
5 kudapan enak khas kota Semarang rasanya hampir semua orang sudah tahu. Tapi tidak ada salahnya kita bahas satu-satu keunikan jajanan kota yang sering disebut juga kota Atlas, ini sebutan di tahun 80-an yang artinya: aman, tertib, lancar, asri dan sehat.
5 Kudapan Enak Khas Kota Semarang
Rasanya semua traveler setuju, salah satu keasyikan melakukan perjalanan ke kota-kota lain adalah mencicipi jajanan khas di kota tersebut. Dan, sejumlah kota di Jawa termasuk yang kaya dengan pilihan kudapannya. Ibu kota Jawa Tengah ini mempunyai pilihan berlimpah kalau soal camilan. Pengunjung bisa berkeliling mencari gerai-gerai penjaja makanan ringan, dari lapak di pinggir jalan hingga restoran.
Berikut ini ada lima pilihan camilan enak khas kota Semarang, bisa menjadi alternatif saat main ke kota jamu ini, sebutan ini mengacu pada banyaknya industri besar jamu di Indonesia.
Es Krim Jadul di Oen
Restoran ini termasuk ikon Semarang, sering dipenuhi turis dari luar negeri yang asyik mengobrol santai sambil makan. Menjadi tempat pilihan bersantap bagi orang yang ingin mengenang masa lalu. Restoran Oen konsisten menjajakan kudapan khas Belanda sejak 1936. Ada poffertjes, kaasstengel, janhagel, kattetong, dan sebagainya. Semuanya enak, tapi yang sering jadi pilihan utama adlah es krimnya dalam berbagai rasa. Setelah berwisata di kawasan kota tua Semarang, mampir ke resto lawas di Jalan pemuda, dekat dengan kota tua.
Yang tergolong paling laris adalah es krim Tutti Fruti dan Oen’s Symphony. Satu potong es krim Tutti Fruti dengan taburan sukade benar-benar terasa segar. Demikian pula Oen’s Symphony, yang terdiri atas empat sendok es krim dengan rasa berbeda-beda dan krim serta hiasan kue lidah kucing di bagian atas.
Restoran Oen; Jalan Pemuda Nomor 52, Semarang

Tahu Pong dan Gimbal
Tahu goreng ini dinamakan tahu pong karena kopong atau kosong. Dikenal sejak 1930-an di Semarang, tahu ini tampak padat di luar. Namun setelah digigit, Anda akan menemukan bagian yang berlubang di tengah tahu. Camilan satu ini memiliki beberapa cara penyajian. Anda bisa menambahkan nasi jika menginginkannya sebagai salah satu menu makan berat.
Begitupun, tanpa nasi pun sebenarnya seporsi tahu pong sudah sangat mengenyangkan. Apalagi jika Anda memilih menu dengan tambahan gimbal, semacam bakwan goreng dengan udang goreng tepung, dan telur rebus yang juga digoreng. Untuk penyedap rasa, tahu pong dihidangkan dengan kuah petis hitam lengkap dengan sepiring acar. Tambahkan cabe rawit yang diulek jika Anda suka pedas. Walhasil, rasanya lengkap: asin, gurih, dan pedas.
Tahu Pong; Jalan Gajah Mada Nomor 63; Semarang
Pisang Plenet
Bila tahu pong masih satu keluarga dengan tahu gejrot di Cirebon, pisang plenetbisa jadi merupakan saudara dari jajanan pisang epe di Makassar. Namun orang yang menjajakan pisang plenet tidak sebanyak penjual pisang epe di Pantai Losari. Bahkan, istilahnya, sudah bisa dihitung dengan jari orang yang masih setia menjajakan pisang plenet. Kuliner jalanan ini bisa ditemukan pada malam hari.
Penganan ini terbuat dari pisang kepok yang sangat manis. Pisang itu dibakar di atas bara arang. Setelah agak kecokelatan, pisang bakar ini di-plenet atau ditekan-tekan hingga tipis. Penampakannya langsung berubah menyerupai pancake, saking gepengnya. Taburan di atas pisang bisa beragam, dari keju, cokelat meises, hingga selai buah-buahan. Pisang plenet makin nikmat disantap selagi hangat.
Pisang Plenet; Pasar Malam Pecinan, Semawis
Pisang Plenet Pak Turdi; Jalan Pemuda, depan Pasaraya Sri Ratu dekan Oen, Semarang

Leker Paimo yang Lezat
Terbuat dari adonan tepung dan telur, kue leker memang cukup dikenal sebagai camilan yang sedap. Umumnya, kue ini berisi cokelat meises, potongan pisang, susu kental manis, dan keju. Nah, Leker Pak Paimo berupaya menyajikan kenikmatan yang lain. Diambil dari bahasa Belanda, yang berarti enak, leker memang lezat untuk disantap sore hari. Apalagi Pak Paimo cukup kreatif mengolah menu ini.
Siapa sangka, lapak mini yang berada di depan salah satu sekolah menengah favorit di Semarang itu tak pernah sepi dijejali pembeli, baik tua maupun muda. Kompor yang beroperasi hanya satu, sehingga pengunjung harus sabar antre. Yang menarik, di sini tersedia leker dengan berbagai macam isi. Dari yang standar, seperti selai atau cokelat, hingga jagung rebus, sosis, telur, sayuran, keju mozzarella, dan potongan tuna.
Leker Pak Paimo; Jalan Karanganyar; Depan SMA Kolese Loyola; Semarang

Loenpia Basah & Kering
Semarang hampir selalu identik dengan kudapan satu ini. Aslinya, lumpia merupakan makanan khas bangsa Tionghoa yang dibawa oleh para pendatang ke kota ini di masa silam. Banyak orang mengingat kekhasan camilan ini pada irisan rebungnya. Memang lunpia (loenpia) atau kemudian dikenal sebagai lumpia terdiri atas campuran rebung, telur, sayuran, daging, dan ikan laut yang digulung dalam adonan tepung gandum sebagai kulit pembungkus.
Biasanya, semakin mahal isinya, semakin tinggi pula harganya. Harga lumpia isi udang dan kepiting tentu tidak sama dengan isi rebung. Harga standarnya sekitar Rp 15 ribuan. Lumpia juga menjadi oleh-oleh andalan dari Semarang karena bisa dibeli dalam bentuk yang belum digoreng. Jadi, ada lumpia basah dan lumpia kering. Dikudap di kedai penjual pun lumpia terasa pas dengan guyuran saus tauco dan acar mentimun.
Loenpia Gang Lombok; Gang Lombok Nomor 11; Kranggan, Semarang
Loenpia Mbak Lin; Jalan Pemuda; seberang Sri Ratu, Semarang
Loenpia Cik Meimei; Jalan Gadjahmada, Semarang
agendaIndonesia
*****