begitu banyak peminat tak hanya dari dalam, namun juga luar negeri.

Mutiara Lombok

Sejak lama, mutiara dianggap sebagai simbol kemurnian dan kesempurnaan. Dari peradaban Roma hingga Hindu kuno, memiliki atau menggunakan barang yang terbuat dari mutiara punya nilai gengsi tersendiri.

Selain keindahan wujudnya, ia tergolong barang mahal karena tak mudah menemukannya. Di masa lalu, para pencari mutiara bertaruh nyawa menyelam hingga ke dasar laut mencari kerang-kerang. Itu dilakukan dengan minimnya teknologi dan perlengkapan penunjang.

Oleh karena itu, bagi pemiliknya, mutiara lebih banyak digunakan untuk acara dan keperluan spesial, atau bagi golongan tertentu. Misalnya perhiasan bagi kaum kerajaan dan bangsawan, atau perhiasan yang digunakan pada adat pernikahan Hindu kuno.

Mutiara sendiri terbuat dari proses alami kerang yang memiliki sistem pertahanan diri dari partikel-partikel mikro yang masuk ke dalam tubuh (cangkang) mereka, misalnya pasir, plankton dan lain-lain. Caranya, kerang akan mengeluarkan cairan yang mengandung kalsium karbonat, yang kemudian akan menyelimuti partikel tersebut hingga berkristalisasi.

Mutiara Lombok saat ini lebih banyak hasil budidaya, baik di darat dan di air laut. Keduanya merupakan mutiara yang bagus.

Proses itu dapat berlangsung lama, bahkan hingga bertahun-tahun. Itulah sebabnya, seekor kerang biasanya hanya dapat membuat sebutir mutiara. Bahkan dari setiap seribu kerang, mungkin hanya hitungan jari saja yang dapat ditemukan dengan mutiara.

Oleh sebab itu, orang kemudian membudidayakan mutiara dengan cara memasukkan partikel mikro tersebut secara sengaja ke dalam kerang, agar ia dapat membuahkan mutiara. Dengan demikian, proses dapat dipersingkat dan probabilitas panen mutiara menjadi lebih besar.

Dari situ, mutiara kemudian dibedakan menjadi mutiara jenis laut dan air tawar. Jenis laut biasanya lebih jarang ditemukan, dan kerang biasanya hanya membuat satu butir saja. Proses terbuatnya pun bisa hingga bertahun-tahun. Maka populasinya jarang dan jika dijual harganya mahal.

Sedangkan jenis air tawar biasanya punya jangka waktu panen yang lebih singkat. Selain itu, kerang bisa memproduksi mutiara lebih dari satu. Populasinya pun lebih banyak dan harganya lebih murah.

Mutiara jenis laut secara asalnya terbagi lagi menjadi tiga jenis. Yang pertama adalah mutiara laut Tahiti, yang terdapat di perairan pulau Tahiti dan French Polynesia. Kemudian ada juga mutiara laut Akoya, yang terdapat di area perairan Jepang.

Terakhir adalah mutiara laut selatan, yang kebanyakan berada di kawasan perairan Asia Pasifik seperti Filipina, Australia dan Indonesia, termasuk di Lombok. Selain Lombok, lokasi budidaya lainnya meliputi Sumbawa dan Papua.

Di Lombok, budidaya mutiara dilakukan baik di laut maupun air tawar. Kendati jenis laut rata-rata berkualitas lebih bagus dan lebih mahal, secara umum mutiara Lombok dikenal dengan butirannya yang berukuran besar dan kilaunya yang khas. Inilah alasan mengapa mutiara Lombok dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Ciri khas lainnya adalah warnanya secara alami. Jenis air tawar biasanya berwarna alami putih, merah muda dan ungu. Sedangkan jenis laut memiliki warna alami putih, emas, silver, dan kadang-kadang hitam.

Mutiara Lombok kemudian dijual sebagai perhiasan, atau dijual per butiran. Misal, jenis air tawar biasanya dihargai sekitar Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu per butir. Sedang jenis laut bisa mencapai Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. Biasanya mutiara dijual butiran berdasarkan bobot per gramnya.

Harga jual per butirannya juga tergantung dari grade mutiara tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi, seperti luster (kilau), shape (bentuk), surface (permukaan), size (ukuran) dan nacre (lapisan warna).

Dari situ, grading biasanya dibagi menjadi beberapa kategori, dari yang terbaik sampai yang kurang baik. Misalnya, grade AAA punya kilau bagus, bentuk sempurna, tingkat cacat permukaannya maksimal 10 persen.

Kemudian grade AA berkilau sedang, bentuk hamper sempurna dan tingkat cacat permukaannya maksimal 25 persen. Dan di bawahnya ada grade A dengan kilau rendah, bentuk kurang sempurna dan tingkat cacat permukaan maksimal 50 persen.

Selain itu, tentu mutiara juga dijual sebagai beragam jenis perhiasan, seperti kalung, gelang, cincin, bros dan lain-lain. Harganya pun beragam, dari kisaran Rp 200-250 ribu hingga jutaan, bahkan puluhan juta rupiah.

Yang perlu dicatat, saat ini penting untuk mengetahui ciri-ciri utama mutiara yang asli. Hal ini disebabkan makin maraknya mutiara imitasi yang terbuat dari plastik, kaca atau keramik yang beredar di pasaran.

Ada beberapa cara untuk mengecek keaslian mutiara. Contohnya, mutiara asli jika disentuh awalnya akan terasa dingin. Barang imitasi tidak terasa demikian, bahkan sudah cenderung hangat sejak pertama disentuh.

Cara lainnya, jika digosok atau dikikis mutiara yang asli akan terasa berpasir, yang palsu hanya akan terasa licin dan halus. Yang asli juga akan memiliki bobot yang lebih berat dan variatif per butirnya. Kilau dan refleksi cahayanya pun lebih alami ketimbang yang palsu.

Bagi yang berminat, penting untuk memperhatikan ciri-ciri tersebut agar tak tertipu produk palsu. Mutiara Lombok juga biasanya disertakan dengan sertifikat resmi dari asosiasi penjual mutiara Lombok.

agendaIndonesia/Audha Alief P.

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi