
Pasar Kaki Langit bukan jenis wisata peninggalan masa lalu di daerah Yogyakarta ini. Tempat ini merupakan pengembangan kreatifitas masyarakat di kawasan tersebut. Dinamakan wisata Pasar Kaki Langit karena letaknya berada di Desa Wisata Kaki Langit. Dirintis sejak 2015, warga setempat meyakini bahwa kaki diibaratkan sebagai langkah untuk terus maju.
Pasar Kaki Langit
Dikembangkan sebagai desa wisata, Kaki Langit termasuk salah satu dari 50 Desa Wisata Terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Penghargaan yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Sebelumnya, pada 2017, desa ini menjadi salah satu kandidat Kampung Adat Terpopuler dalam Penghargaan Anugerah Pesona Indonesia 2017. Sementara Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 adalah ajang pemberian penghargaan kepada desa wisata yang memiliki prestasi.
Di balik namanya, “Kaki Langit” sendiri memiliki makna yang sangat kuat. “Kaki” melambangkan langkah untuk maju ke depan, sedangkan “Langit” adalah ciptaan Tuhan yang tidak ada batasnya. Sehingga, makna di balik nama “Kaki Langit” menggambarkan tentang setiap langkah penduduk setempat yang terus maju untuk mencapai cita-cita dan setinggi langit.

Pasar Kaki Langit yang berlokasi di Kecamatan Dlingo, Bantul, Yogyakarta ini memiliki banyak potensi dan dikelola dengan baik. Salah satunya adalah Pasar Seni Kaki Langit. Pasar ini sudah ada sejak Desember 2017, dan masih eksis hingga sekarang.
Meskipun namanya “pasar”, namun Pasar Seni Kaki Langit berbeda dengan pasar-pasar pada umumnya. Begitu tiba, wisatawan akan disambut banyak pedagang dengan menggunakan pakaian adat Jawa. Sehingga, saat mengunjungi Pasar Seni Kakilangit wisatawan akan langsung merasakan suasana tempoe doeloe yang rasanya Indonesia sekali.
Keunikan lain dari Pasar Kaki Langit terdapat pada metode pembayarannya. Di sini tidak menerima mata uang resmi, baik kertas maupun logam. Melainkan menggunakan kreweng, koin kayu khas Pasar Kakilangit yang dipakai untuk berbelanja.
Tidak perlu bingung, karena nominal yang tertera di koin kayu kreweng sesuai dengan nominal Rupiah yang umum digunakan. Misalnya koin angka “5” setara Rp 5 ribu, dan koin angka “10” setara dengan Rp 10 ribu.
Pengunjung harus menukarkan Rupiah dengan kreweng sebelum berbelanja di Pasar Kaki Langit. Setelah itu, wisatawan baru bisa menjajal berbagai kuliner jadul khas Pasar itu. Di antaranya gudeg manggar, thiwul, kicak, cemplon, lemet, sayur bobor, sayur jambu mete, sambal terong, sambal jenggot, mie lethek, pecek, dan berbagai kuliner jadul lainnya.

Uniknya lagi, demi menjaga kelestarian alam, di sini tidak menggunakan plastik atau styrofoam, cara penyajian makan di Pasar Kakilangit sangat ramah lingkungan, yakni menggunakan perkakas tradisional, seperti mangkuk dari tempurung kelapa, piring dari anyaman rotan, alat makan dari bambu, hingga daun pisang untuk membungkus makanan yang dibawa pulang.
Bukan hanya sekadar mencicipi berbagai kuliner jadul yang khas saja, di Pasar Seni Kaki Langit wisatawan juga bisa menikmati kesenian khas Desa Wisata tersebut. Salah satu kesenian yang khas adalah Gejog Lesung yang dimainkan oleh ibu-ibu Desa Wisata Kakilangit dengan pakaian lurik.
Gejog Lesung adalah penampilan memukulkan alu, semacam tongkat dari kayu, ke dalam lesung, alat menumbuk padi yang berbentuk seperti perahu. Karena dipukul secara beriringan, bertemunya alu dan lesung menghasilkan suara berirama yang asyik ketika didengar.

Selain Gejog Lesung, masih ada berbagai pertunjukan seni dan budaya yang tidak kalah menarik. Seperti Cokean, Tarian Budi Astuti, Tarian Gambyong, hingga Karawitan yang kerap dipentaskan di Pasar Seni ini setiap Sabtu dan Minggu.
Pasar Seni Kaki Langit juga dilengkapi dengan berbagai permainan tradisional anak-anak yang mungkin sudah jarang ditemui, seperti gangsing, miniatur mobil dari kayu, hingga ketapel. Kemudian, wisatawan juga bisa mencoba membuat jamu tradisional di Pasar Kakilangit. Sebagai oleh-oleh, wisatawan juga bisa membeli produk ekonomi kreatif hasil karya masyarakat sekitar.
Selain ada Pasar Kaki Langit, di Desa Wisata ini wisatawan juga bisa melakukan berbagai aktivitas seru lainnya. Seperti berkeliling Desa Wisata Kakilangit menggunakan jeep. Atau jika ingin menginap bisa mengunjungi “Atap Langit” yang menyediakan homestay dengan limasan dan joglo khas Yogyakarta.
Kemudian, ada pula “Langit Terjal” tempat yang cocok bagi pecinta wisata adrenalin yang menantang, dan “Langit Ilalang” untuk wisata outbound atau jelajah alam. Menaik kan? Ayo agendakan bermain ke Desa Wisata Kaki Langit, Bantul.
agendaIndonesia
*****