
Wisata Bahari akan dikembangkan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan kementerian/lembaga dan stakeholder terkait untuk mengembangkan wisata bahari bertaraf internasional di Indonesia. Wisata bahari dinilai merupakan bagian dari 5 destinasi prioritas.
Wisata Bahari
Saat mengunjungi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan akan menjalin kolaborasi dengan stakeholder untuk pengembangan wisata bahari.
“Wisata bahari sangat bersinggungan dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, dan Pemda. Nanti akan kita permudah mekanismenya, karena pemerintah harus berkolaborasi dengan kementerian/lembaga terkait,” kata Sandiaga saat berdiskusi dengan anggota Kadin, di Ruang Rapat Mochtar Riady, Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Selasa 29 Desember 2020.
Turut hadir, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Fadjar Hutomo, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Hanifah Makarim, dan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan P. Roeslani.
Menparekraf menjelaskan bahwa pengembangan wisata bahari ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin mengembangkan 5 destinasi super prioritas. Karena itu, harus dapat dipastikan agar seluruh aspek dari destinasi tersebut dikemas dengan baik, seperti Labuan Bajo. “Selain itu juga ada beberapa daerah potensial lain seperti Bintan, Belitung, ataupun Jakarta,” kata Sandiaga.
Hal tersebut juga sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas wisata bahari dan juga menciptakan lapangan kerja. “Kita akan bangun wisata laut ini karena memiliki high value khususnya demi membuka lapangan kerja yang luas,” ujar Sandiaga.
Terkait wisata bahari, Ketua Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, menuturkan minimnya dermaga kapal bertaraf internasional di Indonesia. Hal ini yang membuat minimnya wisatawan mancanegara yang menggunakan kapal mewah atau yacht untuk menghabiskan banyak waktu di Indonesia. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur pelabuhan juga perlu mendapat perhatian.
“Biasanya wisman parkir kapalnya ataupun sewa kapal di Thailand karena infrastrukturnya lebih baik. Untuk itu, Labuan Bajo, Bali, dan Bintan harus digarap, karena itu semua merupakan jalur pelayaran kapal,” jelas Rosan seraya berharap dengan adanya dermaga yang baik dan berkualitas, nantinya wisatawan akan singgah, lalu berbelanja atau spending money di destinasi wisata yang ada Indonesia.

Sebelumnya di Bali, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan mendukung sepenuhnya arah kebijakan pariwisata dan ekonomi kreatif yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Bali. Ia melakukan kunjungan kerja perdananya sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ke Bali pada 27-28 Desember 2020. Kunjungan itu salah satunya untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di berbagai destinasi di momen libur Natal dan Tahun Baru 2020.
Selain itu, Menparekraf juga bertemu dengan jajaran pemerintah daerah di Bali serta industri dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk berdiskusi dan mendapat masukan dan kendala-kendala yang dihadapi, agar dapat merumuskan strategi terbaik ke depan.
“Pak Gubernur (I Wayan Koster-Gubernur Bali) sudah menyampaikan bahwa di Bali akan mengedepankan pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan serta memperhatikan penerapan protokol kesehatan,” kata Sandiaga Uno kepada wartawan di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar, Senin 28 Desember 2020.
Artinya, kata Sandiaga, Kemenparekraf/Baparekraf mendukung sepenuhnya Pemerintah Provinsi Bali dalam menentukan kebijakan sebagai upaya membangkitkan kembali serta mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sehingga dapat menyerap banyak lapangan kerja dan juga menjadi lokomotif ekonomi Indonesia untuk keluar dari dampak pandemi.
Termasuk soal pengembangan wisata halal dan wisata religi yang menjadi pesan dari Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. “Kita semua sepakat bahwa Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur serta Pak Kadis (Pariwisata) yang akan menentukan kebijakan yang ada di Bali. Dan kita akan mengikuti saja dan mensupport secara penuh. Jadi serahkan sepenuhnya kepada Pak Gubernur dan Wakil Gubernur serta pemerintah daerah,” kata Sandiaga.
Sebelumnya, usai dilantik sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 23 Desember 2020, Sandiaga mengatakan ia mendapat dua pesan dari Presiden Joko Widodo. Pertama, harus fokus pada 5 Destinasi Super Prioritas dan 5 Super Prioritas yang menyusul untuk dapat dipastikan seluruh aspek dari destinasi tersebut untuk dikemas dengan baik. Mulai dari tari-tarian, kuliner, fesyen, kriya, dan lainnya.
Kedua adalah menyiapkan kalender kegiatan (Calendar of Event) pada setiap destinasi terutama di 5 destinasi super prioritas agar sektor pariwisata bukan hanya bertahan dan pulih, tetapi juga bisa semakin maju dan menjadi lokomotif untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Sementara Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalan pesannya menambahkan pentingnya sektor ekonomi kreatif dalam membuka lapangan kerja. Termasuk mendorong wisata halal dan wisata religi, yang ke semuanya dapat tercapai jika seluruh pemangku kepentingan dapat berkolaborasi dengan baik.
“Boleh dibilang ini saat yang sulit bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, tapi kita harus tetap semangat dan kita harus pastikan memiliki komitmen yang kuat dalam membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Sandiaga.
agendaIndonesia
*****