Soto Mie Bogor, Ini Dia 7 Paling Enak

Soto mie Bogor merupakan kuliner kota hujan yang cocok disantap saat hujan. Foto: shutterstock

Soto Mie Bogor adalah masakan segar yang enak disantap kalau hujan mengguyur kota itu. Ini adalah kuliner turunan soto yang dimiliki banyak kota dan daerah di Indonesia. Tak ada yang betul-betul genuine suatu tempat.

Soto Mie Bogor

Namun bicara soal soto, banyak pakar kulinari yang satu paham bahwa masakan ini memiliki pengaruh dari budaya Tionghoa dan Melayu. Ini sejalan dengan pendapat seorang ahli sejarah yang menyebut bahwa salah satu akar masakan soto di Indonesia berawal dari makanan khas Cina peranakan yang tinggal di Semarang, Jawa Tengah. Nama masakannya adalah caudo. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan soto.

Pendapat tersebut mungkin ada benarnya melihat adanya masakan berkuah kaldu yang disajikan dengan bakmi di Malaysia dan Singapura. Disebut mee soto di Malaysia dan Singapura, ini adalalah hidangan mie berkuah kaldu berbumbu yang lazim ditemukan di Indonesia. Di kedua negara tersebut bakmi atau mie berarti mi telur dari tepung terigu, garam, dan telur.

Soto mie Bogor banyak disajikan odel kaki lima dari Bogor hingga Jakarta.
Soto mie masakan berkuah enak dijajakan dari restoran hingga kaki lima. Foto shutterstock

Sementara nama soto merujuk kepada hidangan sup berkuah khas Indonesia. Di Indonesia soto mie dianggap salah satu jenis hidangan soto atau mi berkuah.

Masakan soto di masing-masing daerah memiliki ciri khas sesuai dengan nama soto khas suatu tempat. Soto sendiri kalau dari segi kuah yang dipakai dibagi menjadi dua macam soto yaitu soto bening dan soto dengan santan.

Berbeda dengan kuah soto pada umumnya yang berkuah bening atau menggunakan santan, kuah soto mie Bogor terlihat berwarna kemerahan yang timbul dari campuran cabai merah dalam bumbunya, terutama tomat.

Di Bogor, masakan sotonya menggunakan bumbu rempah-rempah terdiri dari kunyit, ketumbar, jahe, dan bawang putih. Tak lupa, masakan ini juga dilengkapi dengan bawang goreng dan irisan jeruk nipis yang memberikan sensasi rasa yang unik dan segar.

Soto mie Bogor mendapat tambahan bahan mie kuning dan mie putih. Selain itu, soto mie Bogor memiliki ciri khas soto dengan risoles dengan pilihan daging atau ayam yang ditambah tomat, kentang, lobak, dan emping.

Risol inilah ciri khas paling kentara dari masakan kota hujan ini dan tidak dimiliki soto-soto di kota lain. Ada yang menyebut ini merupakan kembangan dari masyarakat Eropa yang tinggal di Bogor ketika zaman kolonialisme. Mereka punya makanan yang namanya risolles. Namun tak ada bukti yang pasti.

Soto Mie Bogor Kumplit shutterstock
Semangkok soto mie komplit menggugah selera. Foto: shutterstock

Hidangan berkuah yang pedas dan gurih ini cocok untuk disantap sebagai pendamping nasi, baik saat makan siang maupun makan malam. Tanpa nasi pun ia sudah bisa mengenyangkan karena adanya mie dan risol.

Rasanya semakin pedas jika disajikan dengan sambal yang merupakan campuran cabai rawit dan cuka, serta jeruk nipis untuk menambah kesegaran rasanya.

Lalu warung soto mie mana yang popular di Bogor jika ingin menyantapnya? Berikut tujuh warung yang bisa jadi pilihan.

Soto Mie Mang Ohim

Kedai soto mie ini merupakan salah satu yang paling terkenal di Bogor. Pelanggan bisa membeli sejak pukul 6 pagi hingga sore. Di tempat makan ini pelanggan mendapatkan soto mie dengan irisan daging yang besar risoles renyah. Bahkan jika masih kurang, pelanggan bisa membeli risoles secara satuan.

Soto Mie Mang Ohim; Jalan Raya Taman Cimanggu Nomor 22, Tanah Sereal, Bogor

Soto Mie Bogor Super

Warungnya sederhana, namun soto mienya dikenal enak. Masakannya terkenal dengan kuah soto mienya yang berempah dan daging empuk. Sebagai pelengkap, bisa menambahkan pula emping melinjo.

Soto Mie Super; Jalan Arzimar I, Tegal Gundil, Bogor Utara.

Soto Mie Bogor shutterstock
Risol adalah pmbeda soto ini dengan masakan sejenis dari daerah lain. Foto: shutterstock

Soto Mie Bogor Baru Bang Bule

Cita rasa soto mie di warung ini kuahnya yang segar terasa makin nikmat dengan tambahan sambal. Salah satu kelebihan warung ini adalah porsinya yang cukup banyak. Selain itu, risolesnya juga lumayan besar. Harga per porsinya pun terjangkau.

Soto Mie Bang Bule; Jalan Bogor Baru A6 No.13, Tegallega, Bogor.

Soto Mie Kesatuan

Tempat makan satu ini sering juga disebut dengan nama soto Pak Haji Oman. Warung makannya sudah berjualan lebih dari 25 tahun. Kedainya sederhana dan fasilitas seadanya, namun selalu jadi incaran para pemburu wisata kuliner Bogor. Dibandingkan dengan soto mie lainnya, rasa kuah soto mie di sini tidak terlalu berempah. Daging sapinya juga empuk. Soto Mie Kesatuan; Jalan Rangga Gading No.25, Gudang, Bogor.

Soto Mie Pak Kumis

Yang ini bisa ditemui jika sedang berburu kuliner ke Jalan Surya Kencana, selain itu ada beberapa cabangnya yang lain. Di kedai ini pelanggan bisa menikmati kuah segar dengan potongan daging cukup banyak. Kelebihan lain dari tempat ini adalah tambahan risolnya.

Soto Mie Pak Kumis; Jalan Suryakencana, Bogor

Soto Mie Agih

Tempat makan ini tidak cocok bagi mereka yang muslim karena menawarkan menu soto mie dengan pilihan daging babi. Kelezatannya bisa dicicipi dengan menuju ke lokasinya yang terletak Surya Kencana. Dengan harga yang cukup murah, pelanggan bisa menyantap gurih dan lembutnya iga babi.

Soto Mie Agih; Jalan Suryakencana Nomor 311, Bogor

Soto Mie Ciseeng

Ini satu lagi soto mie yang tidak bisa dikonsumsi kaum muslim karena juga menyajikan daging babi. Letaknya tidak terlalu jauh dari Soto Mie Agih.

Soto Mie Ciseeng, Jalan Suryakencana Nomor 280, Bogor.

agendaIndonesia

*****

Batagor Bandung, Kisah Kang Isan Pada 1973

Jajanan Bandung legendaris ada banyak macamnya, salah satunya adalah batagor.

Batagor Bandung sudah menjadi salah satu makanan wajib pengunjung kota kembang ini. Selain untuk jajan makan di tempat, juga untuk oleh-oleh di bawa pulang ke rumah.

Batagor Bandung

Buat sebagian orang Jakarta, Bandung kadang seperti kantin jaman sekolah saja. Tempat untuk jajan makanan-makanan enak. Kadang cuma untuk isi perut ps “istirahat siang”. Salah satu yang mudah dan diincar kalau ke Bandung tentu saja adalah Batagor, alias bakso tahu goreng. Makanan berbahan ikan dengan bumbu saus kacang.

Ada beberapa kedai batagor Bandung di ibukota Jawa Barat ini, yang terkenal di kalangan pecinta kuliner. Sebut saja nama-nama Batagor Kingsley, Batagor Riri, Batagor Cuplis, atau Batagor Haji Isan. Yang terakhir ini mungkin namanya beberapa tahun terakhir tidak sepopuler yang lain, namun jangan salah, konon, yang terakhir inilah yang disebut-sebut “penemu” makanan yang kemudian disebut batagor tersebut.

EyquIUwh Batagor Bandung shutterstock
Batagor Bandung dari cemilan menjadi makanan favorit bahkan oleh-oleh. Foto Shutterstock

Batagor adalah kuliner yang tercipta karena ketidaksengajaan. Dari laporan sejumlah media, beberapa pendapat menyebut jika batagor adalah kuliner yang secara tidak sengaja dibuat oleh perantau asal Purwokerto, Jawa Tengah, yakni Isan sekitar tahun 1973. Ia kala itu merantau ke Bandung dengan niat mencari pekerjaan.

Tapi, seperti kisah-kisah perantau pencari kerja, Isan tak juga mendapatkan pekerjaan. Sekadar untuk mengisi waktu dan tidak menganggur, Isan kemudian coba-coba jualan bakso dengan berkeliling. Selama bertahun-tahun ia melakoni masuk-keluar gang dengan pikulan dagangannya, berkeliling di daerah tempat tinggalnya di seputaran Jalan Kopo.

Tapi, biasalah, seperti pedagang makanan lainnya. Tak setiap hari dagangan Isan laris manis. Bahkan setiap hari ada saja tahu bakso dagangannya yang tidak terjual habis. Selalu saja ada sisa tahu baksonya.

Pada awalnya, Isan melakukan hal sederhana untuk dagangannya yang tidak laku itu agar tidak mubadzir. Ia membagi-bagikan sisa tahu baksonya ke para tetangganya. Sampai suatu ketika, ketika tahu baksonya tersisa sangat banyak. Tetangganya mungkin juga tak nyaman menerima pemberian yang banyak. Apa akal?

Batagor Bandung seperti pangsing shutterstock
Batagor Bandung intinya adalah digoreng. Foto: ilustrasi shutterstock

Di tengah kebingungannya, ia lantas mencoba menggoreng tahu baksonya. Niatnya hanya agar tahu bakso tak serta merta jadi basi. Namun kemudian ia mencoba makan tahu bakso hasil gorengannya. Unik. Walhasil, selain ia konsumsi sendiri, bakso yang ia goreng ia bagikan juga ke para tetangga di gang Situ Saeur, Kopo, Bandung. Dan ternyata mereka justru makin suka.

Tahu bakso yang telah digorengnya kemudian ia beri saus kacang yang ia racik khusus. Rupanya, para tetangganya sangat suka dengan tahu bakso goreng tersebut. Bahkan, tetangganya mulai memesan tahu bakso goreng buatannya. Mulai saat itulah, Isan membuat kuliner yang kemudian disebut batagor atau batagor Bandung

Menurut cerita, awalnya Isan masih mengkukus dulu bakso tahunya. Sesuai jualannya seperti sebelumnya. Bahkan sempat masih berjualan dua varian: bakso tahu kukus dengan kuah, dan yang digoreng. Namun, belakangan ia lebih banyak berjualan batagor. Caranya pun tak lagi dikukus terlebih dahulu, namun langsung digoreng dari bahan mentahnya. Hasilnya ternyata lebih disukai konsumennya.

Usaha Isan makin tumbuh dan berkembang. Tak hanya pelanggan atau pembeli dari kota Bandung. Orang dari tempat dan kota lain pun mulai datang mendengar keunikan makanan Bandung ini. Dengan kian berkembangnya usahanya, pada 1985, Isan memindahkan tempat dagangnya ke rumah yang lebih luas di Jalan Bojongloa nomor 38. Di tempat ini, konsumen makin mudah menikmati batagor Isan.

Jajanan Bandung legendaris ada banyak macamnya, salah satunya adalah batagor.

Pada 1991, Isan menunaikan ibadah haji, sejak itu batagor dagangannya lebih dikenal sebagai Batagor Haji Isan. Ia meninggal pada 2010, usaha batagornya diteruskan keponakannya, karena Haji Isan tidak memiliki putra.

Meski begitu, kreatifitasnya menciptakan batagor telah menginspirasi banyak orang. Batagor kini telah dikenal banyak masyarakat Indonesia dan tersebar luas di berbagai kota di Indonesia. Bahkan di kota-kota besar di Indonesia banyak pedagang dorongan yang berjualan batagor.

Di Bandung sendiri ada sejumlah tempat yang kemudian menjadi ikon kuliner kota ini karena berjualan batagor. Batagor H. Isan sendiri kini telah memiliki beberapa cabang, yakni di Jalan Cikawao, di jalan Lodaya, atau di jalan Ciateul. Sementara itu, tempat-tempat kuliner batagor di Bandung yang jadi ikon adalah Batagor Kingsley di Jalan Veteran; Batagor Riri di Jalan Burangrang, atau Batagor Abuy, juga Batagor H. Darto.

Batagor mana yang jadi favoritmu?

agendaIndonesia

******

Karimun Jawa, 3 Jam Di utara Jepara

Karimun Jawa, keindahan di utara pulau Jawa.

Karimun Jawa adalah surga pecinta pantai pasir putih yang tak jauh dari Jawa. Ia seperti kalah pamor dari pantai-pantai di Bali atau Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Mungkin juga karena lokasinya yang harus menempuh perjalanan laut 2-3 jam dari kota Jepara.

Karimun Jawa

Untuk menuju ke Karimun Jawa, terutama dari Jakarta, biasanya orang menuju ke Semarang terlebih dahulu. Tentu dengan menggunakan penerbangan. Rute Jakarta-Semarang dilayani sejumlah maskapai penerbangan, seperti Garuda Indonesia, Lion Air, atau Air Asia.

Dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, kita menuju ke Dermaga Samudra Tanjung Emas, melanjutkan perjalanan dengan pelayaran 3,5-4 jam menuju Karimun Jawa.

Bila cukup punya waktu dan ingin menikmati wisata di utara Jawa, semisal Demak dan Kudus, pengunjung bisa mencapai Karimun jawa melalui Jepara. Via perjalanan darat, Semarang-Jepara bisa dicapai sekitar 1,5 jam. Dari sini, pengunjung tinggal menyeberang dari Dermaga Kartini di Jepara ke Pelabuhan Penyeberangan Karimun Jawa dengan waktu tempuh 2,5-3 jam.

Bagi yang suka mabuk laut, di masa sebelum pandemi, ada pilihan terbang dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, dengan pesawat Cassa 212 milik Deraya Air ke Bandara Dewandaru, Karimun Jawa. Jika ingin menggunakan cara ini, periksa dulu ketersediaan penerbangannya.

karimun Jawa mempunyai banyak pantai dengan pasir putih.
Pantai di Karimun Jawa dengan pasir putihnya yang eksotis. Foto: Dok. shutterstock

Tiba di Karimun Jawa, pengunjung dapat menyewa kendaraan roda dua atau empat untuk mengelilngi pulau itu. Untuk sepeda motor, tarifnya Rp 75-100 ribu per hari. Sedangkan tarif mobil sekitar Rp 500-650 ribu, tergantung jarak. Misalnya, jika ingin mencapai pantai Tanjung Pengantin, perlu waktu 2-3 jam jika menggunakan mobil. Sedangkan bila naik sepeda motor cukup satu jam. Akses jalan menuju Tanjung Pengantin tidak terlalu bagus, kecil, dan berbukit.

Tanjung Pengantin adalah salah satu spot wisata yang diminati banyak pengunjung. Ceritanya, ada dua bukit batu setinggi tujuh meter menghadap ke barat di tengah Pantai Tanjung Pengantin, Desa Batulawang, Kecamatan Kemojan, Karimun Jawa. Di depannya, ada batu yang lebih kecil berbentuk seperti meja. Pengantin terkutuk, demikian nama kedua batu karang yang berdiri gagah itu.

Penduduk setempat percaya dua batu besar ini adalah jelmaan Ahmad dan Fatimah, sepasang muda-mudi yang dikutuk karena kawin lari. Disebut “batu pengantin” karena posisinya yang seperti pengantin sedang mengucapkan ijab kabul.

Terlepas dari legenda yang yang ada, Tanjung Pengantin memiliki panorama alam yang sangat indah. Terletak di perbatasan dua pantai dangkal dan dalam, pantai ini menghadirkan warna kontras yang memukau. Biru untuk laut dalam dan hijau muda pada laut dangkal.

Karimun Jawa memiliki sejumlah pulau, di antaranya adalah pulau Menjangan besar.
Menikmati pantai di pulau Menjangan Besar, Karimun Jawa, Indonesia. Foto: Dok. shutterstock

Di laut dangkal, pengunjung dapat berjalan kaki hingga 50 meter ke tengah untuk mendekati batu pengantin. Air laut yang dilewati paling tinggi hanya sebatas dada. Sepanjang 50 meter itu, jalur laut yang dilewati berupa karang yang ditumbuhi rumput laut. Tepat di bawah batu pengantin terdapat gua bawah laut berdiameter tujuh meter. Bila beruntung, penyelam yang menjelajahi gua bawah laut dapat menemukan sarang ikan kerapu macan atau Epinepehelus fuscoguttatus.

Kerapu macan berukuran besar dengan panjang mencapai 120 sentimeter. Ikan ini tersebar luas di wilayah Indo Pasifik. Sepuluh tahun terakhir, kerapu menjadi ikan favorit untuk dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat, daya tahan terhadap perubahan lingkungan relatif kuat, juga harga jualnya yang lumayan bagus.

Tanjung Pengantin berada di Kecamatan Kemojan menjadi tempat berdiam suku Bugis yang menyeberang dari Makassar ke Karimun Jawa. Meskipun akulturasi sudah terjadi di Karimun Jawa, orang-orang Bugis ini tetap mempertahankan budaya mereka. Salah satunya dengan membentuk Kampung Bugis, yang bercirikan rumah-rumah panggung khas Bugis.

Rumah Bugis ini menjadi salah satu atraksi yang cukup memikat bila p engunjung ingin mengeksplorasi Pulau Karimun Jawa bagian utara. Sebab, selama ini yang terkenal dari Karimun Jawa adalah pantainya. Padahal, tinggal di Kampung Bugis dapat menjadi alternatif wisata yang menarik.

Pengunjung bahkan bisa meminta sajian khas Bugis, seperti barongko atau pisang kukus, lapek Bugis, dan coto. Warga Bugis di Karimun Jawa butuh waktu lebih lama untuk mencari bahan makanan. Mereka harus menyeberangi laut ke Jepara untuk mendapat bahan-bahannya.

Selain Tanjung Pengantin, wisatawan bisa belajar melaut ala nelayan Bugis sekaligus mencari ikan di Pantai Batulawang. Atau, ada empat pulau yang bisa dikunjungi.

Karimun Jawa  memiliki sejumlah atraksi, selain pantai juga ada yang menantang, berenang bersama hiu.
Salah satu atraksi yang menantang di pulau Menjangan Besar, Karimun Jawa, adalah berenang bersama ikan hiu. Foto: doc. shutterstock

Pulau Menjangan Besar. Bila masih belum puas dengan satu lokasi wisata, berlayarlah menggunakan perahu nelayan menuju Pulau Menjangan Besar. Ini merupakan pulau terdekat yang menawarkan atraksi unik, yakni berenang bersama hiu. Di pulau ini memang ada penangkaran hiu, selain pengembangbiakan penyu.

Pulau Menjangan Kecil. Menyuguhkan air kehijauan dengan terumbu karang dan ikan-ikan yang menggoda, Pulau Menjangan Kecil bisa dicapai hanya 15 menit dari Menjangan Besar. Airnya berwarna hijau transparan, menyajikan pemandangan gugusan terumbu karang nan menawan. Wisatawan pun seolah terbang di atas air sambil dikelilingi ikan zebra ekor putih (Dascyllus aruanus).

Pulau Tanjung Gelam. Pulau ini bisa menjadi tujuan berikutnya setelah Pulau Menjangan Kecil. Dapat dicapai lewat darat maupun laut, Tanjung Gelam memiliki pantai berpasir putih dihiasi pohon-pohon kelapa dengan posisi miring. Cocok untuk rileks sembari menikmati keindahan mentari tenggelam.

Pulau Cemara Besar. Perlu waktu satu jam dari Pulau Karimun Jawa untuk mencapai pulau yang berada di Taman Nasional Karimun Jawa ini. Anda harus berhati-hati saat berada di perairan pulau berpasir putih dan tenang ini. Sebab, terdapat sejumlah ikan beracun.

Cheta N./TL/agendaIndonesia

*****

Selat Solo, Sejarah Dan 5 Yang Terenak

Selat Solo adalah maksakan campuran tradisional Jawa dan Eropa. Kreasi Kraton SOlo. Foto: shutterstock

Selat Solo adalah masakan khas kota Solo, Jawa Tengah, yang dalam penyajiannya memiliki pengaruh masakan Eropa. Pada masa kolonial, warga Belanda dan orang Eropa membawa bahan-bahan makanan serta teknik memasak khas Eropa. Pengaruh inilah yang tampil dalam masakan selat.

Selat Solo

Awal mula lahirnya masakan ini berawal sejak benteng Vastenburg dibangun sekitar tahun 1745, tepat di depan gapura Keraton Surakarta Hadiningrat. Di sini sering terjadi pertemuan dan rapat antara pihak keraton dan Belanda. Setiap pertemuan biasanya disajikan masakan oleh pihak keraton. namun tidak sesuai dengan selera masyarakat Belanda.

Petinggi atau bangsawan Belanda saat ini menginginkan makanan berbahan utama daging, sedangkan sang raja terbiasa dengan sajian sayur. Atas dua kebiasaan ini, dikreasikan lah menu baru dengan mengkombinasikan bahan seperti kentang, wortel, buncis, timun, daun selada, telur, dan kuah kecap. Kemudian dari pertemuan dua kebudayaan tersebut melahirkan satu kuliner khas Kota Surakarta, yaitu selat Solo.

Selat Solo perpaduan antara beefsteak Eropa dan Salad.
Telur rebus atau semur telur adalah ciri khas Selas SOlo. Foto: shutterstock

Dalam perkembangannya, terjadi penyesuaian tampilan. Petingi Belanda menginkan ada daging steak, dalam bahasa Belanda disebut biefstuk, yang disajikan dalam ukuran besar dan dimasak setengah matang dalam selat.

Sementara itu, sang raja atau bangsawan Solo terbiasa makan dengan sajian sayur dan tidak terbiasa makan daging besar. Alhasil, daging yang semestinya dimasak setengah matang diubah menjadi daging cincang yang dicampur sosis, telur, dan tepung roti.
Selat Solo sendiri sering disebut perpaduan antara bistik atau beefsteak dan salad. Nama selat diambil dari kata dalam bahasa Belanda, slachtje, yang artinya salad.

Kata ini sesungguhnya juga bermakna hasil penyembelihan daging yang dalam penyajiannya dalam bentuk potongan kecil. Masyarakat Jawa pada wakti itu mungin sedikit kesulitan menyebut kata slachtje, kemudian mereka mengucapkannya dengan kata selat.

Hidangan Selat Solo kini umumnya terdiri dari galantine, sayur wotel, buncis, selada air, kentang goreng serta saus asam manis yang berasal dari perbaduan tomat dan kecap manis yang dikentalkan.

Galantine sendiri bisa disebut sebagai hidangan utama atau main course pada selat.

Ini umumnya berbasis daging sapi, ayam, bebek atau unggas lainnya. Pembuatannya daging cincang yang dicampur sosis, telur, dan tepung roti dicampur kemudian dibentuk menyerupai lontong dan dibungkus menggunakan daun pisang.

Ketika hendak disajikan daging yang sudah dicampur tersebut dikukus hingga matang. Daging yang sudah matang didinginkan, kemudian daging diiris tebal dan digoreng menggunakan sedikit margarine. Kadang ada pula restoran yang mengganti galantine dengan daging semur.

Saat ini jika wisatawan mampir ke restoran di Solo dan memesan Selat Solo, tampilannya terdiri dari daging olahan yang telah digoreng atau daging yang dimasak dengan kuah encer khas Jawa, wortel rebus, buncis rebus, irisan tomat, daun selada, dan kentang goreng untuk memberikan rasa kenyang. Di atas daun selada bisanya diberi saus mustard.

Selat Solo karena Raja Solo yang suka sayuran.
sajian lengkap Selat Solo di resto Adem Ayem. Foto: IG Adem Ayem

Ciri khas Selat Solo lainnya saat ini adalah adanya irisan telur rebus. Kombinasi ini menjadikan Selat Solo berwarna dan menggugah selera. Sementara perbedaan Selat Solo dan steak Eropa adalah steak Eropa biasanya disajikan selagi panas, sedangkan Selat bisa disajikan dalam kondisi dingin. Namun sejumlah rumah makan dapat menyajikannya dalam kondisi hangat sesuai permintaan tamu.
Lalu jika tengah main ke Solo dan ingin menikmati selat, restoran manakah yang sajiannya paling enak? Berikut lima restoran atau warung yang terkenal dengan sajian selatnya.

Warung Selat Mbak Lies

Warung makan ini terkenal dengan selat solonya dan sudah berdiri sejak 1978. Meski tempatnya agak tersembunyi karena harus melewati gang, tidak sedikit orang yang berburu ke sini untuk mencicipi seporsi selat solo yang sungguh nikmat.

Selain rasanya yang gurih dan manis, selat solo di sini juga dilengkapi dengan lidah sapi, telur, kentang, wortel, buncis, dan juga mustard khas Belanda. Jangan kaget dengan kuah selat solo yang dingin karena memang penyajiannya demikian.

Warung Selat Solo Mbak Lies

Jalan Veteran, Gg. 2 No.42, Serengan, Surakarta

Selat Kusumasari

Restoran ini sudah buka sejak 1990 dan hingga kini tetap mempertahankan rasa selat yang mereka sajikan sejak awal berdiri. Di sini tidak hanya selat, namun juga menawarkan aneka makanan yang tak kalah enak seperti seperti gado-gado dan es krim.

Selat Kusumasari

Jalan Slamet Riyadi No.111, Kemlayan, Serengan, Surakarta

Stasiun Balapan Solo KAI
Turun dari kereta di Stasiun Balapan bisa langsung menuju Vien’s. Foto: KAI

Selat Vien’s

Resto ini memiliki beberapa cabang namun yang paling banyak dikunjungi adalah yang di Jalan Hasanudin. Mungkin karena lokasinya yang dekat dengan Stasiun Kereta Balapan. Karena banyak pengunjung, pengunjung harus agak sabar mengantri.

Selat Vien’s

Jalan Hasanudin No.99 C, Punggawan, Surakarta

Omah Selat

Omah selat adalah restoran di Solo yang masih menempati bangunan rumah khas Jawa yang klasik. Interior tempat ini juga didominasi barang-barang kuno sehingga nuansa masa lalunya masih sangat terasa.

Omah Selat

Jalan Gotong Royong No.13, Jagalan, Surakarta

Selat Tenda Biru Pak Bejo

Selat segar dibanderol Rp16.000 dengan porsi daging yang memuaskan. Dilengkapi telur rebus dan aneka sayuran khas seperti selada, kentang goreng, wortel, dan buncis.

Jika pengunjung beruntung makan, bisa mencoba es gempol pleret. Minuman tradisional ini sangat terkenal di sini. Terdiri dari gempol dan pleret dari adonan tepung beras. Teksturnya unik, lembut sekaligus kenyal pas dikunyah. Disajikan sama kuah santan, gula jawa cair dan es batu.

Selat Tenda Biru Pak Bejo

Jalan KH Samanhudi No 10, Purwosari, Laweyan, Solo. 

agendaIndonesia

*****

Konro Karebosi, Direbus 2 Kali Hingga Empuk

Konro Karebosi mulai berjualan sejak 1968. Foto: shurtterstock

Konro Karebosi sudah jadi salah satu ciri khas Makassar. Ia seakan ‘landmark’ ibukota Sulawesi Selatan itu. Kuliner dari kota Angin Mamiri ini sudah lekat di benak banyak orang selama bertahun-tahun lamanya, walaupun kini sudah banyak restoran-restoran dengan menu masakan konro lainnya.

Konro Karebosi

Konro, atau iga sapi dalam bahasa Bugis, merupakan salah satu kuliner yang tak boleh dilewatkan kala berkunjung ke ibu kota Sulawesi Selatan ini. Baik dalam format sop konro maupun konro bakar, keduanya sama-sama bercita rasa unik dan menggugah selera. Satu kata: enak.

Konon, kuliner ini dulu tercipta dari budaya orang Makassar saat merayakan hari raya atau perhelatan besar seperti pernikahan. Uniknya, dulu justru bukan sapi sebagai bahan dasar makanan ini, melainkan kerbau.

Kepercayaan masyarakat ini meyakini bahwa kerbau adalah hewan yang spesial dan hanya boleh dimakan pada acara tertentu saja. Inilah sebabnya beberapa dari kuliner asli Makassar awalnya juga terbuat dari daging kerbau, seperti Pallu Basa dan Coto Makassar.

Konto Karebosi awalnya berjualan di kawasan Lapangan Karebosi, Makassar.
Konto Karebosi awalnya berupa sop. Foto: shutterstock

Ketika itu, kerbau yang disembelih akan diambil bagian tulang iganya, kemudian dimasak dengan racikan kuah yang berasal dari kacang tanah yang telah direbus dan kemudian dihaluskan. Kuah kemudian akan cenderung berwarna coklat gelap.

Seiring berjalannya waktu, populasi kerbau mulai menurun dan warga mulai kesulitan mencari bahan baku iga kerbau, apalagi harganya ikut menjadi mahal. Oleh sebab itu, masyarakat beralih menggunakan iga sapi karena lebih mudah ditemukan dan harganya lebih terjangkau.

Ditambah dengan bumbu-bumbu dapur seperti merica, buah kluwek, pala, ketumbar, kencur, kunyit, cengkeh dan kayu manis membuat rasanya begitu gurih bercampur spicy. Aromanya pun tajam dan kuat, khas rempah-rempah Indonesia.

Kuliner ini kemudian dipopulerkan oleh seorang pria bernama H. Hanafing. Dulunya sehari-hari berprofesi sebagai guru, ia kemudian mengisi waktu luangnya dengan berjualan sop konro di kawasan lapangan Karebosi pada 1968. Mulailah era Konro Karebosi.

Tak disangka, warungnya tersebut menjadi ramai oleh pengunjung dan laris manis. Akhirnya sekitar empat tahun kemudian, ia memutuskan untuk memindahkan warungnya ke ruko di jalan Gunung Lompo Battang.

Tempatnya tak jauh dari lokasi awal warung pertama kali buka. Alasan dipindahkannya warung tersebut agar dapat melayani lebih banyak konsumen. Namun sebagai identitas agar tetap dikenali, nama Konro Karebosi lantas tetap dipertahankan.

Lantas, apa alasan sop konro buatan Konro Karebosi ini begitu digemari? Ternyata, rahasianya ada pada bagaimana konro Karebosi tersebut diolah. Mengolah iga sapi memerlukan teknik khusus dan proses yang tak sebentar.

Biasanya, cara memasak konro adalah merebusnya paling tidak dua kali dengan air rebusan yang berbeda. Ini dilakukan agar konro menjadi empuk, mudah dipisahkan dari tulang, dan tidak amis.

Dalam resep yang dipakai Konro Karebosi, setiap kali konro direbus akan memakan waktu hingga empat jam. Hasilnya, selain cita rasa dari iga serta bumbunya benar-benar meresap, daging pun jadi terasa begitu lembut dan mudah lumer di mulut.

Kombinasi antara daging iga yang begitu empuk, serta bumbu yang sedap untuk diseruput, membuat Konro Karebosi senantiasa kebanjiran pengunjung. Bahkan setelah kini usaha dijalankan oleh sembilan anak H. Hanafing dan sudah buka cabang di tempat lain, restoran aslinya tak pernah sepi.

Setelah resep ini terbukti disukai banyak orang, mereka pun mencoba berinovasi dengan menu baru agar mampu menjaring lebih banyak pelanggan. Maka pada sekitar tahun 1990-an, mereka mulai mencoba bereksperimen dan mencari resep baru yang berbeda.

Setelah rangkaian trial and error, akhirnya pada tahun 2000-an muncullah menu konro bakar yang juga digemari banyak orang. Makanan ini terinspirasi oleh steak pada umumnya yang dibakar lalu dibumbui, tetapi kemudian konro bakar diramu dengan bumbu ala Makassar.

Konro bakar merupakan mengembangan menu yang pintar.
Konro Bakar from Makassar Indonesia

Awalnya konro akan diolah seperti biasanya, sebelum kemudian dibakar dengan olesan kecap. Setelah dibakar, daging iga tersebut akan terasa garing di luar, namun tetap empuk di dalamnya.

Bumbu kacang yang digunakan juga dipadu dengan cabe dan perasan jeruk nipis, yang menambah sensasi unik di lidah. Serta tak lupa taburan bawang goreng di atasnya, membuat makanan ini juga cepat akrab di lidah dan menggaet penggemar tersendiri.

Baik sop konro maupun konro bakar biasanya ditemani buras sebagai teman makannya. Buras ini seperti lontong. Khusus konro bakar, biasanya Konro Karebosi juga menyediakan kuah sop untuk menambah cita rasa saat menyantap.

Secara harga, sop konro dan konro bakar dihargai sekitar Rp 40 ribu hingga 50 ribu. Harga tersebut belum termasuk buras atau nasi. Harga ini termasuk cukup bersahabat, karena di restoran lain atau cabang-cabang di kota lainnya, harga menunya bisa sampai kisaran Rp 60 ribu hingga 70 ribu.

Selain itu, menu di restoran aslinya hanya itu dan tidak berubah sampai sekarang. Berbeda dengan restoran lain, atau cabang-cabang di kota lain yang terkadang menambahkan menu-menu lain seperti Coto Makassar, dan cemilan seperti es Pallubutung, es Pisang Ijo dan lain-lain.

Konro Karebosi buka setiap hari dari jam 10.30 sampai jam 22.30. Untuk info lebih lanjut dapat mengunjungi laman Instagram resmi @sopkonrobakarkarebosi.

Konro Karebosi; Jl. Gunung Lompo Battang no. 41-43, Makassar

agendaIndonesia/Audha Alief P.

*****

Adem Ayem Solo, Legendaris Sejak 1969

Adem Ayem Solo adalah legenda kulinari kota ini. Foto IG Adem Ayem

Adem Ayem Solo layak disebut salah satu legenda kota Solo atau Surakarta, Jawa Tengah. Ia bisa menjadi salah satu opsi destinasi kuliner kala bertandang ke kota ini. Restoran ini menyediakan beragam pilihan kuliner khas kota ini, mulai dari gudeg Solo, nasi timlo, dan lain lainnya.

Adem Ayem Solo

Rumah makan ini sudah menemani masyarakat menikmati andrawina, tak hanya di kalangan warga Solo, tetapi menjadi klangenan wisatawan yang dolan ke Solo. Maklum, restoran ini sudah berdiri sejak 1969 dan dalam kurun waktu tersebut mampu meraih banyak pelanggan setia.

Salah satu pelanggan restoran ini adalah presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto. Semasa hidupnya, ia disebut-sebut kerap memesan hingga puluhan gudeg kendil, saat sedang berada di kediaman keluarganya di Ndalem Kalitan.

Begitu pula mendiang presiden Indonesia ke empat Abdurrahman Wahid yang juga pernah menjadi pelanggan, sejak sebelum menjadi presiden. Bahkan, pria yang akrab dengan panggilan Gus Dur ini dulunya punya area meja dan kursi favoritnya sendiri.

Adem Ayem Solo yang berdiri sejak1969 menjadi salah satu ikon kulinari kota Solo.
Patung Slamet Riyadi menjadi ikon kota Solo, sama seperti rumah makan Adem Ayem. Foto: shutterstock

Tak lupa, presiden Joko Widodo pun dikabarkan cukup sering makan di Adem Ayem Solo ini sejak masih menjabat sebagai Walikota Solo. Kabar yang beredar, ia kerap memesan gudeg kendil dan memberikannya kepada tamu-tamunya sebagai oleh-oleh.

Dengan reputasi yang demikian tersohor, tak ayal Adem Ayem Solo menjadi salah satu destinasi kuliner favorit di Solo. Sang pendiri dan pemilik restoran, Lies Rosmijati, hingga kini masih terus mengomandoi jalannya aktivitas restoran sehari-hari.

Tak tanggung-tanggung, wanita berusia 74 tahun ini bahkan masih berbelanja kebutuhan bahan-bahan masakan setiap paginya. Ia pun masih turut serta dalam proses mengolah dan memasak, sembari mengawasi kinerja pegawai-pegawainya.

Pada masa-masa awal ia mulai membuka restoran ini, beberapa pelanggan sempat mengeluhkan cita rasa masakan yang kurang pas, lantaran ibu lima anak kelahiran Yogyakarta itu terbiasa dengan masakan khas kota pelajar tadi yang cenderung lebih terasa manis.

Perlahan-lahan ia mencoba mengubah racikan masakan-masakannya, sehingga dapat menyesuaikan lidah orang Solo yang lebih gemar kuliner bercita rasa gurih. Usahanya pun berhasil dan restorannya semakin dibanjiri pengunjung.

Komitmen ini menjadi wujud usahanya untuk mempertahankan reputasi Adem Ayem Solo yang sudah melegenda. Ia bahkan pernah mencoba membuka cabang di kota lain, dan meskipun responnya cukup baik, ia memutuskan untuk menutupnya dan fokus pada restoran aslinya.

Adem Ayem Solo sendiri dikenal menyajikan beberapa menu-menu kuliner khas Solo. Salah satu menu andalannya adalah gudeg Solo, yang disajikan dengan nasi dan tambahan ayam, telur dan sambal goreng krecek pada satu porsinya.

Nasi Gudeg Adem Ayem Solo adem ayem IG
Gudeg Solo berbeda dengan gudeg Yogya yang cenderung manis, Ini lah salah satu sajian andalan Adem Ayem Solo. Foto: IG Adem Ayem

Kalau datang beramai-ramai bersama keluarga atau teman, bisa juga memesan gudeg kendil, yaitu gudeg yang disajikan dengan kendil, atau tempat penyimpanan dan penyajian makanan dari tanah liat. Gudeg kendiltersedia dalam pilihan ukuran kecil maupun besar.

Bagi kebanyakan orang, gudeg mungkin lebih identik sebagai kuliner khas Yogyakarta, namun rupanya Solo memiliki versi gudeg sendiri. Gudeg Solo disebut lebih bercita rasa gurih, berbeda dengan gudeg Yogyakarta yang cenderung terasa manis.

Kuliner lainnya yang patut dicoba adalah nasi liwet. Kuliner populer dari kota batik ini merupakan olahan nasi yang dimasak dengan air santan, dan disajikan dengan sayur labu siam, ayam suwir dan telur rebus.

Konon, nasi liwet Solo tercetus dari budaya perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Warga setempat merayakan hari besar tersebut dengan makan nasi yang diolah minyak samin, yang disebut merupakan salah satu makanan favorit Rasulullah.

Namun karena minyak samin tidak banyak beredar dan agak sulit untuk didapatkan, maka sebagai gantinya nasi kemudian diolah dengan air santan. Resep tersebut lantas menjadi populer dan kini sangat lazim ditemukan di Solo.

Selain itu, kuliner kota Solo yang sayang untuk dilewatkan di restoran ini adalah nasi timlo. Makanan berkuah bening ini cukup mirip dengan soto, yang disajikan dengan ayam suwir, potongan ati ampela, irisan sosis Solo, bihun dan telur pindang.

Selat Solo Adem Ayem Adem Ayem IG
Kulinari Solo lain yang disajikan adalah Selat SOlo. Foto: IG Adem Ayem

Bagi pecinta ayam goreng, Adem Ayem Solo juga menyediakan ayam goreng kremes yang juga direkomendasikan. Ayam yang digunakan adalah ayam kampung, yang dimasak dengan bumbu yang gurih dan kremesan yang renyah.

Menu-menu yang lebih ringan seperti galantin dan selat Solo pun juga tersedia di Adem Ayem. Untuk minuman, teh kampul alias teh dengan irisan jeruk peras yang segar turut melengkapi jajaran kuliner khas Solo di restoran ini.

Harga makanan-makanan tersebut pun tergolong relatif terjangkau. Nasi gudeg istimewa dengan tambahan lauk komplit misalnya, harganya Rp 37 ribu. Adapun nasi liwet dan nasi timlo, masing-masing dihargai Rp 33,5 ribu dan Rp 28 ribu.

Bagi yang ingin memesan gudeg kendil, harganya Rp 263 ribu untuk yang ukuran besar dan Rp 230 ribu untuk ukuran kecil. Sedangkan ayam goreng disediakan dalam wujud utuh seharga Rp 116 ribu atau Rp 29 ribu per potong.

Untuk hidangan ringan seperti galantin atau selat Solo sama-sama dihargai Rp 31,5 ribu, sementara teh kampul harganya Rp 16 ribu. Pilihan minuman lainnya bervariasi dari es cincau, es kelapa muda gula Jawa dan lainnya yang berkisar dari Rp 5,5 ribu hingga Rp 26,5 ribu.

Adem Ayem terletak di area pusat kota Solo, tepatnya di kawasan jalan Slamet Riyadi. Untuk mencari restoran ini pun terbilang cukup mudah, lantaran lokasinya tak jauh dari Loji Gandrung, bangunan bersejarah yang kini difungsikan sebagai rumah dinas walikota Solo.

Sebagai catatan bagi yang tertarik mencoba, restoran ini biasanya lebih ramai pada akhir pekan dan hari libur, utamanya pada musim liburan seperti saat libur Idul Fitri. Selain itu, saat malam hari biasanya kerap ada pertunjukan live music keroncong.

Adem Ayem buka setiap hari dari jam 06.00 hingga jam 21.00. Untuk info lebih lanjut dapat menghubungi (0271) 712891, atau lewat akun resmi Instagram @ademayem_solo.

Rumah Makan Adem Ayem; Jl. Slamet Riyadi no. 342, Solo

agendaIndonesia/audha alief P.

*****

Sensasi Langit Jakarta Dari Pencakar Langit Lantai 49

Sensasi Langit Jakarta di Cloud

Sensasi Langit Jakarta bisa dinikmati dari mana saja, sesungguhnya. Tapi tak ada salahnya sekali-kali memandang langit ibukota dari lantai 49 sebuah gedung pencakar langit. Cloud menawarkan sensasi menikmati senja dan pemandangan kota malam hari.

Sensasi Langit Jakarta

Matahari yang condong ke ufuk barat mulai membentuk lembayung senja. Cahayanya mengubah cakrawala menjadi merah jingga. Sebuah momen yang mungkin jarang ditemui di sudut langit Jakarta. Sebuah momen indah yang memperlihatkan betapa masih cantiknya Ibu Kota.

Tanpa ada yang mengomandoi, puluhan pengunjung Cloud Lounge & Dining Room langsung mengabadikan momen tersebut. Suasana yang tadinya relatif cukup senyap, mendadak riuh. Kesempatan ber-selfie dengan latar belakang lembayung senja itu tak dilewatkan oleh pengunjungnya begitu saja.

Bertempat di Lantai 49 Gedung The Plaza Office Tower di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, lounge yang berada di luar ruangan itu memang menawarkan sensasi pemandangan langit Jakarta dari sudut berbeda. Kita dapat menikmatinya saat matahari tenggelam. Setelah fajar menyingsing, yang tersisa hanyalah hamparan langit pekat dan lampu-lampu gedung perkantoran yang mulai berpendar. Lampu-lampu rumah dan kendaraan yang berlalu-lalang di bawahnya tampak seperti kunang-kunang.

Pemandangan indah Kota Jakarta, dipadu dengan interior yang elegan, membuat nyaman para pengunjungnya dan jauh dari hiruk pikuk kemacetan Ibu Kota. Kebanyakan meja di lounge luar ruangan ini didominasi oleh sofa-sofa memanjang. Namun ada pula pilihan untuk duduk-duduk di dekat flaming bar. Setiap sore menjelang malam, ada api yang berkobar pada bagian atap bar.

Cloud juga menawarkan pengalaman berbeda untuk pengunjungnya. Di salah satu sudut lounge luar ruangan terdapat sebuah vodka room. “Ruangan ini memiliki suhu minus 2 derajat Celcius,” ujar General Manager Cloud Lounge & Dining Room.

Di ruangan ini pengunjung dapat menikmati pengalaman berbeda saat menikmati Grey Goose Vodka, salah satu vodka terbaik di dunia. Untuk memasuki ruangan ini, pihak manajemen menyediakan jaket penahan dingin.

Selain di luar ruangan, Cloud menyediakan lounge dalam ruangan. Desain interior pun terkesan elegan. Langit-langitnya menggunakan unsur kayu. Sedangkan ornamen dinding ruangan yang disapu warna keemasan menimbulkan kesan mewah. Sama seperti lounge di luar, di dalam pun terdapat sebuah bar. Di sudut ruangan terdapat sebuah dining room. “Ruangan ini memang sengaja kami hadirkan untuk pengunjung yang ingin menikmati makan malam,” katanya.

Setelah cukup lama menghabiskan waktu berkeliling dan mengagumi keseluruhan tempat, saya memutuskan duduk di luar ruangan dan memulai petualangan kuliner. Chocolate Lava Cake hadir pertama menyapa. Hidangan ini berupa kue cokelat dengan taburan gula halus di atasnya dan es krim cokelat. Saat kue dipotong, lelehan cokelat panas mengalir seperti lava yang mencair.

Saat dicicipi, rasa cokelatnya benar-benar menggoda. Es krim yang menggunakan cokelat asal Belgia pun tak kalah menggiurkan. Hidangan seharga Rp 55 ribu ini memberi sensasi panas-dingin dalam waktu bersamaan. Sebagai saran, sebaiknya Chocolate Lava Cake langsung disantap ketika dihidangkan.

Sensasi langit Jakarta sambil menikmati Steak di Cloud

Setelah dibuat terkesan oleh hidangan pertama, saya lantas mencicipi Beef Tataky with Vegetables and Achimichurri Sauce. Sajian dengan nama yang cukup rumit ini terbagi atas berbagai jenis sayuran, seperti asparagus, tomat ceri, jamur, kentang kecil, dan diapit potongan daging sapi sirloin yang sudah teriris. Tumpukan potongan kentang goreng tersaji di sudut piring. Mereka tertata rapi.

Pada gigitan pertama, daging sapi dengan tingkat kematangan yang tepat terasa amat empuk dan kaya rempah. Tak ada rasa yang mengecewakan memang untuk hidangan seharga Rp 260 ribu ini. Achimichurri Sauce asal Argentina itu benar-benar melengkapi kesempurnaan Tataky with Vegetables and Achimichurri Sauce.

Kegiatan makan tersebut memang belum lengkap tanpa hadirnya minuman. Saatnya untuk menuntaskan hari yang penat bersama racikan signature para bartender Cloud. Saya berkesempatan untuk menyeruput jejeran cocktail andalan mereka di antaranya Purple Widow dan Tiramisu. Purple Widow berupa perpaduan antara vodka, blueberry syrup, cranberry juice, dengan pecahan es batu. Daun basil di bibir gelas menjadi penghias pelengkap minuman seharga Rp 150 ribu ini. Minuman dingin ini memang menyegarkan. Perpaduan rasa ketiganya bercampur harmonis.

Minuman yanghadir belakangan, Tiramisu, terlihat mempesona. Penyajian minuman seharga Rp 130 ribu ini unik. Potongan es batu tidak dicampur ke dalam minuman, tapi diletakkan terpisah dalam gelas yang berada di bawahnya. Bubuk cokelat dan krim mengambang di atas campuran rum, Irish liquer, coffee liquer, dan noisette syrup.

Tak terasa, malam terus merangkak naik. Alunan musik genre house music masih tetap mengalun. Momen melepas penat sembari ditemani pemandangan malam yang indah dari ketinggian terasa sempurna sudah. Cloud sukses memberi pengalaman lengkap dalam rupa lounge dengan sensasi tersendiri.

Cloud Lounge & Dining Room

The Plaza Office Tower Lantai 49

Jalan M.H Thamrin Kav 28-30, Jakarta Pusat

Andry T./Frann/Doc. TL

Seven Wonders of Bali, 7 Wisata Wajib Lama (Bagian 2)

Seven wonders of Bali di antaranya Gunung Batur

Seven Wonders of Bali atau tujuh keindahan Bali adalah tempat-tempat yang menjadi tujuan wisata utama Bali ketika pulau ini belum semeriah saat ini. Pulau Bali memiliki banyak objek wisata menarik untuk dikunjungi, namun sejak dahulu ada tujuh tempat wisata yang selalu menjadi barometer pariwisata pulau Dewata ini. Ada lokasi atau atraksi yang senantiasa menjadi wajib kunjung.

Tulisan ke dua.

Seven Wonders of Bali

SANGEH ATAU MONKEY FOREST

Belum lengkap rasanya mengunjungi Bali tanpa mampir bertemu ratusan monyet ekor panjang di Sangeh. Berada di pinggir jalan dari arah Abiansemal ke arah Petang, di kabupaten Badung, sekitar 25 km sebelah utara Denpasar, Hutan Bukit Sari Sangeh merupakan hutan pala berumur ratusan tahun. Sangeh sendiri berasal dari kata “sang” (manusia) dan “ngeh” (melihat) karena konon menurut hikayatnya, pepohonan pala tersebut sedang dalam perjalanan suci dari Gunung Agung ke arah barat namun karena dipergoki mata manusia maka perjalanan  tersebut terhenti di Sangeh. Kini pepohonan pala tersebut menyebar sekitar 10 hektare luasnya dan menjadi rumah bagi sekitar 500 kera macaca fuscicularis.

Di tengah hutan terdapat beberapa pura yang dibangun oleh keraton Mengwi pada abad ke-17 dengan Pura Bukit Sari sebagai pusatnya.  Para kera ini dipercaya sebagai para prajurit Hanuman yang menjaga Pura Bukit Sari, dan oleh karenanya penduduk setempat tak ada yang mengganggu gugat kehidupan mereka. Jika dulu monyet Sangeh dikenal galak, kini justru sebaliknya, monyet di Sangeh  telah jauh lebih jinak. Monyet berbulu kelabu tersebut tidak takut pada manusia, bahkan gemar mendekat untuk berfoto bersama dan menjadi atraksi bagi para pelancong. Monyet di Sangeh kini terhitung paling jinak dibandingkan yang berada di Uluwatu atau Monkey Forest, Ubud. Pengunjung hanya perlu menundukkan badan dan monyet-monyet itu dengan lincah akan melompat ke atas bahu, meminta gendong. Jika ingin melepaskan gendongan, pengunjung cukup mencondongkan tubuh ke bawah maka mereka akan melompat turun.

Obyek Wisata Bukit Sari Sangeh buka setiap hari pada pukul 07.30-17.00 WITa dan dapat dicapai sekitar 30 menit hingga satu jam perjalanan mobil dari Denpasar.

Sangeh adalah hutan, dan sejinak apa pun monyet disana adalah binatang liar sehingga pengunjung diharap untuk mempersiapkan diri pada segala kemungkinan.

Pengunjung disarankan masuk bersama petugas dan membeli kacang di pintu gerbang. Petugas akan memberi mereka makan sehingga bisa diajak berfoto bersama.

Barang yang berkilau seperti kacamata hitam dan telepon genggam dapat memprovokasi monyet untuk berusaha mengambilnya secara paksa dari pengunjung.

Meski pun jinak, terdapat pula monyet yang nakal, memeriksa bekal para pengunjung dengan cara menarik baju hingga menyibak rok yang dikenakan para turis sehingga lebih disarankan untuk memakai celana panjang bagi pengunjung perempuan.

Siapa pun bisa berkunjung ke Hutan Bukit Sari, Sangeh kecuali perempuan yang sedang haid dan mereka yang sedang berkabung .

seven wonders of Bali di antaranya Sangeh atau monkey forest

BATUR

Belum lama ini Gunung Batur telah dikukuhkan menjadi Taman Bumi (geopark) oleh Unesco lantaran warisan geologis yang dimiliki kawasan  wisata di Kintamani, Kabupaten Bangli ini yang sangat kaya. Dapat dicapai sekitar dua jam bermobil dari Denpasar, atau sekitar satu jam dari Besakih, suguhan utama kawasan wisata ini terdiri dari dua sejoli danau dan gunung Batur. Menikmati  pagi dari dusun Penelokan, berarti tempat untuk melihat-lihat, wisawatan mendapatkan paduan pemandangan spektakuler Gunung Batur dengan kawah, kaldera dan danau Batur yang mirip bulan sabit biru di depan mata. Layaknya kawasan pegunungan, pagi adalah saat terbaik untuk menikmati keindahan pemandangan lantaran kabut akan segera muncul setelahnya. Danau Batur merupakan danau terbesar di Bali dan menjadi sumber irigasi persawahan yang menghijau di Bangli.

Tak jauh dari bibir kaldera pengunjung bisa mengunjungi Pura Ulun Danau Batur yang berada di lembah Gunung Batur. Pura yang direnovasi pada tahun 1926 setelah terjadi letusan yang cukup besar dan meluluh lantakkan sebagian caldera di sana. Keganasan gunung berapi aktif yang telah meletus 24 kali tersebut  bisa dilihat pada Museum Gunungapi Batur (Batur Museum) di Penelokan yang buka setiap hari Senin hingga Jumat mulai pukul 10 pagi.

Gunung Batur juga salah satu tujuan favorit wisatawan yang gemar mendaki gunung. Dengan ketinggian sekitar 1,7 km, puncak Gunung Batur dapat dicapai rata-rata dalam dua jam pendakian. Pendaki biasanya mengincar sunset di puncak gunung, namun banyak juga yang berangkat pada pagi hari. Jika waktu kunjung hanya sebentar dan enggan berlama-lama di tepi danau yang penuh oleh para pedagang suvenir, wisatawan dapat bersantai pada sejumlah restoran di sekitar Panelokan, misalnya di Puri Sanjaya dan restoran Apung Kedisan yang mengapung di atas danau Batur.

Kawasan Gunung Batur, dan Kintamani pada umumnya, adalah daerah pegunungan yang sangat sejuk, sangat disarankan membawa baju hangat terutama pada malam hari.

Kawasan ramai di Penelokan menjadi pusat para pedagang suvenir, beberapa diantaranya anak usia sekolah dan ibu-ibu yang cukup telaten dalam merayu calon pembeli sehingga malah membuat kenyamanan pengunjung terganggu.

Jika hendak mendaki Gunung Batur, disarankan untuk memakai baju hangat karena hembusan angin yang kuat, dan sepatu olahraga dengan sol yang cukup tebal karena jalur pendakian cukup terjal dengan banyaknya batu gunung yang tajam  dan bisa merobek sol sepatu.

Untuk mendaki Gunung Batur sangat disarankan dengan menggunakan jasa pemandu demi alasan keamanan. Seluruh pemandu terdaftar pada Association of Mount Batur Trekking Guides yang membuka perwakilan di desa Toyo Bungkah Telp. 0366 52362.  Seorang pemandu mengawal  paling banyak empat orang pendaki dalam satu kali perjalanan. Selain biaya resmi yang ditetapkan, pendaki diharap memberikan tip bagi pemandu.

TRUNYAN

Danau Batur di kabupaten Bangli menjadi gerbang untuk memasuki kawasan yang sangat unik, Desa Bali Aga di Trunyan. Penduduk Desa Bali Aga adalah suku bangsa Bali pegunungan dan kerap disebut sebagai penduduk Bali asli dan memiliki kelaziman yang berbeda dengan penduduk Bali pada umumnya. Di desa ini ada tradisi untuk tidak memakamkan orang yang telah meninggal melainkan cukup menyemanyamkan jenazahnya di bawah pohon di udara terbuka, tanpa meninggalkan bau. Di desa yang mendapatkan namanya dari kata Taru (kayu) dan Menyan (wangi) ini memang terdapat pepohonan taru menyan yang memiliki aroma wangi semerbak. Pohon ini dianggap bisa menetralisir timbulnya bau dari jenazah yang diletakkan di bawah kerindangannya. Tradisi menyemayamkan jenazah di bawah pohon tersebut dilakukan secara turun temurun hingga kini.

Satu-satunya jalan untuk mencapai desa Trunyan adalah melalui Danau Batur, tepatnya di desa Kedisan di mana terdapat perahu yang bisa membawa pengunjung untuk menyeberang.  Waktu untuk  menyeberangi Danau Batur ke desa Trunyan sekitar 20 menit.Jalan lain menuju Trunyan nyaris tidak ada karena desa ini berada di pinggir danau Batur dan dikelilingi perbukitan yang curam. Selain melihat tata cara pemakaman yang unik, Trunyan juga menarik untuk menikmati Gunung Batur dari sisi timur danau Batur karena sangat berbeda dengan pemandangan dari arah sebaliknya.

*****

Seven Wonders of Bali, 7 Keajaiban Bali Lama (Bagian 1)

Seven Wonders of Bali

Seven Wonders of Bali atau tujuh keindahan Bali adalah tempat-tempat yang menjadi tujuan wisata utama Bali ketika pulau ini belum semeriah saat ini. Pulau Bali memiliki banyak objek wisata menarik untuk dikunjungi, namun sejak dahulu ada tujuh tempat wisata yang selalu menjadi barometer pariwisata pulau Dewata ini. Ada lokasi atau atraksi yang senantiasa menjadi wajib kunjung.

Agar tak lupa dengan tujuh pesona tujuan wisata tradisional Bali ini, AgendaIndonesia menurunkan kisahnya dalam 2 artikel. Berikut Tulisan pertama.

Seven Wonders of Bali

Seven Wonders of Bali, salah satunya adalah Tanah Lot

TANAH LOT

Pulau Bali telah lama menjadi salah satu destinasi wisata populer di dunia. Destinasi wisata ini pulau ini tidak hanya terletak pada keindahaan alamnya, tetapi juga banyak keindahaan arsitektur serta keunikan budaya. Salah satu keindahaan arsitektur yang dapat anda temukan di pulau Bali adalah pura Tanah Lot di desa Braban, Kabupaten Tabanan.

Keindahan tempat wisata pura Tanah Lot terdapat pada perpaduan keindahan alam yang berpadu dengan keindahan budaya. Di saat liburan ke Tanah Lot, wisatawan akan melihat deruan ombak menerjang tebing batu karang. Menjelang matahari terbenam, sedikit demi sedikit warna langit berubah dramatis dan langit dipenuhi beraneka ragam warna. Keindahan Tanah Lot saat matahari terbenam menjadi daya tarik utama wisatawan berlibur ke sini.

Sejarah Tanah Lot Bali Indonesia berdasarkan legenda. Salah satu legenda mengisahkan pada abad ke -15, Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau dikenal dengan nama Dang Hyang Dwijendra melakukan misi penyebaran agama Hindu dari pulau Jawa ke pulau Bali. Menurut kisahnya Dang Hyang Nirartha memindahkan batu karang (tempat bermeditasinya) ke tengah pantai dengan kekuatan spiritual. Batu karang tersebut diberi nama Tanah Lot yang artinya batu karang yang berada di tengah lautan.

Tanah di artikan dataran/tanah, Lot artinya laut, jadi Tanah Lot berarti dataran yang berada di tengah laut. Sebuah bangunan pura Hindu berdiri di atas batu karang besar pada bibir pantai. Sesuai dengan nama tempatnya, pura tersebut diberi nama pura Tanah Lot.

Pura Tanah Lot terletak di atas batu karang, berjarak sekitar 300 meter dari garis pantai. Lokasinya berada di lepas pantai, karenanya untuk dapat mengakses pura pengunjung harus melewati jalan batu pada saat air laut surut. Dari lokasi batu karang, untuk mencapai pura, pengunjung harus menaiki anak tangga dari batu.

Di dalam area batu karang terdapat beberapa goa kecil yang di dalamnya dihuni beberapa ular berwarna belang putih hitam. Ular belang putih hitam ini bagi masyarakat lokal disebut sebagai ular suci Tanah Lot Bali.

Satu pura dibangun diatas batu karang hitam dengan ukuran sangat besar dan berada ditepi pantai sebelah kiri. Pura ini lebih dikenal dengan nama pura Tanah Lot. Pada saat pasang, air laut akan menutup area pantai dan membuat lokasi pura Tanah Lot terlihat seperti berada di tengah lautan. Momen air laut pasang ini juga terlihat seperti sebuah kapal yang terbuat dari batu besar berwarna hitam terapung dipermukaan air laut.

Pura ke dua berada dipinggir tebing karang, yang juga berada di tengah laut di sisi kanan kawasan pantai Tanah Lot. Di bawah tebing karang pada lokasi pura kedua terdapat lubang besar, yang selalu dilewati oleh gelombang ombak besar

Untuk menuju Tanah Lot, jika pengunjung berangkat dari kawasan Kuta, akan memerlukan waktu 1 jam 10 menit untuk mencapai lokasi Tanah Lot. Perkiraan jarak tempuh dari area pantai Kuta ke Tanah Lot sekitar 23 kilometer.

Objek wisata Tanah Lot Bali buka setiap hari dari pukul 7 hingga 19 sore. Mengenai waktu terbaik berkunjung ke pura Tanah Lot, setiap wisatawan akan memiliki kriteria berbeda akan tujuan liburan. Ada yang menyukai liburan ke Tanah Lot saat kawasan belum ramai dengan kunjungan wisatawan. Ada juga wisatawan yang memprioritaskan untuk dapat melihat pemandangan matahari terbenam.

BESAKIH

Terletak di lereng selatan Gunung Agung, Pura Kahyangan Jagad Besakih menjulang indah di desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Desa Besakih yang namanya berasal dari kata “Basuki”, dalam Bahasa Sansakerta berarti “keselamatan”, terpilih menjadi lokasi pembangunan tempat ibadah yang menjadi pura induk di Bali tersebut karena merupakan desa tertinggi di kaki gunung terbesar di pulau itu. Bangunan yang konon dibangun pada abad ke-14 ini terdiri dari 22 pura yang berjajar di kaki pegunungan, dengan teras yang bertingkat dan anak tangga yang kian menanjak, sesuai dengan filosofi spiritual  untuk terus meningkatkan perjalanan menuju puncak gunung dan Sang Pencipta.

Dari gerbang masuk,  pengunjung akan menuju pada struktur Meru puncak menara utama, Pura Penataran Agung, yang menjadi pura terbesar di dalam kompleks Pura Besakih. Sebagai pura induk, Pura Besakih merupakan jantung kegiatan persembahyangan Agama Hindu Dharma yang menjadi kepercayaan utama warga Bali dimana terdapat lebih dari 70 upacara keagamaan yang dilangsungkan disana setiap tahunnya.

Pura Besakih dapat dicapai dengan satu jam bermobil dari bandar udara Ngurah Rai.

Dari tempat parkir menuju pura,  wisatawan harus melewati deretan pedagang makanan dan suvenir yang cukup panjang dan menjadi penguji rasa sabar karena beberapa diantaranya bersikap berlebihan, memaksakan diri untuk menawarkan dagangannya.

Gunakan sepatu yang nyaman untuk menjelajah pura yang sangat luas dengan ratusan undak anak tangga dan akan sedikit licin pada waktu musim hujan.

Pura Besakih adalah tempat ibadah agama Hindu Dharma, sehingga wisatawan diharap bersikap sopan, tidak bertingkah iseng mengutak-atik benda apa pun di dalam pura, serta mengenakan busana adat berupa sarung dan ikat yang telah disediakan di pintu masuk.

Pengunjung bisa mencapai pura terbesar, namun hanya umat yang hendak bersembahyang yang diperbolehkan memasuki pura lainnya.

Terdapat jasa guide dengan tarif bervariasi yang disediakan di gerbang masuk untuk membantu pengunjung memahami kompleks pura yang luas tersebut, misalnya mengenai ukiran penghias arsitektur pura yang menceritakan fragmen kisah Ramayana dan Mahabrata hingga lukisan-lukisan tua yang bergaya Kamasan.

Seven Wonders of Bali, di antaranya adalah Gunung Agung

GUNUNG AGUNG

Cincin api yang mengelilingi Indonesia mencuatkan gunung berapi tertinggi kelimanya di Pulau Bali dan kita kenal sebagai Gunung Agung. Menjulang setinggi 3,142 meter, Gunung tertinggi di pulau dewata ini terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.  Menjulang dengan dikitari hutan lebat, dimana babi hutan, kera ekor panjang dan aneka burung liar, termasuk Elang Bali yang langka, bersarang. Terdapat tiga jalur untuk mencapai puncak Gunung Agung, namun medan ketiganya cukup berat dan hanya wisatawan yang benar-benar fit saja yang bisa disarankan untuk mendaki. Mengingat pentingnya peran Gunung Agung sebagai salah satu pusat ritual warga Bali, terutama melalui gerbang utamanya di Pura Besakih , maka sangat disarankan untuk menggunakan jasa pemandu jika ingin mengunjungi Gunung Agung. Para pemandu dapat ditemukan pada lokasi pendakian, antara lain Gung Bawa Trekking  dari pos pendakian jalur Besakih dan MG Trekking di Candidasa.

Puncak Gunung Agung dapat dicapai dari berbagai arah. Jalur selatan pendakian melalui Klungkung dan Candidasa, Jalur  Barat melalui Pura Besakih, Timur melalui Tirta Gangga dan Karangasem. Jalur yang sedang digemari adalah dari arah pantai timur, melalui sebelah utara Amed menuju Tulamben dan Singaraja . Sisi timur Gunung Agung cenderung kerontang sedangkan pemandangan dari sisi barat jauh lebih menghijau. Keelokan puncak gunung Agung adalah pemandangan sekelilingnya, yang berliku dikelilingi  Gunung dan Danau Batur serta mencapai puncaknya ketika di seberang lautan terlihat matahari pagi muncul dari balik Gunung Rinjani di Pulau Lombok.

Para pendaki dianjurkan mendaki pada musim kemarau (April – Oktober) sedangkan Januari sangat dihindari mengingat tingginya curah hujan yang berakibat pada jalur pendakian yang licin dan berbahaya.  Pada bulan Januari dan Februari dianggap paling berbahaya karena adanya kemungkinan jalur yang longsor. Pada bulan April terdapat banyak upacara keagamaan sehingga tidak leluasa untuk melakukan pendakian.

Para pendaki mengincar sunrise di puncak gunung sehingga berangkat pada tengah malam. Lantaran cahaya bulan yang temaram, disarankan membawa senter, atau head lamp yang terang.

Pendakian pada umumnya dimulai pada pukul 23.00 WITa, selama sekitar enam jam untuk mencapai puncak.Tak lama setelah matahari terbit, kabut akan kembali muncul, menghalangi pemandangan.

Pendaki pemula disarankan melalui jalur utara, melalui Duku Bujangga Sakti dan membawa peralatan camping. Meski memutar dan menghabiskan waktu dua kali lebih banyak, jalur  ini lebih landai dan memungkinkan untuk beristirahat.

BEDUGUL

Kawasan wisata Bedugul terletak sekitar 50 km di sisi utara kota Denpasar, atau sekitar satu hingga dua jam perjalanan bermobil, tergantung tingkat kemacetan hari itu, dari kawasan turis di Kuta.  Wisatawan yang berkunjung ke Bedugul biasanya menyempatkan diri mengunjungi Pura Ulun Danu di pinggir Danau Bratan yang sangat unik. Pura yang seolah menyembul dari tengah danau itu dikelilingi taman yang sangat asri dan hijau, tak heran Ulun Danu menjadi salah satu pura yang paling banyak menjadi obyek pemotretan.

Di Danau Bratan terdapat banyak aktivitas olahraga air untuk seluruh keluarga, dari parasailing, jetsky, berperahu hingga sekadar memancing. Selain olahraga air, Bedugul juga memiliki lapangan golf yakni pada Bali Handara Kosaido Golf and Country Club. Terdapat juga jalur yang cukup sohor untuk melakukan trekking melalui dua danau yang berdampingan; Danau Buyan dan Danau Tamblingan, menuju Gua Jepang dan Pura Puncak Mangu. Trekking dan bersepeda melalui persawahan Jatiluwih juga menjadi rute yang disukai para pelancong.  Jika lelah, pengunjung bisa mampir ke Restoran Batukaru di Jatiluwih yang menyajikan masakan kontemporer di hadapan hamparan sawah bersubak yang menawan. Jika ingin menu yang berbeda bisa mencoba Restoran Bukit Hexon, di Wanagiri, yang menawarkan hidangan organik atau Strawberry Stop, kebun strawberry di antara Danau Buyan dan Danau Bratan yang menyediakan tak hanya menyediakan strawberry melainkan juga milkshake dan aneka jajanan.

Bedugul juga memiliki kebun raya yaitu Kebun Raya Eka Karya yang terletak di kawasan Candi Kuning. Kebun raya yang lebih dikenal sebagai Bedugul Botanical Garden ini sohor  dengan koleksi anggreknya yang memukau. Untuk menghibur keluarga, terdapat juga Bali Tree Top yang menyediakan arena permainan di alam bebas seperti flying-fox dan jembatan a la Indiana Jones. Tak seberapa jauh ke timur juga terdapat lokasi wisata alam yang menakjubkan seperti air terjun Gitgit,  Munduk dan Air Terjun Kembar.  hingga pemandian air panas Angseri serta Penatahan.

…(Bagian 2)…

*****

Dolan ke Lombok, Ini 5 Atraksi Kerennya

Dolan ke Lombok salah satunya bisa snoekeling di Gili gili Lombok, Foto: unsplash

Dolan ke Lombok di Nusa Tenggara Barat cocok dilakukan para pelancong di Maret ini. Banyak atraksi yang unik dan keren berlangsung di tempat ini. Yang utama tentu ajang balap motor kelas dunia.

Dolan ke Lombok

Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah ajang balap motor kelas dunia, World Superbike 2023 (WSBK 2023). Sama seperti tahun lalu, World Superbike 2023 bakal digelar di Pertamina Mandalika International Street Circuit, atau Sirkuit Mandalika, pada 3-5 Maret 2023.

Sirkuit Mandalika merupakan sirkuit balap kelas dunia yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dengan panjang 4,31 kilometer, Sirkuit Mandalika memiliki total 17 tikungan yang siap ditaklukan oleh pembalap dunia dalam ajang perlombaan World Superbike 2023. 

Dola ke Lombok harus main ke  rumah adat Sasak.
Rumah adat Sasak. Foto: shutterstock

Dolan ke Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) sangat disarakan karena tempat ini disebut-sebut akan menjadi destinasi tujuan wisatawan minat khusus dalam bidang olahraga atau sport tourism. Pertama karena NTB mempunyai sirkuit berskala internasional, yakni Sirkuit Mandalika.

Selain sirkuit berskala internasional tersebut sebagai salah satu daya tarik sport tourism, dolan ke Lombok juga terkenal akan bentang alam yang sangat indah. Nusa Tenggara Barat memiliki pantai-pantai yang indah, sejumlah kawasan selam, gunung Rinjani yang asyik didaki dan budaya yang masih terjaga dengan baik, hingga desa wisata yang menyimpan sejuta pesona.

Bagi para pelancong yang ingin merasakan sensasi berlibur yang berbeda di Nusa Tenggara Barat, bisa berkunjung antara Februari atau Maret. Pada saat ini akan ada berbagai event internasional dan festival budaya yang digelar di bulan-bulan tersebut.

Lalu tempat dan atrakasi apa sajakah yang layak didatangi saat dolan ke Lombok? Berikut setidaknya lima destinasi wisata andalan di NTB yang bisa wisatawan kunjungi. 

Peonton MotoGp di Sirkuit Mandalika.
Penonton balapan MotoGP.

Kawasan Mandalika 

Dolan ke Lombok kurang lengkap kalau tidak singgah di Mandalika. Sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP), Mandalika menyimpan banyak pesona. Salah satu yang sudah disinggung di muka sebelumnya adalah Sirkuit Mandalika. 

Sirkuit Mandalika akan kembali menggelar ajang balap motor kelas dunia, yakni World SuperBike 2023 (WSBK) pada 3-5 Maret 2023, dan akan masuk kalender balap MotoGP 2023 pada Oktober mendatang. Ada satu keunikan dari Sirkuit Mandalika. Pada tikungan ke-15 dan 16, terdapat motif tenun Suku Sasak yang menjadi ciri khas dari sirkuit di dekat pantai ini.

Bukit Merese

Destinasi wisata alam di NTB yang menawarkan keindahan perbukitan hijau, bentang pasir putih, dan gradasi warna air laut yang memesona, Bukit Merese. Berlokasi di Lombok Tengah, untuk menuju puncak bukit dan melihat langsung keindahan alam yang dimiliki Nusa Tenggara Barat, para pelancong hanya perlu berjalan kaki selama 15 menit.

Waktu yang tepat untuk mengunjungi Bukit Merese adalah pagi hari atau menjelang matahari tenggelam. Karena tempat ini menawarkan bentang alam yang tak berujung, lengkap dengan sunset yang indah dan memanjakan mata.

Dolan ke Lombok belum lengkap kalau belum main ke Gili-Gili
Main ke Lombok belum lengkap kalau belum main ke Gili-Gili. Foto: unsplash

Gili Nanggu

Seperti yang kita ketahui, Nusa Tenggara Barat terkenal akan Gili-gili yang indah. Gili atau pulau kecil ini tersebar hampir di beberapa perairan Lombok. Salah satu gili yang wajib wisatawan kunjungi adalah Gili Nanggu. 

Lokasinya berada di Selat Lombok atau di pesisir barat Pulau Lombok. Gili Nanggu merupakan pulau tak berpenghuni yang berada di wilayah Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.

Di sini pengunjung bisa menikmati keindahan alam bawah laut dengan aktivitas snorkeling maupun menyelam. Ikan-ikan dan terumbu karang yang masih terjaga dengan baik akan menyambut kita di bawah perairannya.

Desa Adat Sade

Bagi wisatawan yang menyukai budaya lokal, tak ada salahnya mengunjungi Desa Adat Sade saat dolan ke Lombok. Salah satu desa wisata di NTB ini berada di Rembitan, Lombok Tengah.

Di desa ini kita bisa melihat langsung keseharian dari masyarakat Suku Sasak. Salah satunya menenun kain yang menjadi cenderamata khas dari Desa Sade.

Menariknya lagi, kita juga bisa melihat langsung rumah adat Suku Sasak yang tergolong unik. Karena dindingnya terbuat dari anyaman dengan atap alang-alang kering. Sementara bagian lantai rumahnya terbuat dari campuran kotoran kerbau, tanah liat, dan jerami.

Festival Bau Nyale

Selain mengunjungi desa wisata di NTB, tak ada salahnya para wisatawan mencoba tradisi menangkap cacing di sekitar Pantai Kuta dan Pantai Seger. Tradisi ini dikenal dengan istilah Bau Nyale, yang biasanya diadakan setiap tanggal 20 bulan 10 menurut penanggalan Suku Sasak. 

Masyarakat Sasak percaya, tradisi berburu nyale ini dapat mendatangkan kesejahteraan. Nantinya cacing yang didapat dalam perburuan akan ditaburkan di sawah-sawah, atau diolah menjadi makanan. Bagi para pelancong yang ingin menyaksikan atau ikut langsung Festival Bau Nyale, biasanya festival ini akan digelar sekitar bulan Februari atau Maret.

agendaIndonesia/kemenparekraf

*****