Pantai Sawarna nan cantik di Sukabumi, Jawa Barat, 230 kilometer dari Jakarta.

Pantai Sawarna nan cantik, pantai berpasir putih dengan hiasan karang-karang, masih cukup jarang menjadi pembicaraan wisatawan domestik. Padahal, pantai ini cukup lama menjadi perhatian wisatawan asing, khususnya para peselancar. Ini kisah dua peselancar tiga tahun lampau.

Pantai Sawarna nan Cantik

Demian dan Alex, dua pemuda Prancis, telah tiga bulan menghabiskan liburan di Asia Tenggara. Pertama, sasarannya Thailand, dilanjutkan ke Indonesia dengan persinggahan di Bali, Lombok, Flores, Bromo, dan Yogyakarta. Dari Indonesia, mereka terbang lagi ke Thailand, terus main ke Kamboja, Vietnam, dan Malaysia. Sepuluh hari sebelum waktu liburan berakhir, mereka memutuskan kembali ke Indonesia. “Kami sudah mengunjungi banyak kota dan tempat wisata di Asia Tenggara, kini saatnya mencari tempat menyepi sebelum pulang,” ujar Demian, yang ditemui sedang berselancar di Pantai Sawarna, Kabupaten Lebak, Banten.

Turis backpacker inimengaku, ketika di Bangkok, mencari informasi soal pantai di Asia Tenggara yang paling asyik untuk menyendiri. Beberapa orang pun merekomendasi Pantai Sawarna di Desa Sawarna, Bayah, Banten. Mereka lantas terbang dari Bangkok ke Bali, terus ke Yogyakarta, dan melanjutkan perjalanan lewat darat ke Pantai Sawarna melintasi Cilacap, Pangandaran, dan Pelabuhan Ratu. “Sepi sekali di sini, hanya ada suara angin dan ombak. Sudah seminggu di sini baru bertemu seorang Spanyol, dan hari ini ada dua Jerman berkunjung sebentar. Mereka menginap di Pelabuhan Ratu,” tutur Demian.

Selama di Pantai Sawarna, kegiatan pria ini hanya tidur, makan, jalan-jalan di sepanjang garis pantai, dan berselancar. “Kebanyakan turis ke Sawarna memang untuk mencari sepi. Belum ada bar, diskotek, kafe, atau restoran. Turis menginap di rumah warga,” ujar Bimbim, peselancar di Pantai Sawarna. Bimbim mempunyai warung kecil di bibir pantai. Ia juga menyewakan papan selancar dan memberikan kursus selancar bagi pemula. Setiap hari Demian dan Alex menghabiskan waktu di warung Bimbim, pria berkulit legam dengan rambut dicat pirang dan busana khas anak pantai.

Menurut Bimbim, ia orang pertama yang mempopulerkan Pantai Sawarna sebagai lokasi selancar. “Saya sudah main di sini lebih 10 tahun. Dulu sepi sekali, sekarang mulai ramai dengan wisatawan domestik, tapi masih sepi untuk turis asing. Pantai ini cocok untuk peselancar pemula,” ia mengungkapkan.

Pantai Sawarna nan Cantik merupakan pantai yang masih cukup tersembunyi meskipun sudah menjadi pilihan peselancar yang datang ke indonesia.
Tanjung Layar di kawasan Pantai Sawarna dengan batu-batu karang yang eksotis. Foto: Dok. shutterstock

Sekitar 20 tahun lalu, nama Pantai Sawarna tidak pernah terdengar. Berada di tengah persawahan luas dan tersembunyi di balik hutan lebat sepanjang dua kilometer dari jalan masuk, orang segan menempuh perjalanan ke pantai ini. Baru awal 2000-an, pantai ini populer setelah para wisatawan yang berkunjung mengunduh foto-foto hasil jepretan mereka ke sosial media. “Kini hampir 1.000 wisatawan domestik berkunjung setiap pekan. Ada sekitar 40-an tempat penginapan sederhana yang diusahakan oleh masyarakat. Semuanya masih sederhana, belum ada industri yang masuk. Kami memang berusaha mempertahankan kesederhanaan ini,” ujar Suhanda, Kepala Desa Sawarna.

Kecantikan Sawarna terletak pada pantai yang luas, panjang, dan berpasir putih. Pemandangan Pantai Sawarna paling cantik jika dilihat dari tanjakan Bukit Cariang, yang berada 1,5 kilometer dari pintu masuk pantai. Tidak hanya pantai berpasir putih, Sawarna juga menawarkan pemandangan keindahan lanskap gunung, hutan tropis dengan koleksi tanaman langka, sungai, persawahan, bukit karang terjal, gua, dan kehidupan masyarakat yang sederhana.

Jembatan Gantung Sawarna

Jembatan gantung di atas Sungai Sawarna menjadi pintu masuk ke pantai dan merupakan ikon wisata Sawarna. Dengan panjang 50 meter dan lebar 1 meter, jembatan ini menjadi urat nadi kawasan pantai menuju jalan utama Desa Sawarna. Jembatan tersebut dibuat dari kayu dan ditambatkan dengan besi yang dipulas merah. Ketika melewatinya, setiap wisatawan dikenai tiket masuk ke lokasi Pantai Sawarna Rp 3.000 per orang. Hati-hati, banyak penduduk yang lewat dengan sepeda motor maupun sepeda. l

Pantai Ciantir

Pantai Ciantir adalah pantai utama Sawarna yang menjadi tujuan wisata favorit. Setelah melewati Jembatan Gantung Sawarna, pengunjung akan langsung menuju Pantai Ciantir. Pasirnya putih bersih, enak buat nongkrong atau berlarian. Ombak cukup besar, sehingga mesti hati-hati jika ingin berenang. Satuan penjaga pantai selalu siap menjaga keselamatan pengunjung. Area berselancar berada di sisi paling kiri pantai ini, menawarkan ombak dengan ketinggian hingga 1,5 meter. Dipinggirnya, belasan perahu nelayan ditambatkan. Keindahan mentari tenggelam dapat dinikmati dari pantai ini.

Karang Tanjung Layar

Dua karang raksasa saling menempel membentuk formasi seperti layar kapal sedang mengembang. Keunikan formasi ini menjadi obyek fotografi paling populer di Pantai Sawarna. Ikon dengan lanskap karang dan ombak itu berada di sisi timur Pantai Sawarna. Untuk menempuhnya, pengunjung harus berjalan dulu melewati sawah dan hamparan karang dengan air selutut saat surut.

Pantai Legon Pari

Pantai yang satu ini tersembunyi di balik perbukitan Pantai Sawarna. Untuk mencapainya, wisatawan harus melewati jembatan gantung, persawahan, dan perbukitan terjal. Sebuah jalan alternatif bisa ditempuh menggunakan ojek dengan jarak yang cukup jauh. Pantai ini lebih sepi dibanding dengan Pantai Sawarna, banyak pengunjung memilih menyepi di sini.

Pantai Sawarna nan cantik di Lebak memiliki banyak potensi wisata, salah satunya Karang Taraje.
Karang Teraje di kawasan Sawarna, Lebak, Banten. Foto: Dok. shutterstock

Pantai Karang Taraje

Berada sekitar satu kilometer dari Pantai Legon Pari. Disebut Pantai Karang Taraje karena, untuk mencapainya, pengunjung harus melewati bukit karang terjal berbentuk tangga, yang dalam bahasa Sunda disebut taraje. Karang-karangnya menjulang, menghasilkan suara debur ombak yang keras ketika dihempas gelombang. Cocok buat penyendiri.

Wahyuana/TL/agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi