Penerbangan komersial dari Bandara Halim Perdanakusuma mulai September 2022. Foto: Bandara Halim-infopublik.id

Penerbangan komersial dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, akan dibuka kembali pada September 2022. Sejak Januari 2022, bandara ini dilakukan revitalisasi sejumlah infrastruktur dan fasilitasnya.

Penerbangan Komersial

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Panglima Komando Operasi Udara Nasional Marsekal Madya Andyawan mewakili KASAU Selasa 12 Juli 2022 lalu melakukan uji coba landasan pacu (runway) hasil revitalisasi Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta. Proses lepas landas dan pendaratan di runway Bandara Halim menggunakan pesawat kalibrasi jenis King Air 350i PK-CAP berjalan lancar.

“Secara teknis, runway Bandara Halim sudah bisa digunakan secara terbatas untuk latihan militer dan penerbangan VIP mulai 13 Juli 2022, dan September nanti sudah bisa digunakan untuk komersial,” kata Menhub Budi Karya dalam keterangan tertulisnya.


Menurut Menteri Budi, secara teknis runway Bandara Halim sudah bisa digunakan secara terbatas untuk latihan militer dan penerbangan VIP. Setelah ditutup sementara pada 26 Januari 2022, Bandara Halim Perdanakusuma kembali beroperasi mulai Rabu, 13 Juli 2022.

Menteri Perhubungan  Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma dilakukan untuk meningkatkan aspek keselamatan penerbangan. Selain itu juga untuk memberi kenyamanan kepada tamu negara yang datang ke Jakarta.

Soal revitalisasi ini pernah disampaikan Menteri Budi kepada DPR akhir Januari 2022 lalu.

“Bapak Presiden menugaskan Kementerian Perhubungan untuk melakukan revitalisasi Bandara Halim,” kata Budi Karya dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, seperti dikutip dari Antara. Budi Karya menjelaskan, saat ini kondisi bandara Halim sudah tidak memadai, khususnya pada landasan pacunya atau runway.


Menurut dia ketika itu, utilitas runway di Bandara Halim Perdanakusuma hanya 40 persen, sehingga perlu dilakukan revitalisasi. Dengan kondisi saat ini, katanya, dikhawatirkan tidak bisa digunakan untuk penerbangan pada tahun depan.

Adapun beberapa hal yang bakal jadi sasaran renovasi di Bandara Halim, di antaranya penyehatan landasan pacu (runway) dan landasan hubung (taxiway), dan peningkatan landas parkir pesawat atau apron Naretama dan Naratama.

Selain itu, akan dilakukan perbaikan sistem drainase dan pengelolaan air, di mana pelaksanaannya dilakukan dengan bekerja sama dengan Kementerian PUPR. “Tata airnya juga tidak baik, maka kami koordinasikan dengan Kementerian PUPR membuat manajemen pengelolaan air di sekitar Halim,” ujarnya.


Setelah uji coba penerbangan Selasa lalu, Menteri Budi menjelaskan, Bandara Halim Perdanakusuma akan beroperasi secara terbatas untuk latihan militer dan penerbangan VIP. “Dan September nanti Bandara Halim Perdanakusuma sudah bisa digunakan untuk komersial,” kata Budi.


Menurut Budi, penggunaan runway secara terbatas bertujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan, jika ada kekurangan yang harus diperbaiki.

“Selain runway, kami juga membangun terminal untuk tamu VVIP. Pengoperasian secara komersial akan dilakukan berbarengan dengan selesainya bangunan terminal,” ujarnya. Budi mengatakan, progres pembangunan revitalisasi Bandara Halim hingga saat ini sudah mencapai 72,6 persen. Untuk pekerjaan sisi udara di antaranya adalah landasan pacu, landasan hubung (taxiway), dan landasan parkir (Apron) ditargetkan selesai pada akhir bulan Juli 2022.


Sementara itu, untuk pekerjaan sisi darat diantaranya yaitu gedung terminal ditargetkannya rampung pada akhir Agustus 2022.
Adapun sesuai Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2022, lingkup pekerjaan revitalisasi di antaranya yaitu, penyehatan landas pacu dan landas hubung, peningkatan kapasitas landas parkir pesawat udara Naratetama dan Naratama, renovasi gedung Naratetama dan Naratama, renovasi bangunan operasi, perbaikan sistem drainase di dalam bandar udara, dan penataan fasilitas lain yang perlu disesuaikan akibat pekerjaan revitalisasi.

Terakhir, Budi mengapresiasi sejumlah pihak yang mendukung pengerjaan revitalisasi Bandara Halim yaitu Kemenhan, KemenPUPR, Angkasa Pura II, Panglima TNI, KASAU, kontraktor pembangunan, dan jajaran Kemenhub.


Selama proses revitalisasi itu, PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Halim Perdanakusuma mulai menjalankan skenario perpindahan operasional penerbangan ke 5 bandara penerima (recipient).


Berikut daftar bandara yang disiapkan sebagai pengalihan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma: Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang); Bandara Husein Sastranegara (Bandung); Bandara Kertajati (Majalengka); Bandara Pondok Cabe (Jakarta)  dan Bandara Budiarto (Tangerang). President Director of AP II Muhammad Awaluddin mengatakan skenario perpindahan operasional penerbangan dirumuskan oleh tim Operation Readiness and Airport Transfer (ORAT) yang dibentuk AP II.

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi