Sejumlah program wisata Bali dirancang untuk membangkitkan perekonomian daerah ini di 2021

Sejumlah program wisata Bali dilaksanakan untuk membangkitkan daerah ini pada 2021. Pemerintah dan pelaku pariwisata serta ekonomi kreatif di Bali bersinergi dan merancang sejumlah program.

Sejumlah Program Wisata Bali

Pada akhir tahun lalu, misalnya, para seniman lukis dan kriya Pulau Dewata ini melakukan kreativitas pameran meskipun di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mendukung kiprah para seniman lukis dan kriya tersebut. “Berkesenian dan berbudaya tak boleh surut dengan keadaan ini. Harus semangat dan bangkitkan kembali sektor pariwisata Bali,” kata Sandiaga saat membuka pameran seni lukis dan kriya di Galeri Hotel Geriya Santrian Sanur, Bali, akhir Desember 2020.

Bali, kata dia, merupakan daerah tujuan wisata dunia, sehingga sendi-sendi budaya yang adiluhur wajib dilestarikan generasi muda. Kehidupan masyarakat Bali tak lepas dari seni dan budaya, sehingga ini menjadi salah satu daya tarik para wisatawan datang ke Pulau Dewata.

“Saya salut dan bangga kepada para seniman bisa melakukan pameran di tengah pandemi ini. Meski kondisi pandemi Covid-19 melanda sebagian besar negara di dunia, optimistis kebangkitan pariwisata Bali ke depan akan lebih baik. Karena Bali sebagai destinasi wisata yang sudah mendunia,” paparnya yang pada kesempatan itu didampingi Ketua PHRI Kota Denpasar, IB. Gede Sidharta Putra.

Menyinggung penerapan protokol kesehatan, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) atau kebersihan, kesehatan, keamanan dan lingkungan berkelanjutan di Bali sudah sangat baik. Ia juga mengatakan daerah lain diharapkan dapat menjadikan Bali sebagai contoh dalam penerapan CHSE di sektor pariwisata.

Secara terpisah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) sedang merancang daya tarik wisata baru di kawasan Ubud, Kabupaten Gianyar Bali, seperti Forbidden City atau Kota Terlarang di China. “Bappenas sedang menyusun master plan untuk membantu Bali,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam jumpa pers secara virtual dipantau di Jakarta.

Sejumlah program wisata Bali dirancang untukmembangkitkan kembali perekonomian daerah ini di tahun 2021
Sejumlah program wisata Bali dirancang untuk membangkitkan perekonomian daerah ini. Foto:ilustrasi-unsplash

Menurut Kepala Bappenas itu, rencana induk saat ini sedang dikerjakan dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar dan tokoh adat di Ubud yang dikenal sebagai kampung turis mancanegara itu. Ia menargetkan rencana induk Forbidden City di Ubud itu akan selesai pada semester pertama tahun 2021.

Namun, Kepala Bappenas Monoarfa,masih merahasiakan lokasi persis rencana daya tarik wisata baru yang berada di kawasan Ubud, yang berjarak sekitar 22 kilometer arah utara Kota Denpasar. Suharso menambahkan rencananya itu dilakukan untuk mendukung pariwisata berkualitas dan akan menggeser pariwisata massal.

Sebagai gambaran, kata dia, wisata baru seperti Forbidden City itu akan menawarkan wisata budaya yang lebih terbatas atau ditawarkan lebih eksklusif kepada wisatawan dengan menggandeng UMKM sehingga memberikan hasil yang lebih berkualitas.

Bali, kata dia, dinilai lebih siap mengembangkan wisata baru tersebut karena menjadi barometer pariwisata Tanah Air dengan kekayaan wisata alam hingga budayanya. “Jadi nanti Bali akan punya tempat yang berbatas dan dengan segala macam pertunjukan dunia di Ubud,” kata Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Tak cuma pemerintah pusat, pemerintah daerah juga berderak. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan Pasar Banyuasri di Singaraja yang rencananya diresmikan awal tahun 2021 akan dirancang menjadi pasar untuk pariwisata atau tourism market.

“Ketika Pasar Banyuasri bisa menjadi tourism market berarti kita akan menampung semaksimal mungkin dagangan tradisional yang sudah memiliki tempat, dan tentu dengan kualitas yang baik,” kata Bupati Putu Agus Suradnyanadi Singaraja, Rabu.

Menurut Bupati, pasar itu nantinya akan dijaga tingkat kebersihannya dengan sistem yang baik. “Di pasar itu juga ada food branded seperti kopi dan itu semua dipetakan atau dizonasi menggunakan peta dengan baik. Bisa ditentukan nomor satu, ada apa, dan seterusnya,” kata Bupati Suradnyana.

Untuk mempersiapkan pasar sebagai destinasi wisata baru, lanjut Bupati, akan dilakukan zonasi yang dapat disimulasikan dengan baik dan dapat dihitung kapasitas orang yang datang, misalnya dihitung dengan baik kecenderungan orang yang datang dan kecenderungan jam berapa pasar buka serta jam berapa lowongnya.

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi