Batuan di Pantai Ranai, Natuna

Menjelajahi Natuna, di Provinsi Kepulauan Riau, mungkin banyak yang belum tertarik. Pilihan terbangnya pun harus dari Jakarta ke Batam atau ke Tanjungpinang, baru lanjut ke Natuna. Jika mengunjunginya, sempatkan mampir ke Pantai Ranai.

Pantai Ranai di Pulau Bunguran

Kabupaten merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan sejumlah negara dan mempunyai potensi wisata berlimpah, selain potensi perikanan dan migasnya. 

Terdiri atas 272 pulau dan merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Tujuh, Natuna memiliki pilihan beragam untuk wisata bahari. Namun bila cuaca sedang tidak bersahabat atau Anda hanya memiliki waktu pendek, berkeliling di Pulau Bunguran, tempat Ibu Kota Kabupaten Natuna berada, pun tetap menyenangkan. Di sana ada beberapa titik di seputar Ranai yang menarik untuk disinggahi. 

Batu-batu kecil dan besar yang bertaburan di tepian pantai menjadi ciri dari pantai-pantai seputar Ranai. Salah satu lokasi yang tidak jauh dari pusat Kota Ranai adalah Batu Sindu. Untuk bisa melihat bebatuan yang berserakan di bagian bawah atau di dekat tebing, Anda harus menaiki Bukit Senubing. Di sana Anda akan melihat bebatuan dengan ukuran dan bentukyang berbeda-beda, serta terlihat unik. Selain itu, batuan tidak hanya berada di bagian bawah, tapi juga bertebaran di perbukitannya. 

Tidak jauh dari Batu Sindu, masih ada keindahan bebatuan lain yang lebih tertata dan diberi label Alif Stone Park. Bahkan, ada juga homestay bagi Anda yang ingin menginap di sini. Lokasinya di Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, dari Ranai sekitar 7 kilometer atau bisa dicapai dalam 10 menit. Di lokasi favorit untuk selfie atau wefie bagi kebanyakan wisatawan ini, Anda bisa menikmati laut dan bebatuan yang bertebaran. 

Setelah Alif Stone Park, sekitar 4 kilometer bisa ditemukan objek wisata lain, yakni Pantai Tanjung. Pantai ini menjadi tujuan favorit penduduk Ranai menghabiskan akhir pekan. Pantai panjang berpasir putih itu biasanya memang hanya ramai pada Sabtu dan Minggu. Namun di hari biasa pun, sebagian kedai yang berada di sepanjang pantai tetap buka. Jadi, wisatawan bisa mampir, duduk, dan bersantap, sembari menatap Pulau Senoa dari kejauhan. Pulau Senoa dikenal yang dengan bentuknya seperti ibu hamil itu, bisa dicapai dengan perahu cepat sekitar 15 menit. Pulau tersebut memiliki pasir putih dan spot untuk snorkeling maupun menyelam.

Saat duduk-duduk di Pantai Tanjung ini, jangan lupa mencicipi camilan khas lokal yang bernama kernas. Kernas terbuat dari ikan tongkol dengan sagu dan ada benjolan putih dari bahan sagu. Sehingga sekilas terlihat mirip onde-onde, hanya saja bentuknya gepeng dan berwarna cokelat tua. Kernas yang dicocol sambel rasanya gurih dan pedas. Apalagi kalau masih panas, sedap rasanya. 

Sore atau pagi hari, ada pilihan pantai juga di tengah kota. Pantai Kencana dengan taman di depannya, bisa menjadi pilihan saat duduk-duduk di sore hari atau jalan di pagi hari sembari menghirup udara segar. Selain ini, tentunya masih banyak pilihan objek wisata meski lokasinya lebih jauh dari pusat kota. 

Yuk bagikan...

Rekomendasi