Kembangkan Wisata Kesehatan 2 Kementrian Kolaborasi

Kembangkan wisata kesehatan, dua kementrian melakukan kerjasama memasarkan kekayaan herbal sevagai potensi pariwisata.

Kembangkan wisata kesehatan dua kementrian, yakni Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Kementerian Kesehatan, mempererat kolaborasi. Ini dilakukan dalam upaya mengembangkan wisata kesehatan, medis, kebugaran, dan herbal di Indonesia.

Kembangkan Wisata Kesehatan

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pelaksanaan Wisata Kesehatan Medis, Kebugaran, dan Herbal dilakukan antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan Kementrian Kesehatan di Rumah Atsiri Indonesia, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Jumat 18 Desember 2020.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, dalam video sambutannya mengatakan wisata kesehatan merupakan segmen strategis yang bisa menjadi salah satu produk unggulan di Indonesia. Menurutnya, pengembangan wisata kesehatan merupakan langkah strategis yang ditujukan dalam rangka mendorong pergerakan wisatawan nusantara untuk memanfaatkan fasilitas dan layanan kesehatan berkualitas di dalam negeri.

Pada gilirannya, “Ini akan meningkatkan jumlah wisatawan asing nantinya untuk mendapatkan layanan kesehatan di Indonesia,” kata Menteri Pariwisata.

Wishnutama juga mengapresiasi penandatanganan PKS antara Kemenparekraf/Baparekraf dan Kemenkes ini sebagai upaya pemulihan wisata Tanah Air pascapandemi COVID-19. PKS ini merupakan lanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Menteri Kesehatan pada Kamis, 17 Desember 2020.

Wishnutama mengatakan, sudah menjadi pengetahuan bersama jika pariwisata hanya dapat berjalan jika masyarakatnya sehat. Oleh karena itu, ia menyambut baik kesepakatan dua kementrian tersebut sebagai salah satu upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi. “Saya berharap penandatanganan PKS ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dalam video sambutannya, menyebutkan bahwa wisata kesehatan memiliki potensi untuk memberikan kontribusi dalam pemulihan ekonomi Indonesia saat dan pascapandemi COVID-19. Sehingga, perlu ada jalinan koordinasi antara Kemenkes dengan Kemenparekraf/Baparekraf untuk mengembangkan potensi wisata kesehatan, kebugaran, dan herbal.

“Peluang besar industri wisata kesehatan yang belum tergarap di Indonesia dapat dilakukan dengan memperluas penetrasi usaha dalam mengembangkan potensi wisata kesehatan ini. Dengan demikian, manfaat ekonomi yang didorong oleh sektor pariwisata kesehatan akan berkontribusi signifikan bagi pembangunan nasional,” ujar Terawan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan PKS antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan Kemenkes yang diwakili oleh Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, dan Sekretaris Jenderal Kemenkes, Oscar Primadi. Usai penandatanganan PKS, Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, wisata kebugaran dan herbal merupakan salah satu kekuatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang merepresentasikan tradisi dan budaya Tanah Air.

“Kita bisa explore kekayaan wisata kebugaran dan herbal dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Jangankan itu, di Pulau Jawa saja ada sangat banyak potensi wisata kebugaran dan herbal di dalamnya,” ujar Giri.

Kembangkan wisata kesehatan, dua kementrian melakukan kolaborasi untuk mendorong potensi bahan kesehatan herbal sebagai bagian dari pariwisata.
Jamu dan ramuan herbal menjadi potensi untuk mengembangkan wisata kesehatan. foto: ilustrasi unsplash

Selain itu, Giri mengatakan pengembangan potensi wisata kesehatan, kebugaran, dan herbal di Indonesia ini sejalan dengan gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang tengah digaungkan pemerintah sebagai upaya pemulihan ekonomi Tanah Air yang terdampak oleh pandemi COVID-19. “Semua produknya itu produk lokal dari masing-masing daerah, sehingga dengan pengembangan wisata kesehatan, kebugaran, dan herbal ini dapat menyukseskan gerakan BBI,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Oscar Primadi menambahkan ada secercah harapan yang muncul di masa pandemi COVID-19 yang tengah melanda Indonesia dan dunia. Dengan inisiatif tersebut diharapkan dapat muncul kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan potensi wisata kesehatan, kebugaran, dan herbal di masa pandemi COVID-19.

“Oleh karena itu, lewat penandatanganan PKS ini kita mencoba membangun ekosistem dalam upaya pengembangan wisata kesehatan, kebugaran, dan herbal. Saya yakin Indonesia yang memiliki kekayaan tanaman herbal dan pengobatan tradisional bisa kita kembangkan untuk membangun wisata wellness yang dapat memperoleh manfaat lebih cepat dan terlihat,” tutur Oscar.

Acara ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya; Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani; Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes, Bayu Teja Mulyawan dan Kepala Pusat Analisis Determinan Kesehatan Kemenkes, Pretty Multihartina.

agendaIndonesia

*****

MotoGP Mandalika Jadi Andalan Pemprov NTB Untuk 2021

Peonton MotoGp di Sirkuit Mandalika.

MotoGP Mandalika akan menjadi salah satu andalan Pemerintah Provinisi Nusa tenggara Barat (NTB ) dalam program pariwisata daerah ini pada 2021. Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tengara Barat Lalu Gita Ariadi mengatakan persiapan sarana dan prasarana gelaran MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah terus dilakukan.

MotoGP Mandalika

“Calender of event pariwisata 2021 dapat dijadikan referensi kegiatan bagi calon wisatawan,” kata Gita saat peluncuran kalender pariwisata NTB 2021 sebagaimana dikutip Antara, di Mataram.

Menurut Gita, dalam menyambut ajang MotoGP Mandalika selain memastikan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat dalam situasi kondusif, hal yang tak kalah pentingnya adalah tentang pengendalian pandemi COVID-19. Sosialisasi, persiapan lokasi dan penerapan sertifikat CHSE (Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan); akan mempengaruhi minat wisatawan datang ke MotoGP dan berwisata di NTB.

MotoGP Mandalika, kata Gita, menjadi unggulan pariwisata NTB bersama kegiatan lainnya dari 12 kalender kegiatan pariwisata selama 2021. Ia me ngatakan bahwainformasi tentang jadwal pementasan budaya dan atraksi budaya dapat memiliki dampak signifikan untuk meningkatkan angka lama tinggal dan angka kunjungan wisatawan. Hal ini akan berkontribusi pada pendapatan NTB dan negara.

Gita menyebutkan, saat ini Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Barat masih dalam zona risiko rendah (zona kuning) COVID-19. Harapannya semuanya dapat menjadi hijau sebelum gelaran MotoGP sehingga tidak ada lagi yang membatasi pergerakan orang.

Deputi Bidang Pemasaran Regional 1 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Taufik Hidayat mengatakan pihaknya memberikan apresiasi atas berbagai hal yang dilakukan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berusaha membangkitkan pariwisata. Ia juga berharap agar dilaksanakan promosi road to MotoGP hingga menjelang gelarannya, serta pemberdayaan UKM lokal yang dimasukkan dalam beragam paket wisata.

Ajang balap sepeda motor dunia Grandprix MotoGP rencananya akan berlangsung di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, pada Oktober 2021. Balapan ini akan menggunakan sirkuit jalanan yang saat ini tengah dibangun pemerintah. Ini merupakan sirkuit pertama di dalam sebuah kawasan wisata.

Penyelenggara MotoGP, Dorna Sport, telah memberikan kontak penyelenggaraannya selama 10 tahun kepada MotoGP Indonesia.

Operation Head The Mandalika, I Made Pari Wijaya, menjelaskan saat ini proses pembangunan sirkuit jalanan untuk MotoGP Mandalika terus dikerjakan . “‘Pengembangan kawasan pariwisata ini membutuhkan dukungan yang luar biasa besar,” kata Pari Wijaya di Kuta Mandalika, Rabu 16 Desember 2020.

Pari meyakini pembangunan sirkuit jalanan MotoGP Mandalika di atas lahan seluas 130 hektare itu akan rampung pada Juli 2021. Sementara untuk persipan keseluruhan penyelenggaraan MotoGP Mandalka  tersisa waktu sembilan bulan.

Di tempat yang sama, Construction Enhancement Head The Mandalika, Aris Joko Santoso menjelaskan, Indonesia Tourism Development Corporation atau ITDC membangun sirkuit jalanan sepanjang 4,3 kilometer. Sirkuit ini akan meliputi 17 tikungan di antara beberapa bukit dalam kawasan. Sirkuit balap sepeda motor yang terletak di dalam Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika ini juga akan terhubung ke enam pantai dengan garis pantai sepanjang 16 kilometer.

MotoGP Mandalika direncanakan akan terhubung dengan 6 pantai di sekitarnya, salah satunya adalah pantai Mandalika.
Pantai Mandalika di Lombok Tengah yang akan menjadi salah satu andalan wisata NTB. Ilustrasi-unsplash

Enam pantai yang dimaksudkan Aris adalah Pantai Kuta Mandalika, Pantai Seger, Pantai Serenting, Pantai Tanjung Aan, Pantai Kliu, dan Pantai Gerupuk. Di pantai-pantai tersebut, menurutnya, terdapat laguna yang dilengkapi fasilitas olahraga air. Tercatat ada 13 investasi senilai Rp 2,885 triliun untuk The Mandalika guna membangun 11 akomodasi dan dua fasilitas pendukung berupa Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) atau pengolahan air bersih dan pompa bensin.

Akomodasi berupa hotel yang akan dikelola oleh Pullman, Royal Tulip, Paramount, Golden Tulip, Marriot, Aloft, Mandalika Beach Club, Marta. Ada pula Grand Aston, Cocomart, Laza. Semua akomodasi di The Mandalika itu memiliki 1.268 kamar hotel dengan tambahan 698 kamar hotel yang masih dalam tahap perancangan.

Sirkuit MotoGP Mandalika, kata Aris, akan mampu menampung sebanyak 185.700 penonton. Titik menonton terdiri dari Hospitality Suites berkapasitas 7.700 orang, empat titik lokasi Grand Stand Seating yang satu di antaranya merupakan lokasi utama dan General Admission yang tanpa tempat duduk untuk 138 ribu orang. “Area paddock bisa diisi oleh 40 tim,” katanya.

Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation atau ITDC, Abdulbar M. Mansoer merinci sejumlah sarana pendukung untuk perhelatan MotoGP Mandalika. Ada pembangunan akses jalan langsun atau bypass sepanjang 17,39 kilometer dengan Right of Way jalan selebar 50 meter dari Bandara Internasional Lombok ke The Mandalika oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Untuk bandar Udara Internasional Lombok, katanya, saat ini ada sejumlah pekerjaan yang sedang dikerjakan. Pekerjaan-pekerjaan itu misalnya, penambahan panjang landasan, peningkatan kapasitas dan aksesibilitas kargo, perluasan apron, pelebaran taxiway, hingga kegiatan promosi oleh Angkasa Pura I.

Pekerjaan lain yang dilakukan juga meliputi pembukaan rute-rute baru menuju Lombok dan Mandalika. Misalnya saja, Pelindo III dan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) tengah mengembangkan fasilitas kargo dan dermaga untuk kepal pesiar.

Di kawasan wisata Mandalika, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) membangun proyek Pink Mandalika. Mereka menanam 500 ribu batang bunga bougenville berwarna pink di atas lahan seluas 26,5 hektare sejak Mei 2020.

agendaIndonesia

*****

Penumpang Angkutan Darat Wajib Bebas Covid19

Penumpang angkutan darat libur akhir tahun 2020

Penumpang angkutan darat, baik kereta api maupun bus antarkota, diwajibkan menunjukkan surat bebas Covid19 saat melakukan perjalanan. Untuk bus antarkota yang memasuki Jakarta, pemeriksaan akan dilakukan secara random saat sampai di terminal tujuan.

Penumpang Angkutan Darat

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta meminta masyarakat yang akan menggunakan jasa layanan kereta api (KA) jarak jauh untuk menunjukkan surat bebas Covid19 yang masih berlaku.

Mereka diharuskan menunjukkan surat bebas Covid-19, baik berupa surat hasilTes PCR maupun Rapid Test Antibodi yang masih berlaku selama 14 hari sejak diterbitkan. Masyarakat juga bisa memperlihatkan surat keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza-like illness) yang dikeluarkan oleh dokter dari rumah sakit atau Puskesmas. “Ini bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas Tes PCR atau Rapid Test Antibodi,” kata Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa di Jakarta, Kamis 17 Desember 2020, sebagaimana dikutip Antara.

Selain itu, Eva juga mengatakan bahwa terkait perjalanan KA jarak jauh dari area Daop 1 Jakarta, dapat diinformasikan bahwa sejauh ini KAI masih mengacu kepada Surat Edaran Nomor 14 Kemenhub tanggal 8 Juni 2020 dan Surat Edaran 9 Gugus Tugas Covid-19 tanggal 26 Juni 2020. Sedangkan terkait kebijakan swab antigen, KAI sampai saat keterangan pers disampaikan masih menunggu keputusan lebih lanjut dari pemerintah.

Kereta Api Indonesia, kata Eva, sebagai operator moda transportasi kereta api selalu patuh terhadap aturan regulator, dalam hal ini pemerintah. KAI mendukung segala upaya pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. “Jika sewaktu-waktu terdapat perubahan kebijakan mengikuti ketetapan dari pemerintah, PT KAI akan segera melakukan sosialisasi,” kata Eva.

Eva menambahkan bahwa KAI tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, baik di stasiun maupun selama dalam perjalanan, yaitu dengan menyediakan wastafel dan hand sanitizer, menyemprotkan cairan disinfektan di stasiun dan kereta. Selain itu, KAI juga mengatur  jarak antarpenumpang di lokasi antrean dan berbagai area pelayanan seperti ruang tunggu, hall serta peron, musala, toilet dan lokasi lainnya.

Di dalam kereta, untuk tetap melakukan penjagaan jarak antara penumpang maka dilakukan pembatasan tiket yang dijual. “Saat ini kami juga hanya melakukan penjualan 70 persen dari kapasitas tempat duduk,” katanya.

Penumpang angkutan darat, seperti kereta api dan bus antarkota, wajib menyertakan surat bebas Covid-19
Rangkaian kereta api memasuki stasiun. Ilustrasi, Dok KAI.

Secara terpisah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan kebijakan rapid test antigen deteksi infeksi Covid-19 tidak hanya berlaku bagi penumpang pesawat, melainkan juga penumpang bus, kereta api, dan kapal laut. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, kebijakan rapid test antigen merupakan kebijakan nasional.

Nantinya, kata Syafrin, seluruh masyarakat yang ingin bepergian, termasuk warga yang ingin keluar masuk Jakarta, wajib menunjukkan hasil negatif tes cepat antigen untuk virus corona. “Semuanya wajib disertakan rapid test antigen. Jadi, baik itu angkutan udara, angkutan laut, dan terminal bus,” kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 16 Desember 2020.

Begitupun, menurut Syafrin, kebijakan tersebut tidak berlaku bagi warga area Jabodetabek. Ia juga menegaskan, meski berlaku bagi semua angkutan umum, namun rapid test antigen diprioritaskan untuk penumpang pesawat terbang. “Kami prioritasnya di udara, untuk menyertakan hasil rapid test antigen itu,” ujar dia.

Syafrin belum bisa menjelaskan secara teknis soal pelaksanaan dan pemeriksaannya. Menurut dia, saat ini Dishub DKI masih menunggu regulasi resmi mengenai kebijakan ini dari Kementerian Perhubungan. Yang pasti, katanya, kebijakan tersebut mulai berlaku 18 Desember hingga 8 Januari 2021, selama periode angkutan Natal dan Tahun Baru.

“Ada dua periode waktu untuk angkutan darat, perkeretaapian dan udara itu tanggal 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021, sementara untuk angkutan laut sampai dengan tanggal 8 Januari 2021,” kata Syafrin.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya disebut bakal mulai memberlakukan kebijakan pemeriksaan Covid-19 menggunakan rapid test antigen bagi masyarakat yang keluar masuk ibu kota melalui bandara. Upaya ini dilakukan sebagai langkah menekan risiko penyebaran virus corona saat perjalanan libur Natal dan Tahun Baru.

Setuju dengan arahan Menko Luhut, Gubernur Anies mengatakan akan mulai untuk memberlakukan rapid antigen kepada masyarakat yang masuk melalui bandar udara Jumat 18 Desember 2020.

agendaIndonesia

*****

Prokes Covid19 Berdampak Pembatalan Kunjungan Ke Bali

Prokes Covid19 atau protokol kesehatan Covid-19 yang diberlakukan pemerintah bagi wisatawan ke Bali diperkirakan menimbulkan pembatalan kunjungan wisatawan ke pulau Dewata. Keputusan yang muncul hanya dua pekan menjelang akhir tahun disayangkan pelaku pariwisata.

Prokes Covid19

Pemberlakuan syarat kunjungan ke Bali dan pelarangan perayaan malam tahun baru membuat pelaku di sektor pariwisata terdampak. Pemerintah mewajibkan wisatawan yang mau ke pulau ini dengan menggunakan pesawat wajib uji swab atau usab berbasis tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dua hari sebelum keberangkatan. Hasilnya harus negatif COVID-19. Sementara yang menggunakan kendaraan pribadi wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji rapid antigen paling lama 2×24 jam sebelum keberangkatan.

Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (ASTINDO) Anton Sumarli mengatakan, syarat tersebut membuat efek domino bagi pelaku sektor pariwisata. Mulai agen perjalanan (travel agent), restoran, hingga pemandu wisata (tour guide). “Sehari sejak keputusan itu diterbitkan, sudah terjadi gelombang pembatalan. Efeknya besar sekali, ” katanya di Jakarta, Rabu 16 Desember 2020.

Anton menembahkan, banyak pekerja di sektor ini sempat senang karena ada pekerjaan lagi. Namun, kini mereka harus harap-harap cemas wisatawan tetap datang. Meski demikian, Anton mengatakan pihaknya mendukung keputusan pemerintah mengenai syarat dan larangan yang dibuat untuk menekan penularan COVID-19. Begitupun, menurutnya, kebijakan ini semestinya dikeluarkan jauh lebih awal.

Saat ini, Astindo telah menerima gelombang pertanyaan soal tes usap ke Bali.Pertanyaan itu dibarengi kekhawatiran konsumen akan keberatan karena biaya perjalanan bisa menjadi dua kali lipat lebih besar.

Menurut Anton, biaya tes PCR atau tes swab dihargai sekitar Rp 900 ribu. Namun, hasilnya baru akan keluar dalam waktu maksimal tiga hari, sementara persyaratan meminta 48 jam. Ini artinya paling tidak harus menggunakan tes usp yang instan, ini lebih mahal Rp 300 ribu, totalnya menjadi Rp 1,2 juta per orang. “Hampir sama dengan tiket pesawatnya,” ujarnya.

Prokes Covid19 diterapkan menjelang libur akhir tahun. Pengguna penerbangan mesti melakukan tes usap.
Pengguna penerbangan untuk libur akhir tahun mesti melakukan tes usap.

Perkiraan Anton dibenarkan Traveloka. Perusahaan layanan transportasi dan wisata secara daring ini menemukan indikasi pengubahan jadwal (reschedule) dan pembatalan (cancellation) perjalanan untuk libur akhir tahun 2020. Ini menyusul adanya persyaratan ketat untuk keluar-masuk daerah seperti Bali dan Jakarta. Begitupun, “Kami sudah mengantisipasinya, dan tidak melihat ini akan menjadi isu yang besar seperti ketika awal pandemi,” kata Head of Corpcomm Traveloka, Reza Amirul Juniarshah melalui diskusi virtual, Kamis 17 Desember 2020.

Lebih lanjut, Reza mengatakan bahwa pihaknya menilai kebijakan pemerintah adalah baik, karena bertujuan untuk mengurangi dan menekan penyebaran virus corona. Menurutnya, syarat yang diberikan pemerintah solusinya sudah ada. “Kami melihat kalau pengguna jauh lebih mawas diri dan mereka ingin berpergian dengan aman,” ujarnya.

Menurut data yang dibagikan Reza, pengguna di Traveloka kini memprioritaskan tiga hal sebelum akhirnya memilih untuk melancong. Pertama adalah soal penerapan protokol kesehatan, lalu soal promosi harga, dan ke tiga fleksibilitas pemesanan.

Traveloka juga meluncurkan kampanye “Traveloka Clean Partners” yang merupakan salah satu dukungan untuk protokol kesehatan dari pemerintah. Reza mengatakan bahwa minat (demand) pengguna untuk melakukan tes cepat (rapid test) dan tes usap ( swab test ) kian meningkat di platform-nya. “Traveloka menyediakan fitur rapid dan swab test. Sejauh ini sudah 150 ribu booking di Traveloka. Ini membuat kami cukup optimistis ke pengguna. Kami melihat bahwa kesadaran dan kewaspadaan itu sudah baik dari para pengguna kami,” ujar Reza.

Ketika ditanya mengenai tren perjalanan di tahun 2020, Reza mengungkapkan bahwa “staycation” dan “road trip” menjadi pilihan melancong beberapa waktu belakangan.“Ada beberapa kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dari pemerintah memang mendorong staycation dan road trip sebagai cara mengurangi dan membatasi kerumunan,” kata Reza.

Staycation yang disebut adalah memilih liburan dengan tinggal di suatu tempat untuk beberapa waktu. Bisa saja orang memilih liburan di hotel di dalam kota domisilinya. Sedangkan road trip adalah melakukan perjalanan lewat jalan darat dengan menggunakan kendaraan pribadi.

“Trennya tinggi di staycation dan road trip. Untuk staycation kebanyakan di Jakarta dan Surabaya. Sementara untuk road trip banyak yang menuju ke Yogyakarta dan Bandung,” katanya.

agendaIndonesia

*****

Tarian Komodo 3 Babak Karya Dosen UI

Tarian Komodo, Pulau Kelor di labuan Bajo

Tarian Komodo menjadi sumbangan civitas akademika Universitas Indonesia (UI) kepada masyarakat Desa Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Tarian yang dirancang tiga babak ini diharapkan dapat memperkaya khasanah budaya setempat.

Tarian Komodo

Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono, M.Sc. serta anggota timnya yang merupakan dosen UI, yaitu Dwi Kristianto, M. Kessos; Tommy F. Awuy; dan Widhyasmaramurti, M.A.; merancang strategi guna pengembangan wisata alam dan budaya di Desa Komodo.

Salah satunya adalah dengan memberikan pendampingan warga dalam menciptakan atraksi wisata budaya bernama tarian komodo. Tarian komodo adalah sebuah tarian yang menggambarkan tentang keyakinan masyarakat setempat terhadap hubungan mereka dengan hewan komodo.

Tari komodo ini diciptakan warga Komodo dengan pendampingan dari para dosen UI sebagai upaya menciptakan daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Program pendampingan tersebut merupakan bagian dari pengabdian masyarakat (pengmas) UI yang berlangsung pada 1 Juni – 15 Desember 2020.

Desa Komodo adalah salah satu desa di dalam Kawasan Taman Nasional Komodo. Menurut  Bambang Shergi, Desa Komodo memiliki potensi panorama alam dan budaya yang belum tergarap, padahal, potensi tersebut sangat potensial untuk dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata berbasis budaya maritim.

“Sebagai desa yang berada di dalam Kawasan Taman Nasional tentunya desa Komodo memiliki panorama alam yang sangat menawan. Kekayaan alamnya telah menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata terfavorit di Indonesia. Di sisi lain, dengan diresmikannya Labuanbajo sebagai destinasi wisata prioritas, maka peluang Desa Komodo untuk berkembang juga semakin terbuka lebar,” ujar Bambang.

Bambang Shergi menambahkan, meskipun Desa Komodo sudah dikenal sebagai desa wisata tetapi kegiatan pariwisata di desa ini relatif tidak berkembang. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kegiatan pariwisata ini berjalan sangat lambat. Salah satunya tidak adanya paket-paket wisata dan masih terbatasnya infrastruktur penunjang kegiatan wisata.

Berangkat dari tantangan tersebut, Tommy F. Awuy, anggota Tim Pengmas UI, mendampingi warga desa Komodo menciptakan koreografi tarian yang kemudian dinamakan tari komodo. Tarian ini dapat terwujud berkat kerja sama yang baik antara guru pendamping dan murid-murid SMP Satap Komodo.

Menurutnya, “Melalui tarian ini, kami menggambarkan tentang keyakinan masyarakat komodo terkait dengan hubungan mereka dengan hewan Komodo. Tari ini terdiri dari tiga babak, yaitu babak pertama menceritakan tentang kelahiran Komodo dan manusia yang dilahirkan kembar satu berwujud hewan Komodo dan satu berwujud manusia.

Babak kedua, mengisahkan tentang Komodo yang terpisah dengan keluarganya dan memilih tinggal di hutan. Pada babak ini juga dikisahkan pertemuan Komodo dan saudara kembarnya manusia ketika manusia sedang berburu di hutan. Mereka berebut hewan buruan, dan sempat terjadi konflik. Saat itu, mereka tidak saling tahu bahwa mereka adalah saudara kembar. Disitulah Ibu Komodo dan manusia (Putri Naga) melerai perkelahian tersebut dan memberi tahu bahwa mereka adalah saudara. Pada babak ketiga menceritakan keakraban persaudaraan Komodo dan manusia yang sampai saat ini bisa hidup berdampingan dan saling menjaga.

tarian komodo
Tarian Komodo karya Dosen Universitas Indonesia. Dok. UI

Lebih lanjut, Bambang mengatakan, dengan pembuatan tarian ini merupakan salah satu upaya dalam menggarap sejumlah potensi atraksi wisata yang masih belum dikembangkan. Salah satunya adalah wisata budaya.

“Di Desa Komodo terdapat mitos tentang manusia lahir kembar dengan komodo, cerita teteng kolokamba, tradisi kesenian alugere, tradisi kuliner, dan berbagai seni pertunjukan lain. Selain itu, terdapat berbagai atraksi wisata berbasis maritim yang juga dapat dikembangkan antara lain, wisata memancing, perahu layar, diving, snorkling, wisata pantai, dan aktivitas wisata minat khusus lainnya. Diharapkan, dengan adanya tarian khas desa setempat, semakin memperkaya khasanah budaya dan menjadi daya tarik wisatawan,” ujar Bambang.

Dwi Kristianto, anggota Tim Pengmas UI, menambahkan, pihaknya turut menyiapkan konsep wisata budaya yang selaras dengan fungsi Kawasan Taman Nasional Komodo. Pertimbangnnya, dì kemudian hari diharapkan tidak terjadi persoalan baru terkait kelestarian hutan dan keberlanjutan ekosistem di kawasan ini. “Pengambangan wisata budaya ini didukung penuh Pengelola Kawasan Taman Nasional Komodo,” katanya.

Kegiatan ini terlaksana atas kolaborasi dengan Pemerintah Desa Komodo, Balai Taman Nasional Komodo serta didukung oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI (DPPM UI). Program yang diusung Tim Pengmas UI bertajuk “Konsolidasi dan Penguatan Pengemasan Produk Wisata di Masa Jeda COVID-19 di Desa Komodo.”

TIM UI

agendaIndonesia

****

Libur Akhir Tahun 2020, Wisatawan Tetap Tinggi

Maskapai Citilink luncurkan BetterDeals 9.9 untuk memberikan layanan kepada pelanggan dan menggairahkan kembali dunia penerbangan.

Libur akhir tahun 2020 diperkirakan akan tetap membuat pergerakan masyarakat Indonesia tinggi. Pemerintah sesungguhnya telah mengurangi jumlah hari libur dan cuti bersama di masa libur Natal dan Tahun Baru, namun pergerakan masyarakat diproyeksi tetap meningkat.

Libur Akhir Tahun 2020

Oleh Sebab itu, Kementrian Pariwisata dan Perekonomian Kreatif mengingatkan perlunya kedisiplinan tinggi seluruh pihak dalam menjalankan protokol kesehatan (Prokes) dengan ketat. Ini sebagai upaya agar masyarakat tetap dapat beraktivitas, namun tetap aman dari kemungkinan paparan dan penyebaran COVID-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan bahwa pergerakan masyarakat di masa libur Natal dan Tahun Baru mendatang tetap meningkat, baik untuk liburan ataupun arus mudik dan juga arus balik. Menurutnya, walaupun hal tersebut berdampak baik terhadap sektor pariwisata, namun tetap harus diingat pergerakan masyarakat dan pelaku usaha wisata memiliki potensi penyebaran virus. Karenanya, “Harus betul-betul disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan kepedulian dan tanggung jawab tinggi,” katanya di Jakarta, Selasa 15 Desember 2020.

Angkasa Pura I (AP I) sebelumnya memproyeksikan trafik penumpang di libur Natal dan Tahun Baru sebanyak 2,3 juta – 2,5 juta orang. Sedangkan Angkasa Pura II (AP II) memproyeksikan pergerakan penumpang di 19 bandara yang dikelola mereka ada sebanyak 1,77 juta. Untuk Bali, diperkirakan jumlah penumpang akan mencapai 177 ribu orang di periode 18 Desember 2020 hingga 10 Januari 2021.

Atas dasar itu, Menparekraf menekankan bahwa penerapan protokol kesehatan menjadi hal penting untuk diperhatikan industri dan masyarakat. Proyeksi peningkatan jumlah ini harus membuat para pelaku di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif maupun wisatawan melaksanakan protokol kesehatan dengan penuh kedisiplinan dan kepedulian. Rasa kepedulian terhadap diri sendiri, keluarga, sahabat, teman-teman, dan yang tidak kalah penting terhadap sektor-sektor pariwisata dan industri penunjangnya.

Selain mengingatkan soal perkiraan pergerakan masyarakat selama akhir tahun, Kementrian Pariwisata dan Perekonomian Kreatif juga terus bergiat menyiapkan program pariwisata ke depan. Terutama di daerah-daerah. Program ini juga mulai disosialisasikan ke publik

Kementrian Pariwisata menggelar kegiatan sosialisasi kebijakan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPARDA) di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin 14 Desember 2020 lalu. Kegiatan itu bertujuan memberikan arah kebijakan dalam membangun kepariwisataan yang dilandasi dengan kebijakan pembangunan kawasan di Kalimantan Timur.

Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf, Wawan Gunawan, menyambut baik kegiatan sosialisasi kebijakan tersebut. Sebab, RIPPARDA ini diperlukan untuk menata kembali potensi-potensi pariwisata dan komponen-komponen penunjangnya, agar pengembangan daya tarik wisata yang akan datang dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan wisatawan.

“Dalam pertemuan ini Kementrian akan menerima masukan-masukan, agar pengembangan potensi pariwisata lebih sempurna, termasuk adanya potensi daerah lain untuk menjadi obyek wisata tanpa mengubah kearifan lokal yang sudah ada,” ujar Wawan dalam kesempatan itu.

Wawan melanjutkan bahwa kegiatan sosialisasi ini perlu diselenggarakan di beberapa kabupaten lainnya, baik di Kalimantan Timur maupun daerah lain, guna mendorong pengembangan pariwisata secara berkesinambungan khususnya yang masih dalam tahap penyusunan.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Faisal Kasim, menjelaskan saat ini diperlukan sinergi dalam penyusunan RIPPARDA, misalnya dengan melibatkan seluruh stakeholder pariwisata. “Pembangunan kepariwisataan harus dibangun secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh stakeholder pariwisata,” ujar Faisal.

Faisal mengatakan, rencana induk pembangunan kepariwisataan di Kalimantan Timur tersebut berlaku selama 15-25 tahun. Namun, perlu ditinjau setiap lima tahun sekali untuk menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi.

Sementara itu Kadispar Kabupaten Berau, H. Masrani menyebut bahwa memfasilitasi pengembangan wisata di Derawan, Kakaban, dan Maratua dengan standar kelas dunia adalah salah satu usaha untuk membangun daya tarik wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara berwisata ke Kalimantan Timur.

Kami berharap semua pihak untuk membantu mempromosikan daya tarik wisata di Kalimantan Timur agar dapat mencapai standar kelas dunia. Salah satu yang perlu dilakukan adalah  menambah slot penerbangan ke Berau, mengingat Bandara Berau sudah memiliki runway dan fasilitas Bandara yang memadai,” ujar Masrani.

agendaIndonesia

*****

Topeng Malang, Perjalanan 1 Abad Kisah Panji

Topeng Malang dalam kisah panji

Topeng Malang adalah perjalanan panjang satu abad lebih kisah Asmorobangun. Ini kisah sebuah pedepokan sekaligus kesenian tradisional yang menjadi warna bagi Malang, Jawa Timur.

Topeng Malang dan Kisah Panji

Pendopo Padepokan Seni Topeng Asmorobangun di Dusun Kedung Monggo, Desa Karang Pandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dua jam sebelum arak-arakan topeng dimulai. Pawai itu membuka rangkaian kegiatan Gebyak Senin Legi di padepokan tersebut. Gebyak berarti pementasan. Tri Handoyo, generasi kelima yang memimpin padepokan tampak sibuk melakukan persiapan.

Sebulan sekali, khususnya pada Senin Legi—hari baik dalam penanggalan Jawa menurut perhitungan masyarakat desa setempat—padepokan mementaskan tari topeng berdasar cerita Panji. Lakonnya berbeda-beda dan pemainnya tak hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak. Seperti pada Ahad malam itu, sekitar 40 anak-anak membawakan tari topeng dengan lakon Lahire Panji Laras atau Lahirnya Panji Laras.

“Silakan tunggu di padepokan, Mas, di sebelah sana, sebentar lagi saya nyusul,” kata Handoyo. Padepokan hanya berjarak 20 meter dari pendopo. “Dulunya padepokan itu bernama Perkumpulan Wayang Topeng Pendawa Lima, yang didirikan Mbah Serun pada 1900, kemudian dilanjutkan Mbah Kiman, Mbah Karimun, lalu bapak saya, Pak Taslan, dan sekarang saya, generasi kelima,” ujar Handoyo membuka pembicaraan.

Disebut Pendawa Lima, karena cerita yang diangkat dalam pentas merupakan cerita Purwa yang berkisah tentang epos Ramayana dan Mahabharata. Dulu orang desa tahunya cerita yang diimpor dari India itu. Namun setelah Perkumpulan Wayang Topeng Pendawa Lima dipimpin Mbah Karimun, cerita yang dipentaskan tidak lagi tentang epos Ramayana dan Mahabharata, melainkan cerita Panji. “Cerita khas milik masyarakat Jawa Timur seiring berkembangnya kerajaan-kerajaan di Jawa Timur pada zaman dulu,” katanya.

Dalam cerita Purwa selalu menampilkan adegan pembunuhan. Sedangkan dalam cerita Panji, adegan tersebut tidak ada. “Adegan pertempuran tetap ada, tapi tidak sampai terjadi pembunuhan. Pihak yang kalah dalam pertempuran dikembalikan ke negara atau kerajaan asal mereka,” ujarnya.

Sejak membawakan cerita Panji dalam pentas tari topeng, Mbah Karimun mengganti nama Perkumpulan Wayang Topeng Pendawa Lima menjadi Perkumpulan Wayang Topeng Asmorobangun. Di era Handoyo, Perkumpulan Wayang Topeng Asmorobangun bersalin nama menjadi Padepokan Seni Topeng Asmorobangun. Nama Asmorobangun tetap dipertahankan.“Asmorobangun itu figur pahlawan dalam cerita Panji. Asmorobangun juga berarti membangun cinta atau kesenangan,” katanya.

Tepat pukul 16.00, arak-arakan 40 anak yang membawa karakter topeng mulai berjalan menyusuri jalan. Mendung mulai menggelayut di atas langit pendopo. Dita, salah satu anak dalam arak-arakan, terlihat di baris depan membawa topeng Sabrang, satu dari 76 karakter topeng yang dimiliki Padepokan Seni Topeng Asmorobangun.

Sabrang adalah bagian dari karakter tokoh antagonis dengan tokohnya, antara lain Klana, Bapang, Patih Sabrang, dan Butho. Selain tokoh antagonis, terdapat tokoh protagonis (Panji dan Dewi), tokoh jenaka (Demang dan Bambang), dan tokoh hewan (Lembu, Ikan/Bader Bang). “Karakter-karakter tersebut merupakan perlambang sifat manusia,” ucapnya.

Tujuan pertama arak-arakan adalah makam mbah Karimun, yang berjarak lebih kurang 200 meter dari pendopo. Di depan makam mbah Karimun, mbah Sumantri, kerabat Padepokan Seni Topeng Asmarabangun berdoa dengan cara bersenandung terdengar mengalun lembut. Aroma dupa menguar ke angkasa.

Dari makam mbah Karimun, arak-arakan menuju Belik Kurung yang berada di aliran Sungai Metro. Belik atau sumber mata air yang letaknya di dekat makam Mbah Karimun itu disakralkan warga. Di tempat ini doa kembali dipanjatkan, warga berterima kasih kepada leluhur karena diberi kesenian tari topeng.

“Dalam cerita Panji, diajarkan agar manusia harus bersikap baik terhadap alam dan tidak boleh merusak alam, terutama sumber mata air karena merupakan sumber kehidupan. Dalam cerita Panji juga diajarkan untuk memperbanyak sumber mata air agar bisa memberikan kehidupan bagi masyarakat dan berbuat baik bagi orang lain,” tuturnya.

Setelah berdoa di Belik Kurung, warga menikmati nasi yang telah didoakan sambil menyaksikan tari Beskalan Patih, tari Sekar Sari, dan tari topeng Bapang. Arak-arakan kembali ke pendopo. Mendung yang sedari tadi menggantung berangsur-angsur menghilang. Langit berubah cerah.“Itu artinya, acara ini direstui,” ujar Saini, istri Handoyo. Suara azan magrib kemudian berkumandang.

Ketika jarum jam menunjuk pukul 19.30, di atas panggung sudah menunggu Panji Asmarobangun dan Dewi Sekartaji, serta karakter-karakter topeng lainnya yang akan membawakan lakon Lahire Panji Laras. “Yang paling sulit dari tari topeng adalah menghidupkan dan menjiwai karakter topeng yang kita bawakan. Kita harus tahu karakternya agar dapat menyatu di dalamnya,” kata Handoyo yang melatih tari topeng setiap Minggu pagi untuk anak-anak dan umum tanpa memungut biaya.

Sekitar pukul 22.30, pementasan pun usai. “Lahire Panji Laras memiliki makna tentang petualangan mencari sosok seorang ayah melalui perjuangan yang sangat panjang dengan berbagai kendala. Namun semua kendala bisa diatasi asalkan kita memiliki niat baik, ikhlas, dan memohon bantuan Tuhan”.

Puasa, Pasak Bambu, dan Kalender Jawa

Selain mengajarkan tari topeng, Tri Handoyo juga dikenal sebagai pengrajin Topeng Malang. “Saya belajar dari bapak dan kakek saya,” ujarnya. Selama proses pembuatan topeng, ada tahapan yang harus dilalui. “Untuk topeng yang digunakan saat pementasan dan kebutuhan internal keluarga, sehari sebelumnya saya berpuasa agar topeng yang dibuat halus dan sempurna,” ujarnya. Lama pengerjaan topeng ini sekitar 3-4 minggu. Sedangkan waktu menyelesaikan topeng yang digunakan pada saat kelas tari sekitar 2-3 hari untuk satu topeng.

Handoyo mengatakan bahan pembuat topeng salah satunya berasal dari pohon pule dan pohon nangka yang usianya di atas 100 tahun. Pohon-pohon tersebut tumbuh di sekitar desa. “Kami biasanya menggunakan materi membuat topeng dari pohon yang tumbang. Bila kami menebang, kami sebelumnya melakukan ritual kecil untuk meminta izin pada pohon yang ada penunggunya supaya proses pembuatan topeng tidak ada gangguan”.

Setelah menyiapkan bunga telon dan memanjatkan doa, pasak bambu kemudian ditancapkan pada pohon yang akan ditebang. “Kalau besoknya pasak tersebut masih menancap, berarti pohon tersebut boleh ditebang. Namun kalau pasaknya lepas, berarti pohon belum boleh ditebang. Semesta akan memilih sendiri pohon yang akan ditebang, manusia tidak bisa memaksa,” ucapnya.

Pada saat membentuk menjadi topeng pun ada aturannya. “Bagian atas topeng harus berasal dari bagian atas pohon. Begitu pula bagian bawah topeng harus dari bagian bawah pohon. Jika terbalik akan mengganggu orang yang memakainya,” ujarnya. Handoyo juga memperhatikan penanggalan Jawa saat membuat topeng.

Aris Darmawan/Aris NH/Dok. TL

Bali 4 Besar Destinasi Wisata Terbaik Dunia

Bali saat senja artem beliaikin unsplash

Bali 4 besar destinasi wisata terbaik di dunia dari 25 destinasi terbaik menurut TripAdvisor. Situs travel planning and booking itu menobatkan Pulau Dewata diposisi ke empat di bawah London (Inggris), Paris (Prancis), dan Crete (Yunani), dalam penghargaan Travellers Choice untuk kategori Destinasi Terbaik Dunia.

Bali 4 Besar Destinasi Wisata Terbaik

Keindahan Bali dalam situs www.tripadvisor.com diibaratkan sebagai kartu pos yang hidup bahkan sepotong surga di Indonesia. Bali menawarkan wisata pantai dengan pasir putih yang bersih, wisata selam termasuk bisa melihat bangkai kapal perang dunia II, wisata budaya, hingga wisata spa dan yoga di Ubud.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menyambut baik ditetapkannya Bali sebagai salah satu destinasi terbaik dunia versi tripadvisor. Wishnutama berharap penetapan itu semakin memotivasi Indonesia untuk bisa menumbuhkan Bali-Bali baru. Bahkan mendorong upaya untuk meningkatkan pariwisata Bali agar semakin ramah dan berkelanjutan. Selama ini Bali sudah dikenal di dunia sebagai destinasi alam dan budaya yang banyak difavoritkan wisman.

Terlebih di tengah pandemi COVID 19 ini, kata Wishnutama, dunia pariwisata Bali telah dibuka secara bertahap mulai dari 9 Juli 2020 untuk lokal, 31 Juli 2020 untuk wisatawan nusantara, dan rencananya September 2020 akan dibuka bagi wisatawan mancanegara.

“Diharapkan setelah di buka, penerapan protokol kesehatan dapat tetap dijalankan dengan disiplin. Jangan sampai setelah dibuka timbul gelombang kedua COVID-19 hal itu yang harus dihindarkan, lantaran pariwisata itu adalah bisnis kepercayaan,” ujarnya.

Bali bangkit
Bali 4 besar destinasi wisata terbaik di dunia mulai menggeliat dengan program Bali Bangkit. Dok. Kemenparekraf

Menteri Wishnutama Kusubandio juga mengapresiasi penerapan alat pembayaran digital QRIS oleh para pelaku parekraf di Bali di era adaptasi kebiasaan baru. Menparerkaf saat Deklarasi Program Kepariwisataan Dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru & Digitalisasi Pariwisata Berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Peninsula Nusa Dua, Bali, Kamis 30 Juli 2020 menjelaskan, penerapan QRIS menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam mendukung tatanan kehidupan era baru karena tidak akan ada kontak fisik dalam interaksi atau cashless. “Dengan penerapan QRIS akan mempermudah sistem transaksi bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, tidak ribet, lebih cepat, dan kekinian,” ujar Wishnutama.

Menparekraf mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang memfasilitasi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) menerapkan QRIS untuk mendukung kemudahan usahanya. Ia juga menjelaskan, penerapan QRIS menjadi salah satu cara untuk mengimplementasikan dan menjalankan protokol kesehatan sekaligus melaksanakan upaya pemulihan pariwisata di Bali. Sebagai bentuk citra positif yang tidak hanya diperhatikan masyarakat Indonesia, tapi juga diperhatikan masyarakat dunia. 

Dalam kesempatan terpisah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus mengajak para pelaku industri ekonomi kreatif untuk terus produktif namun tetap menerapkan protokol kesehatan. Ini agar mencegah adanya kluster baru penyebaran COVID-19.

Plt Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Josua Puji Mulia Simanjuntak, dalam acara “Bincang-Bincang Sore Ekonomi Kreatif” di Hutan Plataran Kota, Senayan, Jakarta Pusat, mengatakan bahwa penerapan protokol kesehatan bertujuan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19 di lingkungan kerja para pelaku pelaku industri ekonomi kreatif.

Dengan demikian, perlu ada kesadaran dari para pelaku pelaku industri ekonomi kreatif untuk menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability). “Kita saat ini ingin terus produktif tapi perlu ada kesadaran pelakunya untuk melakukan protokol tersebut,” ungkap Josua.

Josua menuturkan, dengan mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mengenakan masker, dan rajin mencuci tangan di lingkungan produksi pelaku industri ekonomi kreatif, para pelaku industri ekonomi kreatif dapat mencegah terbentuknya kluster baru penyebaran COVID-19. “Kita harus bisa produktif tapi tidak menambah jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19,” kata dia.

Josua juga mengapresiasi kebijakan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, yang menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin yang tinggi. Diketahui, Kota Tegal saat ini dinyatakan sebagai Zona Hijau atau bebas dari COVID-19.

Dedy yang turut hadir dalam acara tersebut memaparkan bahwa Tegal saat ini telah memasuki era kebiasaan baru dengan pemulihan di sektor ekonomi mencapai 100 persen. Dedy juga turut serta mempromosikan jaminan keamanan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang ingin berkunjung ke Tegal.

“Saya langsung kirim surat dan telepon seluruh kepala daerah dan pimpinan DPRD kabupaten/kota se-Indonesia untuk berkunjung ke Tegal. Tapi dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Dedy.

Mengenai pengembangan pelaku industri ekonomi kreatif di masa pandemi COVID-19, Staf Khusus Menteri bidang Digital dan Industri Kreatif Kemenparekraf, Ricky J. Pesik, menuturkan pelaku UMKM harus memanfaatkan pasar digital untuk mempromosikan, mendistribusikan, serta memasarkan produknya.

“Sekarang menjadi keniscayaan untuk pelaku industri ekonomi kreatif mempercepat transformasi ke digital dan mempertimbangkan digital sebagai salah satu channel penjualan mereka, dan di era sekarang itu bukan hal rumit. Di kondisi saat ini (pandemi COVID-19), lompatan pelaku pelaku industri ekonomi kreatif ke digital itu sekarang menjadi peluang baru untuk memperluas pasarnya,” kata Ricky.

*****

Ajang Bakusapa Bangkitkan Industri MICE Indonesia

Bakusapa MICE Indonesia

Ajang Bakusapa bangkitkan industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia. Bakusapa adalah salah satu wujud kerjasama bisnis forum antara Indonesia Profesional Organizer Society (IPOS)  dan Kemenparekraf cq Direktorat Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran (MICE).

Ajang Bakusapa Bangkitkan Industri MICE

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melihat kegiatan bisnis forum virtual “Bakusapa Industri MICE Indonesia” mampu membangkitkan kembali industri pariwisata di Indonesia, terutama di sektor MICE. Ajang ini bisa mengerakkan industri pariwisata MICE tetap berkarya dengan keterbatasan Covid-19 melalui media online. Mereka dapat mempertemukan para sellers dari hotel, venue dan resort yang tersebar diseluruh destinasi  dan buyers dari lingkungan Kementerian dan Lembaga sebagai daya ungkit mendorong untuk menggeliatkan pasar domestik lebih dulu.

Dalam forum B to B kali ini memperkenalkan 8 Destinasi Prioritas (Banyuwangi, Bali, Borobudur, Danau Toba, Kep. Riau, Labuan Bajo, Likupang & Mandalika) dan 8 Destinasi MICE ( Jakarta, Bandung, Surabaya, Medang, Makasar, Yogjakarta, Semarang dan Palembang). Peserta terwakili oleh 90 hotel yang tersebar di seluruh Indonesia dan dilaksanakan pada 20-23 Juli 2020. 

Virtual marketing Kegiatan Bakusapa Seri-1, dalam 3 batch yang didahului dengan sosialisasi dan pelatihan presentasi bisnis oleh Pemandu yang diikuti oleh seluruh peserta Sellers dan Buyers.  Sellers dari 90 hotel/Resort yang menawarkan produk berupa fasilitas MICE ke pihak buyers yang diwakili dari delapan Kementerian/Lembaga di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi.

Untuk Bakusapa Industri MICE Indonesia Seri ke 2, telah dilaksanakan pada  27-30 Juli 2020 dengan mengundang buyers dari Kementerian/Lembaga di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian oleh 87 hotel/Resort. Pada kesempatan ini para sellers selain mempresentasikan produk masing2 mereka memberikan voucher 1 night room sebagai hadiah atau gimmick kepada para peserta buyers.

Seri selanjutnya direncanakan akan dihadirkan buyer dari Kementerian dibawah Koordinator Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Menko Bidang Politik, Hukum dan Keamanan serta melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada  minggu pertama bulan September sampai dengan Desember 2020.

Kementrian berharap pandemi COVID-19 ini segera berakhir, sehingga keadaan dapat kembali normal khususnya industri pariwisata yang sangat berdampak dari pandemi ini. Di kondisi seperti saat ini, seluruh pihak diharapkan dapat saling bergotong-royong serta saling memberikan semangat satu sama lain untuk memberikan motivasi positif kepada industri MICE Indonesia. “Untuk terus optimistis dan terus memanaskan mesin usahanya di tengah keterbatasan” ungkap Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Rizki Handayani, di Jakarta 29 Juli 2020. 

Selain itu, lanjut Rizki, bisnis forum ini juga dilaksanakan sebagai upaya menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, and Environmental Sustainability). “Protokol kesehatan berbasis CHSE memegang peranan penting dalam era adaptasi kebiasaan baru, sehingga harus diterapkan oleh seluruh pelaku pariwisata,” katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga mengajak semua seniman pertunjukan untuk terus mengasah kreativitas dan berkarya tanpa henti di masa pandemi COVID-19.

Dalam webinar “ngObrolin PERforming Art (Opera): Realita Pementasan Seni Pertunjukan Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru” di Jakarta 30 Juli 2020), Plt Deputi Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Frans Teguh, mengapresiasi kreativitas para pelaku ekonomi kreatif, terutama seniman pertunjukan.

Menurutnya, kreativitas seorang seniman tak dapat dibatasi oleh apapun, termasuk pandemi COVID-19 yang tengah melanda dunia. Ia yakin kreativitas tanpa batas, inovasi-inovasi brilian selalu menjadi kekuatan bangsa kita dan memastikan kembali seniman Indonesia selalu produktif. “Saya kira ini kekuatan kita bersama,” kata Frans.

Frans mengatakan Kemenparekraf/Baparekraf selalu berupaya mendorong dan memfasilitasi seniman pertunjukan untuk terus mengasah kreativitas dan berkreasi dalam menciptakan karya seni. Kemenparekraf bersama-sama seluruh stakeholder memberikan ruang dalam rangka menyongsong kegiatan-kegiatan di era normal baru. “Kerja kreatif bisa dilakukan dengan cara virtual tentu ini jadi modal bisnis yang menjadi tantangan namun juga kesempatan,” katanya.

Salah satu seniman yang melakukan pertunjukan secara virtual adalah Suryandoro. Pendiri Yayasan Swargaloka yang aktif mementaskan berbagai lakon wayang orang ini menuturkan selama masa pandemi COVID-19, ia dan anggota yayasannya kerap berpentas dengan memanfaatkan media sosial seperti YouTube.

“Saat mengalami pandemi ini kami menjalin komunikasi, dalam berkarya dan untuk mempererat silaturahmi kami membuat sebuah karya. Kami memanfaatkan media sosial terutama YouTube sebagai sumber pendapatan baru,” tutur Suryandoro.

Hal ini disambut baik komposer musik film senior, Embie C. Noer. Embie mengungkapkan, kreativitas seorang seniman seharusnya tidak dibatasi oleh pandemi COVID-19.

Selain itu, Embie mengungkapkan, seniman dapat memanfaatkan platform digital semaksimal mungkin untuk terus berkarya dan mengasah kreativitasnya. “Kita seniman memiliki kreativitas, jangan pernah menyerah, tetap kreatif. Di masa sekarang teknologi semakin canggih membuka peluang bagi kita membuat kreasi tanpa batas,” ucap Embie.

Sementara itu, seniman kawakan sekaligus produser seni pertunjukan, Sari Madjid,  mengusulkan agar Kemenparekraf/Baparekraf untuk memberikan satu contoh pertunjukan seni yang mengimplementasikan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability). “Seni pertunjukan sekarang lebih banyak daring tapi harusnya ada orang yang nonton secara luring juga, tapi karena pembatasan sosial jadi penonton dibatasi. Saya berharap Kemenparekraf memberikan panggung bagi seniman,” ujar Sari.

*****